Liga Italia
Pergerakan Senyap AS Roma Bentuk Kuartet Lini Depan, Arahan Jose Mourinho Jadi Kunci
AS Roma kini memiliki empat pilar atau kuartet lini depan yang mengerikan untuk mengarungi Liga Italia musim depan
Penulis:
Guruh Putra Tama
Editor:
Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - AS Roma menjadi salah satu tim yang paling siap menghadapi Liga Italia musim ini.
Pasalnya, AS Roma benar-benar membangun skuad dengan sungguh-sungguh di bawah arahan Jose Mourinho.
Jose Mourinho tak hanya asal tunjuk kala menginginkan pemain anyar untuk AS Roma.

Baca juga: Kecerdasan Jose Mourinho & Skuad Elite AS Roma: Favorit Juara Liga Italia 2022/2023
Ia menetapkan standard tinggi agar AS Roma tak melulu berkutat di papan tengah Liga Italia.
Perlahan-lahan, AS Roma dan Jose Mourinho menghadapi terpaan kabar negatif di bursa transfer kali ini.
Kabar hengkangnya Tammy Abraham menjadi yang pertama berhembus.
Chelsea dahulu dikabarkan siap mengaktifkan klausa pembelian kembali pada kontrak Abraham.
Meski demikian, Mou tetap santai.
Ia yakin anak asuhnya itu bakal tinggal di ibu kota Italia lebih lama.
Setelah rumor Abraham lewat, munculah isu penjualan Nicolo Zaniolo.
Tak perlu dijabarkan panjang lebar betapa berartinya Zaniolo bagi AS Roma musim lalu.
Ia dipercaya menjadi winger kanan tim hampir di setiap pertandingan.
Zaniolo membayar kepercayaan Mourinho dengan permainan ciamik nan memikat hampir di setiap pertandingan.
Bentuk Kuartet
Setelah berhasil mempertahankan dua pemain penting di lini depan, Mourinho dan AS Roma giliran meneror tim lain.
Maksudnya, ia mengincar pemain lain untuk didatangkan ke tim berjuluk Giallorossi ini.
Operasi senyap pun dilancarkan untuk merekrut Paulo Dybala yang berstatus sebagai pemain pemain bebas transfer.
AS Roma padahal kalah dari Inter Milan dalam hal tawaran gaji kepada Dybala.
Namun, sang pemain terpikat dengan visi Jose Mourinho di ibu kota Italia.
Ia rela mendapatkan gaji lebih sedikit untuk membangun proyek bersama Mourinho.

Pelatih berjuluk The Special One ini belum puas meningkatkan kekuatan tim asuhannya.
Mou mencoba melengkapi deretan pemain top yang ada di lini depannya dengan mendatangkan Andrea Belotti.
Belotti sendiri merupakan penyerang tengah ulung yang sangat lama membela Torino.
Ia bahkan mendapat kepercayaan menjadi kapten Il Torro selama beberapa musim terakhir.
Namun, ia memutuskan mencari tantangan baru di tim yang lebih mapan.
AS Roma lantas datang dengan tawaran cukup menggiurkan.
Belotti yang berstatus bebas transfer mendapat tawaran gaji senilai 3,2 juta Euro dari Gaillorossi.
Menurut La Republicca, sang pemain telah mencapai kata sepakat untuk menjadi penghuni baru Stadion Olimpico.
Dengan kedatangan Belotti, lengkap sudah kuartet lini depan AS Roma untuk musim depan.

Mourinho bisa mengutak-atik lini depannya sesuai kebutuhan taktik di setiap laga.
Bisa dibilang, keempat personel ini memiliki kualitas yang tak terpaut jauh.
Mereka dapat saling mengisi pos yang kosong di lini depan AS Roma tanpa perlu khawatir soal penurunan mutu tim.
Hal inilah yang dikeluhkan Jose Mourinho musim lalu.
Ia tidak bisa terlalu sering melakukan rotasi pemain lantaran kualitas para pemain yang tak merata.
Pemain cadangan klub banyak yang tak memenuhi standard Jose Mourinho.
Buktinya, AS Roma pernah disikat Bodo/Glimt dengan skor telak 1-6 di ajang Conference League.
Baca juga: Dybala Mengingatkan Pada Batistuta & Montella, Kejayaan AS Roma Bangkit?
Kala itu, Mou mencoba memainkan para pemain pelapis.
Namun, hasil yang ia dapatkan tak seperti dugaan.
Kini, ia bisa sedikit bernapas lega dengan kedatangan pemain-pemain berkualitas di setiap lini.
Terutama dengan kehadiran kuartet lini depan.
Yaitu Tammy Abraham, Nicolo Zaniolo, Paulo Dybala dan Andrea Belotti.
(Tribunnews.com/Guruh)