Liga Italia
Ungkapan Origi seusai Gabung AC Milan, Bahas Proyek Rossoneri hingga Peran Maldini & Massara
Divock Origi membahas proyek besar AC Milan hingga peran besar Paolo Maldini dan Ricky Masara dalam keputusannya bergabung.
TRIBUNNEWS.COM - Divock Origi mengungkapkan perasaannya setelah resmi diperkenalkan menjadi pemain AC Milan, pada Kamis (7/7/2022) waktu setempat.
Klub berjuluk Rossoneri mendatangkan Divock Origi secara bebas transfer seusai membela Liverpool selama 4 musim.
Keputusan bergabung AC Milan disambut positif Divock Origi yang mengaku tidak sabar ikut andil dalam proyek besar tiim barunya.
Baca juga: Bursa Transfer Inter Milan: Edin Dzeko Dilirik 3 Tim Liga Italia Pasca Kedatangan Romelu Lukaku
Menurut pemain berposisi striker tersebut, menjadi pemain AC Milan merupakan sebuah kehormatan yang tidak ingin dilewatkannya.
Ia menyebut AC Milan sangat serius melakukan pendekatan sejak menjelang akhir musim lalu.
Keseriusan Rossoneri membuatnya luluh dan tak perlu waktu lama untuk cari pengganti klub baru.
“Kami berbicara dalam berbagai kesempatan menjelang akhir musim tetapi saya fokus pada Liverpool," buka Divock Origi dikutip dari laman Football-Italia.
“Saya segera mengerti seberapa besar proyek Milan."
"Ada proyek khusus di sini yang saya ikuti sepenuhnya dan warisan Milan, sejarah khusus ini sangat ideal untuk mentalitas saya," lanjutnya.
“Bagi saya itu suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari itu."
"Klub ini memiliki warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi."
"Membawa kualitas saya ke grup ini adalah suatu kehormatan," ungkap Origi.
Striker berusia 27 tahun itu lantas membahas peran Paolo Maldini dan Ricky Massara sebagai perwakilan AC Milan dalam proses negosiasi transfer.
Dirinya menilai peran dua petinggin Rossoneri itu membawa pengaruh besar dalam keputusannya bergabung.
Apalagi Maldini yang disebut bisa meyakinkannya bahwa Rossoneri telah berada di jalur kebangkitan untuk mengembalikan kejayaan.
“Berbicara dengan mereka sangat menentukan," ujar Origi.
"Maldini adalah salah satu pemain terbaik di dunia, contoh bagi saya.
“Massara menjadi sutradara yang hebat. Para direktur ini membawa nilai-nilai penting," akui striker asal Belgia tersebut.
“Saya bersyukur menjadi bagian dari grup ini. Saya tahu betapa pentingnya fondasi yang mereka bangun."
"Saya merasa terhormat dikelola oleh sutradara seperti mereka," tandasnya.
Origi menghabiskan tujuh musim di Liverpool, setelah bergabung dari Lille pada 2015.
Meski jarang menjadi starter reguler, ia menjadi pahlawan yang dipuja karena gol-gol penting, seperti gol-gol vital di semifinal dan Final Liga Champions 2019.
Selain kontribusi di Liga Champions 2019, Origi juga membuat gol penting bagi Liverpool saat menjalani derby sekota melawan Everton.
(Tribunnews.com/Ipunk)