Sabtu, 4 Oktober 2025

Super Pandit

5 Wonderkid Paling Mentereng Liga Top Eropa: ada Jebolan La Masia & Bintang Arsenal di Liga Inggris

Media ternama asal Amerika, ESPN, merilis daftar pemain U21 terbaik yang ada di eropa saat ini.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
BEN STANSALL / AFP
Gelandang Arsenal Inggris Bukayo Saka melakukan selebrasi di depan pendukungnya setelah mencetak gol ketiga mereka dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Arsenal dan Tottenham Hotspur di Stadion Emirates di London pada 26 September 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Media ternama asal Amerika, ESPN, merilis daftar pemain U21 terbaik yang ada di eropa saat ini.

Dari 100 nama yang tertera, pemain yang masuk ke dalam 10 besar pemain terbaik patut untuk menjadi sorotan.

10 pemain tersebut adalah Erling Haaland, Pedri, Phil Foden, Jude Bellingham, Vincius Junior, Bukayo Saka, Jamal Musiala, Florian Wirtz, Alphonso Davies, dan Gavi.

Baca juga: Prediksi Newcastle vs Liverpool Liga Inggris: Waktunya Klopp Uji Kedalaman Skuat The Reds

Baca juga: Reece James, Wing Back Andal Chelsea dan Permata Chobam yang Ditaksir Real Madrid

Diantara sederet nama-nama mentereng tersebut, Tribunnews rangkumkan, lima pemain terbaik yang paling berpotensi bersinar di usia yang semakin matang.

Dengan indikator: performa musim lalu, performa musim ini, dan menit bermain.

Florian Wirtz (Bayern Leverkusen)

Florian Wirtz dari Bayer 04 Leverkusen beraksi selama pertandingan Bundesliga antara Sport-Club Freiburg dan Bayer 04 Leverkusen di Europa-Park-Stadion pada 19 Desember 2021 di Freiburg im Breisgau, Jerman. (Foto oleh Christian Kaspar-Bartke / Getty Images)
Florian Wirtz dari Bayer 04 Leverkusen beraksi selama pertandingan Bundesliga antara Sport-Club Freiburg dan Bayer 04 Leverkusen di Europa-Park-Stadion pada 19 Desember 2021 di Freiburg im Breisgau, Jerman. (Foto oleh Christian Kaspar-Bartke / Getty Images) (Christian Kaspar-Bartke / GETTY IMAGES EROPA / Getty Images via AFP)

Florian Wirtz pemain berusia 18 tahun ini sebetulnya sudah mencuri perhatian sejak musim 2019/2020.

Saat itu, ia melakoni debut Bundesliga pada usia 17 tahun 16 hari, yang sekaligus membuat namanya menjadi debutan termuda ketiga sepanjang sejarah kompetisi Bundesliga.

Dari situ rekor terus bertambah. Pada Juni, Wirtz mencetak satu gol ke gawang Bayern Munchen.

Gol tersebut menjadikan dirinya sebagai pencetak gol termuda di Bundesliga sepanjang sejarah.

Musim lalu (2020/2021), dia juga mencatat rekor baru sebagai pemain 17 tahun pertama yang sukses mencetak 5 gol.

“Dia (Wirtz) dapat melakukan semuanya. Dia lihai bermain, punya kemampuan teknis mumpuni, punya kecerdasan permainan yang luar biasa, cepat membawa bola dan merupakan pendribel hebat,"

"Jika dia tetap bugar, paling tidak dia akan menyamai level Kai Havertz,” ucap Direktur Akademi FC Koln, Joerg Jakobs.

Itu baru musim lalu, saat usianya masih 17 tahun, pujian setinggi itu sudah dilayangkan kepadanya.

Musim ini, kontribusi Wirtz bagi Bayern Leverkusen lebih mentereng lagi.

Selain karena kemampuannya yang terus berkembang, ia juga mendapat peran yang berbeda ketimbang musim lalu.

Hadirnya Gerardo Seoane di pos pelatih jadi faktor utama.

Dalam skema 4–2–3–1 Seoane, Wirtz ditempatkan sebagai pemain nomor 10. Peran yang biasa dimainkan Kai Havertz saat masih membela Die Werkself.

Posisi natural Wirtz dan Havertz sama-sama gelandang serang, tak heran jika nama Wirtz terus dikaitkan dengan pemain yang sekarang bermain untuk Chelsea tersebut.

Kesamaan mereka tak hanya itu, dua pemain asal Jerman tersebut juga mampu bermain sebagai penyerang sayap.

Wirtz dan Havertz mampu tampil baik dari sisi lapangan dan membuat peluang-peluang berbahaya dari half-space.

Dilansir Fbref, musim ini, dari 14 pertandingan yang sudah dijalani Wirtz, ia mencatatkan 15 umpan kunci, 13 umpan ke sepertiga akhir, dan 15 umpan ke kotak penalti.

Sebagai pemain nomor 10, Wirtz juga mampu berperan besar dalam progresi bola Die Werkself, ia menorehkan 82% umpan sukses.

Peran nomor 10 yang diberikan oleh Seoane membuat Wirtz lebih sering berada di dekat gawang musim ini, ia diberi kebebasan lebih banyak untuk menyerang dan berada di kotak penalti lawan.

Ditambah dengan kecepatan dan visi menyerangnya, gol dan assist terus berhasil ia sumbangkan.

Musim ini, Wirtz jadi pemain dengan kontribusi ofensif tertinggi bagi Leverkusen, berkat torehan 10 gol dan 14 assist dari 31 pertandingan. 

Ya, 24 kontribusi gol dari 31 pertandingan dari remaja berusia 18 tahun.

Tak hanya itu, ia juga seorang penggiring bola handal, dia mencatatkan 2.67 dribel sukses per pertandingan, hampir menyamai catatan Leroy Sane di Bayern Munchen musim ini.

 (Barcelona)

Gelandang Spanyol Pablo Gavi mengontrol bola selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA Nations League antara Italia dan Spanyol di stadion San Siro (Giuseppe-Meazza) di Milan, pada 6 Oktober 2021.
Gelandang Spanyol Pablo Gavi mengontrol bola selama pertandingan sepak bola semifinal UEFA Nations League antara Italia dan Spanyol di stadion San Siro (Giuseppe-Meazza) di Milan, pada 6 Oktober 2021. (FRANCK FIFE / AFP)

Gavi, pemain bernama panjang Pablo Martin Paez Gavira ini sebenarnya sudah menarik perhatian saat ia berhasil menembus skuat utama Barcelona.

Pemain berusia 17 tahun itu telah bermain sebanyak 41pertandingan untuk Barcelona dengan total 2.714 menit dengan sumbangan 2 gol dan 6 assist.

Gavi bermain di posisi gelandang dan digadang-gadang sebagai titisan Andreas Iniesta.

Kreativitas dan kemampuan dribelnya yang mumpuni membuat Gavi digadang-gadang menjadi penerus maestro Barcelona itu.

Di awal-awal kariernya, Gavi bermain sebagai penyerang sayap dan penyerang tengah.

Namun, berkat visi bermainnya yang di atas rata-rata membuat ia digeser sebagai seorang gelandang.

Perpindahan posisi tersebut menjadi berkah sendiri untuk Gavi, ia dipanggil ke skuat utama Barcelona dan akan melakoni debutnya untuk Timnas Spanyol di usia 17 tahun.

Gavi datang sebagai bukti bahwa La Masia belum habis, kepercayaan Enrique memanggilnya ke dalam skuat Timnas Spanyol menjadi bukti ia adalah bakat yang menjanjikan.

"Dia sangatlah berbakat, Gavi mampu mengubah apa yang akan dia lakukan dalam sekian detik, visinya bermainnya sangat baik," Puji Franc Antiga, salah satu pelatih La Masia dilansir Goal International.

Dia juga dapat berimprovisasi dalam situasi permainan apa pun, ia adalah pemain langka dengan kemampuan seperti ini,"lanjutnya

Bermain sebagai gelandang dengan skema 4-3-3 bersama Cadete A dua musim lalu, Gavi sukses mencetak lebih dari 10 gol. 

Torehannya tersebut membawanya tampil untuk Barcelona dalam laga pramusim saat usianya masih 16 tahun.

Setahun kemudian, ia berhasil masuk skuat utama Barcelona untuk melakoni laga-laga di Liga Spanyol dan Liga Champions.

Performanya terus melesat hingga menjadi bagian Timnas Spanyol untuk laga UEFA Nations League tahun ini, menggeser gelandang-gelandang elit seperti Fabian Ruiz dan Brahim Diaz.

Total, ia telah mengemas 3 caps bersama timnas Spanyol, Enrique tak segan memasang Gavi untuk tampil di laga semi final dan final di turnamen sebesar UEFA Nations League.

Gavi pun mampu menjawab kepercayaan Enrique dengan ciamik, ia tak malu-malu bermain bersama para pemain senior di La Furia Roja.

Gavi menjadi pemain paling potensial untuk Barcelona dan eropa musim ini, di usia yang baru menginjak 17 tahun, ia mampu menunjukkan kualitas dan mentalitas bermain yang luar biasa.

Jamal Musiala (Bayern Munchen)

Gelandang Bayern Munich asal Inggris, Jamal Musiala (kiri), melakukan selebrasi setelah mencetak gol pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Lazio Roma vs Bayern Munich pada 23 Februari 2021 di stadion Olimpiade di Roma.
Alberto PIZZOLI / AFP
Gelandang Bayern Munich asal Inggris, Jamal Musiala (kiri), melakukan selebrasi setelah mencetak gol pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Lazio Roma vs Bayern Munich pada 23 Februari 2021 di stadion Olimpiade di Roma. Alberto PIZZOLI / AFP (Alberto PIZZOLI / AFP)

Juru taktik Bayern Munchen saat itu, Hansi Flick melihat Musiala sebagai pemain yang spesial.

Pada Juni 2020, Musiala masuk dalam pemain cadangan Bayern dalam partai menghadapi Borussia Monchengladbach.

Lalu sepekan setelahnya, Musiala dipercaya untuk tampil pertama kalinya bersama tim utama Die Rotten saat menghadapi Freiburg.

Ia pun menjadi pemain paling muda sepanjang sejarah yang bermain di Bundesliga pada usia 17 tahun 115 hari.

Sejak saat itu, Musiala menajadi pemain favorit Hansi Flick untuk mengisi lini tengah dan sayap Die Rotten, hingga menorehkan rekor demi rekor.

Musiala menjadi pemain muda paling menonjol di Bundesliga bersama Giovanni Reyna (Brussia Dortmund) dan Florian Wirtz (Bayern Leverkusen).

Musiala juga memberikan dimensi permainan yang baru di skuat Bayern Munchen, pemain berusia 18 tahun tersebut memiliki kemampuan dribel yang mumpuni.

Saat melakukan dribel, bola begitu lengket di kakinya, sangat sulit untuk mampu direbut lawan, statistiknya pun juga luar biasa.

Dilansir Fbref, dribbles completed Musiala berada di angka 3.17, lebih tinggi diantara pemain sayap Munchen lainnya, Serge Gnabry.

Berkat kemampuan dribelnya tersebut, Musiala mampu beroperasi di banyak posisi di lini serang. Ia bisa menjadi gelandang serang, atau winger dengan peran yang lebih inverted.

Dengan kemampuannya yang mentereng, membuat nama Musiala masuk ke dalam skuat timnas Jerman dalam ajang Piala Eropa 2020, ia menjadi pemain paling muda saat Der Panzer saat itu.

Di Bayern Munchen, meskipun harus bersaing dengan deretan gelandang dan winger elit, dirinya tetap memiliki kesempatan bermain yang banyak.

Musim ini saja, Musiala telah bermain sebanyak 38 kali bersama Die Rotten di seluruh kompetisi dengan sumbangan 6 gol dan 8 assist.

Hansi Flick adalah salah satu orang yang paling percaya dengan bakat Musiala, baik saat menukangi Bayern Munchen ataupun Timnas Jerman, Musiala selalu menjadi pemain muda yang dilirik Flick untuk mengisi skuat dan diberi menit bermain.

"Musiala? dia memiliki kemampuan dribel yang bagus, insting mencetak golnya juga tajam, saya bisa memberinya peran di tengah dan samping, dia luar biasa," Kata Hansi Flick dilansir BT Sport.

Bukayo Saka (Arsenal)

Gelandang Arsenal Inggris Bukayo Saka (kanan) melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua mereka dari titik penalti pada pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Arsenal dan Manchester United di Stadion Emirates di London pada 23 April 2022.
Gelandang Arsenal Inggris Bukayo Saka (kanan) melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua mereka dari titik penalti pada pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Arsenal dan Manchester United di Stadion Emirates di London pada 23 April 2022. (Ian Kington / IKIMAGES / AFP)

Atas penampilan gemilangnya, Saka pun menjadi incaran klub-klub elit eropa. Namun, kecintaannya terhadap Arsenal membuat dirinya memutuskan untuk bertahan.

"Saya mendapatkan tawaran bergabung dari Spurs, Fulham, dan Chelsea, namun saya hanya memilih Arsenal," kata Saka dilansir Football London.

"Saya bahagia di sini dan senang dengan cara Arsenal bermain, jadi itu pilihan yang sangat mudah," lanjutnya.

Saka melakoni debutnya bersama skuat utama Arsenal pada musim 2018/2019, kala The Gunners bertanding di Liga Eropa menghadapi tim asal Ukraina, FC Vorskla Poltava.

Saat itu, pemain berusia 20 tahun tersebut dimasukkan pada menit ke-68 untuk menggantikan gelandang Arsenal yang kini bermain bersama Juventus, Aaron Ramsey.

Bermain selama 22 menit, Saka tampil gemilang, kemampuannya dalam melakukan dribel dan menciptakan peluang beberapa kali mampu merusak fondasi pertahanan lawan.

Satu umpan kunci, dua dribble succes, dan satu shots on goal berhasil ia torehkan hanya dalam waktu 22 menit bermain di lapangan.

Atas kegemilangannya tersebut, Saka pun menjadi lebih sering dipanggil untuk mengisi skuat utama The Gunners di era kepelatihan Unai Emery.

Bersama pelatih yang kini menahkodai Villareal tersebut, Saka mendapatkan banyak kesempatan tampil pada musim 2019/2020.

Di ajang Liga Primer Inggris, Saka tampil sebanyak 26 kali. Lalu, di Liga Europa dan Piala FA, Saka bermain sebanyak 10 kali.

Jika dikalkulasi, punggawa Timnas Inggris itu tampil sebanyak 38 kali dan sukses menyumbangkan 4 gol dan 11 assist.

Di musim selanjutnya, kepergian Unai Emery tak membuat Bukayo Saka luput dari sang penerus tongkat kepelatihan, Mikel Arteta.

Di tangan juru taktik asal Spanyol tersebut, Saka lebih diberi kepercayaan untuk bermain sebagai starter dan mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.

Di era kepelatihan Arteta juga sang pemain mendapatkan panggilan Timnas Inggris untuk pertama kalinya di usia 19 tahun.

Saka menjadi tumpuan lini depan The Gunners dari musim lalu hingga sekarang, bermain sebagai winger kanan, sang pemain mampu menunjukan performa gemilang dengan rajin menyubangkan assist dan peluang berbahaya.

Sejak musim lalu, Saka telah mencatatkan 14 assist untuk The Gunners di seluruh kompetisi, menjadi yang terbanyak di antara pemain Arsenal lainnya.

Pergerakannya yang gesit dan sering berada di kotak 16 membuat ia menjadi penyumbang penalti terbanyak untuk Arsenal, penalty kicks won sang pemain berada di angka 0.08 per pertandingan.

Saka pun berhasil menendang pemain termahal Arsenal sepanjang sejarah, Nicolas Pepe untuk duduk manis di bangku cadangan.

Musim ini, Saka telah bermain sebanyak 38 pertandingan untuk The Gunners dengan sumbangan 12 gol dan 5 assist.

Erling Haaland (Borussia Dortmund)

DORTMUND, JERMAN - 15 DESEMBER: Erling Haaland dari Borussia Dortmund merayakan gol pertamanya dalam pertandingan Bundesliga antara Borussia Dortmund dan SpVgg Greuther Fürth di Signal Iduna Park pada 15 Desember 2021 di Dortmund, Jerman. (Foto oleh Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)
DORTMUND, JERMAN - 15 DESEMBER: Erling Haaland dari Borussia Dortmund merayakan gol pertamanya dalam pertandingan Bundesliga antara Borussia Dortmund dan SpVgg Greuther Fürth di Signal Iduna Park pada 15 Desember 2021 di Dortmund, Jerman. (Foto oleh Dean Mouhtaropoulos/Getty Images) (Dean Mouhtaropoulos / GETTY IMAGES EROPA / Getty Images via AFP)

Erling Haaland tak henti-hentinya membuat Dunia kagum lewat gelontoran gol yang ia sumbangkan untuk tim berjuluk Die Borussen itu.

Musim ini saja, striker asal Norwegia itu sukses mencetak 25 gol dari 26 pertandingan di seluruh kompetisi untuk Dortmund.

Di Bundesliga, torehan 18 gol Haaland hanya kalah dengan bintang Bayern Munchen, Robert Lewandowski.

Jika dikalkulasi, torehan gol Haaland untuk Borussia Dortmund berjumlah 82 gol dari 85 pertandingan. Fantastis!

Bahkan, catatan gol Haaland di Liga Champions lebih mentereng, bahkan menungguli dua ikon sepak bola, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo saat masih berusia 21 tahun.

Total, Haaland telah mencetak 23 gol dari 19 pertandingannya di Liga Champions. 

Sedangkan Lionel Messi, hanya mendulang 6 gol saja dari 17 laga pertamanya di Liga Champions.

Seorang Cristiano Ronaldo saja baru bisa mencetak gol di Liga Champions setelah menjalani 27 pertandingan.

Mantan pemain RB Salzburg ini memang terkenal sangat ambisius untuk urusan mencetak gol.

"Saya harus selalu berkembang dimanapun saya berada, saya akan menjadi pencetak gol terbanyak,"

"Jadi saya harus memperbaiki penampilan saya dan menjadi lebih baik lagi," ucap Haaland dikutip dari laman resmi Bundesliga.

Bertubuh tinggi menjulang dan berbadan kekar, tak membuat kecepatan Haaland melambat.

Ia mencatat rekor kecepatan berlari Bundesliga dengan 36,04 kilometer per jam.

Angka itu mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Alphonso Davies, yakni 35,9 km per jam.

Lewat kecepatan itulah Haaland biasa mencetak gelontoran gol selama karirnya.

Sebagian besar golnya bersama Dortmund adalah proses dari serangan cepat.

Saat menggiring bola maupun ketika bergerak tanpa bola, kecepatan yang ia miliki sama-sama mematikannya.

Ditambah postur tubuh Haaland yang tinggi besar menyulitkan pemain lawan untuk menjaga pergerakannya.

Haaland juga pandai dalam mencari celah pertahanan lawan, ia akan mencari ruang sebesar mungkin untuk dapat berlari mengejar ataupun menggiring bola.

Dengan kecepatan yang dimiliki Haaland, pelatih Brussia Dortmund, Marco Rose tau betul cara memanfaatkannya.

“Haaland adalah striker dengan kemampuan berlari yang cepat, kekuatannya juga mendukung hal itu," kata Rose dilansir dari Goal International.

Pergerakan tanpa bola dan penempatan posisi dia juga sangat baik, hal itu memberi kami banyak alternatif ketika melancarkan serangan,” tambahnya.

Dengan skema 4-3-1-2 milik Rose, Haaland ditemani pemain cepat lainnya di depan, yaitu Doney Mallen.

Sedangkat tepat dibelakang dua striker ada Marco Reus. Mallen dan Reus memiliki tugas yang sama, yaitu melayani seorang Erling Haaland.

Haaland akan menempatkan diri di antara dua atau tiga bek lawan, ia akan mencari celah lewat samping ataupun tengah.

Saat berhasil menemukan celah untuk berlari, ia mulai bergerak seiring dengan umpan terobosan yang datang mengarah kepadanya.

Marco Reus yang memiliki kualitas passing di atas rata-rata menjadi pemanja untuk striker haus gol tersebut.

Tak heran, gol-gol Haaland banyak datang dari umpan yang diberikan oleh Marco Reus.

Namun, Haaland juga tidak begitu bertumpu pada pemain lain, ia bisa bermain dengan siapa saja. Itu dibuktikan dengan jumlah golnya di Timnas Norwegia dan Mantan klubnya, RB Salzburg.

Jadon Sancho merupakan penyumbang assist terbanyak untuk Haaland di musim lalu dengan catatan 16 assist.

Meski harus ditinggal tandemnya yang memilih hijrah ke Manchester United itu, Halland tetap mampu mencetak banyak gol untuk Brussia Dortmund.

Haaland mampu mencetak gol dengan pergerakannya sendiri, yaitu berlali dan melewati lawan, ia juga dapat mencetak gol dari luar kotak penalti memanfaatkan kualitas tendangan kaki kirinya.

Haaland tidak terlalu butuh peluang besar agar mencetak gol, karena ia mampu memanfaatkan peluang sekecil mungkin untuk dapat ia sarangkan ke gawang lawan.

Memang sudah saatnya bagi Haaland untuk pindah ke tim yang lebih besar, gelontoran golnya begitu dinanti untuk membawanya menuju puncak karir.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Tottenham
7
4
2
1
12
4
8
14
3
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
4
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
5
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved