Super Pandit
Ogah Jadi Badut UCL Lagi, AC Milan Buru Tandem Benzema & Mbappe di Timnas Prancis
Bursa transfer musim panas menjadi kesempatan bagi AC Milan untuk memercantik kedalaman skuat mereka.
TRIBUNNEWS.COM - Bursa transfer musim panas menjadi kesempatan bagi AC Milan untuk memercantik kedalaman skuat mereka.
Setelah sukses merengkuh trofi Liga Italia, AC Milan bernafsu untuk tampil menggigit di Liga Champions.
Liga Champions menjadi prioritas Rossoneri setelah di musim lalu mereka tak mampu berbicara di kompetisi paling bergengsi di Eropa itu.
AC Milan menjadi juru kunci Grub B Setelah hanya mampu mengumpulkan empat angka dari enam pertandingan.
Tergabung bersama tim-tim elite Liga Eropa lainnya seperti Liverpool, Porto, dan Atletico Madrid, Pasukan Stefano Pioli itu tak mampu berbicara banyak.
Rossoneri bak tim medioker yang mengalami kekalahan sebanyak empat kali dan hanya meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang.
Nama striker milik RB Leipzig, Christopher Nkunku pun masuk dalam radar transfer AC Milan.

Baca juga: Aleix Espargaro Jelaskan Penyebab Error di Lap Terakhir MotoGP Catalunya 2022
Baca juga: Formasi Mercato Next Milan, Ogah Kembali Jadi Badut di Liga Champions, 4 Pemain Potensial Hengkang
Pria berusia 24 tahun itu kini menjadi incaran AC Milan, dengan perubahan kepemilikan yang memfasilitasi suntikan dana transfer.
Pengambilalihan AC Milan yang dilaporkan Investcorp dari Elliott Management, dan penyuntikan dana yang melimpah membuat Rossoneri dapat jor-joran di bursa transfer musim panas.
Paulo Maldini yang menjabat sebagai direktur teknik Rossoneri bernafsu memboyong pemain kelas atas untuk tampil meroket di kancah domestik maupun kontinental.
Dilansir Gazzetta dello Sport, perubahan kepemilikan dan kewenangan yang dipsrahkan kepala Maldini memungkinkan AC Milan untuk meminang Christopher Nkunku dari RB Leipzig.
Jelas, hadirnya Nkunku di skuat AC Milan dapat membuat Pioli semakin sumringah.
Nkunku adalah versatile, ia dapat diperankan sebagai pemain nomor 10, winger, dan striker dengan sama baiknya.
Sempat dibuang Paris Saint-Germain (PSG), sang pemain mampu membuktikan diri bahwa dirinya layak bermain di tim besar dan meraih trofi bergengsi.
Ya, penampilan mentereng yang ia suguhkan di RB Leipzig sukses membuktikan dirinya bahwa ia tak pantas dibuang Paris Saint-Germain.
Nkunku adalah pemain asal Paris, Prancis, yang sejak kecil bercita-cita untuk memperkuat tim terbesar di kota itu, Paris Saint-Germain.
Nkunku kecil adalah anak yang berbeda dengan teman-temannya, bocah-bocah seusianya akan lebih banyak bermain ketimbang memikirkan masa depan.
Namun tidak untuk Nkunku, ia selalu berlatih keras untuk masuk ke dalam bagian PSG.
Dan benar saja, saat usianya menginjak 13 tahun, Nkunku direkrut oleh pencari bakat PSG yang mengganggapnya sebagai pemain penuh potensi.
Terus menunjukkan potensinya, Nkunku pun dilirik pelatih PSG saat itu, Laurent Blanc untuk ikut dalam tour pra musim PSG di musim 2013/2014.
Dua tahun kemudian, Nkunku merasakan debutnya bersama tim senior PSG untuk berlaga di kompetisi tertinggi Liga Prancis, Ligue 1.
Namun, datangnya barisan pemain elite eropa membuat namanya disingkirkan.
Ia hanya merasakan menit bermain sebanyak 78' menit selama semusim sebelum akhirnya dijual ke RB Leipzig dengan harga murah.
Ya, pemain sementereng Nkunku hanya dihargai 13 juta euro oleh Paris Saint-Germain.

Pelatih Leizig saat itu Julain Nagelsmann pun senang bukan main, ia menganggap Nkunku adalah pemain muda dengan segudang potensi.
"Dia (Nkunku) adalah pemain muda hebat, potensinya besar untuk dapat memberi hasil positif untuk kami," Kata Nagelsmann di awal kedatangan Nkunku dilansir L'Equipe.
"Kami mendapat pemain hebat dari tim yang hebat, dia akan menjadi bagian penting untuk tim ini," lanjut juru taktik yang saat ini melatih Bayern Munchen itu.
Dan benar saja, tak butuh waktu lama bagi Nkunku untuk membuat publik Leipzig kagum dengan kemampuannya.
Nkunku bersama Leipzig menjadi pemain versatile yang dapat bermain sebagai gelandang, winger, dan striker.
Dalam tiga posisi tersebut, ia mampu menunjukkan performa yang konsisten.
Di bawah asuhan Nagelsmann, Nkunku menjadi pemain dengan jumlah penampilan terbanyak kedua untuk Leipzig (75), ia hanya kalah dari Peter Gulacsi (80).
Sosoknya berhasil membawa Leipzig tampil bertaji di Bundesliga dengan selalu masuk di tiga besar papan klasemen.
Kepergian Nagelsmann menuju Bayern Munchen tak membuat performa Nkunku menurun.
Justru sebaliknya bersama asuhan Jesse Marsch, ia disulap menjadi pemain depan dengan intuisi menyerang yang mematikan.
Marsch yang menggunakan skema 3-4-1-2 menaruh Nkunku tepat di belakang dua striker utama Leipzig.
Ia bebas bergerak, baik dari sisi tepi maupun menusuk ke dalam kotak penalti untuk mencetak gol.
Dilansir FBref, sentuhan di dalam kotak 16 Nkunku berada di angka 6.67, jauh lebih banyak saat dirinya dilatih Nagelsmann, sentuhan di kotak penaltinya hanya berada di angka 4.82.
Hal tersebutlah yang membuat torehan gol Nkunku musim ini begitu mencolok, dari 40 pertandingan yang sudah ia jalani, Nkunku sukses menyumbangkan 30 gol.
Tak hanya itu, ia juga menjadi pemain yang handal dalam urusan megirim umpan, catatan 19 assist adalah bukti dari kegemilangan pemain berusia 24 tahun tersebut.
Sebagai pemain nomor 10, Nkunku juga mampu berperan besar dalam progresi bola Die Roten Bullen, ia menorehkan 79,6 % umpan sukses di sepertiga akhir.
Berdirinya Nkunku tepat di belakang striker membuat naluri mencetak golnya terasah.
Ditambah dengan kecepatan dan visi menyerangnya, gol dan assist terus berhasil ia sumbangkan.
Ya, atribut utama Nkunku adalah agresifitas dan etos kerjanya yang luar biasa.
Ia memberi daya ledak dalam penyerangan Leipzig, pemain berpostur 175 itu mengancam pertahanan lawan lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya.
Nkunku tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.
Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk Leipzig guna melakukan serangan balik.
Hattricknya ke gawang Manchester City di laga perdana UCL adalah bukti dari kelihaian Nkunku dalam mencari ruang saat Leipzig melakukan transisi menyerang.
Di gol pertama dengan jeli ia berdiri di depan Nathan Ake yang memiliki postur tubuh lebih tinggi, alhasil, ia dapat dengan mudah menyundul bola untuk menjebol gawang Ederson.

Lalu gol terakhir, ia mampu memanfaatkan celah yang ditinggalkan Ake untuk merangsek ke dalam kotak 16 City kemudian melakukan finishing berkelas dengan kaki kanan.
Ya, Nkunku adalah permata yang dibuang PSG dengan harga murah, penampilan hebatnya bersama Leipzig adalah bukti bahwa dirinya bukanlah pemain yang layak untuk diremehkan.
Meski gagal melaju ke babak 16 besar Liga Champions, saat ini namanya berada di atas Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema dalam perebutan sepatu emas.
Bermain di tim lebih besar daripada RB Leipzig akan membuat karir Nkunku semakin melejit, menarik dinanti kemana perginya sang pemain dalam bursa transfer musim panas nanti.
Kini, Nkunku menjadi andalan Timnas Prancis, ia sering ditandemkan bersama Kylian Mbappe dan Karim Benzema oleh Didier Deschamps.
(Tribunnews.com/Deivor)