Timnas Indonesia
Plus Minus Jordi Amat Gabung JDT: Kecewakan Shin Tae-yong hingga Mengenal Kultur Sepak Bola Asia
Sejumlah catatan baik dan buruk akan mengiringi keputusan Jordi Amat memilih berlabuh ke lub kaya Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT).
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Jordi Amat untuk berlabuh ke klub kaya Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT) menimbulkan polemik.
Publik Tanah Air menunjukkan rasa tak puas akan keputusan sang pemain akibat memilih meninggalkan kariernya di Eropa dan memilik bermain di kawasan ASEAN.
Tentu saja ada plus dan minus yang akan dirasakan Jordi Amat terkait keputusannya untuk bergabung ke JDT.
Baca juga: Dituduh Ada Udang di Balik Naturalisasi, Jordi Amat Buka Suara, Pindah ke JDT Bukan Karena Uang
Suara-suara sumbang terus bermunculan atas 'geger' Jordi Amat menjadi bagian klub Liga Malaysia itu.
Bahkan tak sedikit yang meminta untuk membatalkan proses naturalisasi sang pemain.
Alasan mengapa Jordi Amat mendapatkan kesempatan naturalisasi lantaran rekomendasi dari Shin Tae-yong.
Namun jika mengacu kepada keputusan Jordi Amat kali ini, jangan sampai sang pemain membuat pelatih asal Korea Selatan itu menyesal.
Berikut catatan plus dan minus Jordi Amat gabung JDT.
Plus
- Lebih Mengenal Sepak Bola Asia
Karier seorang Jordi Amat banyak dihabiskan di sepak bola Eropa.
Membela JDT tak selamanya menghadirkan kerugian bagi sang pemain.
Pasalnya, Jordi Amat bisa belajar dan memahami bagaimana kultur sepak bola Asia Tenggara. Khususnya Malaysia yang tak berbeda jauh pola permainannya dengan Indonesia.
Ini jelas membantu Jordi Amat ketika memenuhi penggilan Timnas Indonesia.
Dia tak membutuhkan adaptasi lama jika sudah mengetahui bagaimana permainan maupun budaya sepak bola kawasan ASEAN.
2. Jarak Tempuh Perjalanan
Jordi Amat melalui unggahan di media sosialnya juga menyinggung alasan memilih klub Malaysia.
Malaysia dipilih setelah dihitung kedekatan jaraknya ke Indonesia.
"Johor hanya 2 jam perjalanan dari Indonesia menggunakan pesawat terbang," tulis Jordi Amat.
Tentu saja ini menghindarkan sang pemain dari jet lag akibat perjalanan jauh.
-Bonding Time
Bermain di Liga Malaysia juga bisa menjadi ajang bonding time bagi Jordi Amat kepada pemain Timnas Indonesia.
Kedekatan wilayah membuat Jordi bisa bertolak ke Indonesia untuk bertemu sesama penggawa tim Garuda.
Tentu saja, pengenalan pribadi di luar lapangan memiliki pengaruh yang signifikan dalam permainan ti,.
Minus
-Degradasi Penampilan
Tidak bisa dipungkiri kembali bahwa Jordi Amat mendapatkan 'wildcard' berupa naturalisasi karena bermain di Eropa.
Pengalamannya bermain di kompetisi Benua Biru menjadi alasan, lantaran Jordi AMat diklaim bisa mengkatrol permainan Timnas Indonesia.
Namun bermain di Asia, khususnya kawasan ASEAN jelas menjadi degradasi kualitas yang sangat jauh.
Yang ditakutkan ialah Jordi Amat mengalami penurunan penampilan saat membela JDT.
Padahal sang pemain dipilih langsung oleh Shin Tae-yong.
Artinya, jika benar dia mengalami kemuduran kualitas, maka bukan tidak mungkin akan disingkirkan oleh Shin Tae-yong.
-Potensi Cedera
Permainan sepak bola kawasan ASEAN cenderung keras.
Hal ini yang wajib diperhatikan oleh Jordi Amat. Jika salah mengantisipasiya, maka bukan hal yang mustahil baginya untuk 'akbrab' dengan meja perawatan
(Tribunnews.com/Giri)