Jumat, 3 Oktober 2025

Super Pandit

Pembuktian Lukaku di Chelsea, Lebih Produktif dari Havertz, Pelajaran Tuchel dari Conte & Inter

Romelu Lukaku sukses mencetak dua gol kala Chelsea bermain imbang melawan Wolves dalam pekan ke-35 Liga Inggris.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
JUSTIN TALLIS / AFP
Striker Chelsea asal Belgia Romelu Lukaku memberi isyarat kepada para pendukung di akhir pertandingan selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Chelsea di Stadion Emirates di London pada 22 Agustus 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 2-0. 

TRIBUNNEWS.COM - Romelu Lukaku sukses mencetak dua gol kala Chelsea bermain imbang melawan Wolves dalam pekan ke-35 Liga Inggris.

Peduli setan dengan hasil imbang yang diraih Chelsea, dua gol Lukaku menjadi suntikan kepercayaan diri bagi sang pemain untuk membuktikan kualitasnya.

Atas tambahan dua gol tersebut, nama Lukaku kini menjadi top skor Chelsea dengan torehan 14 gol, lebih banyak satu angka dari Kai Havertz yang baru menciptakan 13 gol.

Thomas Tuchel yang bermain dengan skema 3-5-2, menaruh Lukaku di depan bersama Timo Werner.

Juru taktik asal Jerman itu seperti mendengarkan keluhan Lukaku mengenai sistemnya yang sempat ramai dibicarakan selama beberapa minggu.

Pelatih kepala Chelsea dari Jerman Thomas Tuchel (kanan) berbicara kepada penyerang Chelsea Belgia Romelu Lukaku dan gelandang Chelsea N'Golo Kante sebelum mereka memasuki lapangan selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Norwich City dan Chelsea di Stadion Carrow Road di Norwich, Inggris timur , pada 10 Maret 2022.
Pelatih kepala Chelsea dari Jerman Thomas Tuchel (kanan) berbicara kepada penyerang Chelsea Belgia Romelu Lukaku dan gelandang Chelsea N'Golo Kante sebelum mereka memasuki lapangan selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Norwich City dan Chelsea di Stadion Carrow Road di Norwich, Inggris timur , pada 10 Maret 2022. (Glyn KIRK / AFP)

Baca juga: Warisan Elite Abramovich untuk Todd Boehly: Membangun Cobham, Mengorbitkan Bibit Unggul Chelsea

Baca juga: Ansu Fati, Diharapkan Jadi Juru Selamat Anyar Barcelona Lebih dari Messi untuk Usik Real Madrid

"Secara fisik saya baik-baik saja, namun saya tak nyaman dengan situasi di Chelsea," kata Lukaku dilansir Sky Sport.

"Tuchel memilih menggunakan sistem yang lain, tapi saya akan tetap profesional saya akan bekerja lebih keras," lanjutnya.

Ya, sebelum Lukaku sukses mencetak dua gol di dua pertandingan berturut-turut di Liga Inggris, ia sempat mengalami paceklik gol yang berkepanjangan.

Seakan kehilangan tajinya, Romelu Lukaku mengalami paceklik gol di 12 laga Chelsea, baik di kancah domestik maupun kontinental.

Nama Romelu Lukaku tak tercatat di papan skor ketika Chelsea bertanding melawan Tottenham Hotspur, Aston Villa, Manchester City, Juventus, Southampton, Brentford, Malmo, Manchester United, Watford, dan West Ham.

Ya, selama 2 bulan lebih Lukaku tak menyumbangkan satu gol pun untuk The Blues, tiga laga terakhir yang disebutkan di atas adalah pertandingan yang ia jalani setelah mengalami cedera.

Thomas Tuchel pun beralasan bahwa ia masih beradaptasi dengan stiker barunya tersebut, juru taktik asal Jerman itu juga menambahkan bahwa lukaku terlalu banyak dimainkan di musim ini.

Ketika harus menjadi juru gedor Chelsea, Lukaku juga menjadi tumpuan Timnas Belgia di lini depan.

Alasan Tuchel memang ada benarnya, namun, jika dilihat dari kualitas Romelu Lukaku, seharusnya ia tak kesulitan dalam urusan merobek jala gawang lawan, performanya di Inter begitu sempurna.

Hal tersebut-lah yang menjadi alasan Chelsea berani mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk memboyongnya, dan Tuchel pun mengakui kualitas strikernya itu.

“Dia (Lukaku) adalah atlet yang fantastis dan pria yang kompetitif sehingga dia ingin memenangkan segala hal," Kata Tuchel dilansir The Guardian.

Lantas, melihat aspek tersebut, beberapa asumsi menyalahkan Thomas Tuchel yang dirasa tak mampu memaksimalkan kemampuan Lukaku, salah satunya Antonio Conte.

Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte memberi tepuk tangan kepada para pendukung di lapangan setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Tottenham Hotspur di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 Mei 2022. Pertandingan berakhir 1-1.
Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte memberi tepuk tangan kepada para pendukung di lapangan setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Tottenham Hotspur di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 Mei 2022. Pertandingan berakhir 1-1. (PAUL ELLIS / AFP)

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: Menang Tipis dari Tim Sekota Juve, Napoli Bikin AC Milan Kian Kelabakan

Baca juga: Prediksi Line Up Atletico vs Real Madrid: Anti Rotasi di Laga Derby, Benzema & Vinicius Jadi Tumpuan

"Jika Anda memiliki penyerang tengah seperti Lukaku, anda perlu menggunakan dia, dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya," kritik tajam Conte dilansir Goal.

Ya, Lukaku memang dibuat garang oleh Antonio Conte, jika di Manchester United Lukaku mengalami paceklik, penampilannya di Inter Milan begitu tajam.

Sempat dianggap terlalu mahal saat mendarat di San Siro, nyatanya polesan tangan dingin Conte mampu membuat Lukaku menjadi penyerang sohor yang namanya disejajarkan bersama Ronaldo dan Immobile di Liga Italia musim lalu.

Dari 44 pertandingan bersama Inter Milan di musim 2020/2021, pria asal Belgia itu sukses mencetak 30 gol dan 10 assist untuk Nerazzurri.

Di Inter, Conte menduetkan pemain Lukaku bersama Lautaro Martinez yang lebih dominan berada di lini tengah. Hal tersebut membuat Lukaku bermain lebih fleksibel.

Striker berbadan tambut tersebut, banyak bergerak di sisi kiri, kanan, hingga menjemput bola sampai ke tengah.

Hal tersebut membuat Lukaku mampu mencari ruang-nya sendiri untuk menciptakan gol, dan hal tersebutlah yang tak terlihat di Chelsea sebelum laga melawan Wolves.

Musim ini, dilansir FBref, shots total Lukaku berada di angka 2.45 per pertandingan, jauh turun dibandingkan musim lalu saat dirinya masih bermain untuk Inter, shots total Lukaku mencapai angka 3.78 per pertandingan.

Itu statistik terkait individu, statistik lain berdasarkan permainan kolektif di lapangan, terlihat rekan Lukaku di lini depan Chelsa begitu jarang memberi umpan kepadanya.

Catatan Sky Sport per (15/9/2021), menunjukkan bahwa belum satu kali pun seorang Kai Havertz mengirimkan umpan kepada Lukaku.

Bahkan asumsi liar beredar bahwa Havertz sengaja melakukan hal tersebut agar ia mampu menggeser posisi Lukaku di lini depan Chelsea.

Namun, di laga melawan Wolves, Tuchel melakukan perubahan, Havertz yang biasannya tampil sejal menit awal dengan pakem 3-4-3nya, ia cadangkan untuk memberi tempat pada Lukaku.

Bermain menggunakan skema 3-5-2, Tuchel menaruh Lukaku dan Werner untuk berduet di depan.

Kedua striker bergerak begitu mobile, menjemput bola ke tengah dan melakukan pergerakan dari samping.

Striker Chelsea asal Belgia, Romelu Lukaku (tengah) beraksi dalam laga putaran kelima Piala FA (FA Cup) antara Luton Town melawan Chelsea di Stadion Kenilworth Road, di Luton, Inggris bagian tengah, Kamis (3/3/2022) dini hari WIB. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-3 (2-1) untuk kemenangan The Blues. AFP/ADRIAN DENNIS
Striker Chelsea asal Belgia, Romelu Lukaku (tengah) beraksi dalam laga putaran kelima Piala FA (FA Cup) antara Luton Town melawan Chelsea di Stadion Kenilworth Road, di Luton, Inggris bagian tengah, Kamis (3/3/2022) dini hari WIB. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-3 (2-1) untuk kemenangan The Blues. AFP/ADRIAN DENNIS (AFP/ADRIAN DENNIS)

Baca juga: Klasemen dan Top Skor Liga Spanyol: Barcelona Amankan Tiket UCL, Benzema Ngacir Tak Terkejar

Seperti mendengan nasihat Conte, Thomas Tuchel tak lagi membatasi pergerakan lukaku untuk lebih banyak berada di kotak penalti lawan.

Dan benar saja, striker asal Belgia itu memiliki statistik yang apik, dengan melakukan tendangan sebanyak 5 kali, 2 diantaranya berhasil menjebol gawang Woles.

Tetapi, ada hal lain yang bisa mempengaruhi tumpulnya Lukaku di lini depan The Blues selain aspek-aspek yang disebutkan di atas, yaitu kutukan nomor punggung 9.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved