Liga Italia
Hasil Liga Italia - Gampang Depresi, Juventus Era Allegri Tak Butuh Proses yang Penting Menang
Wojciech Szczesny mengklaim Juventus saat ini tengah dilanda krisis kepercayaan diri dan depresi dalam menghadapi laga sisa Liga Italia.
TRIBUNNEWS.COM - Juventus era Massimiliano Allegri mulai menunjukkan rasa depresi dan frustrasi dalam mengarungi Liga Italia.
Diungkapkan oleh kiper Juventus, Wojciech Szczesny, timnya mulai mengesampingkan proses dan lebih memprioritaskan hasil akhir berupa kemenangan.
Bianconeri baru saja memetik kemenangan pada pekan 32 Liga Italia, Minggu (10/4/2022) dini hari WIB.
Bertanding di Sardegna Arena, Juventus sukses mengalahkan Cagliari dengan skor 2-1.
Adalah Dusan Vlahovic dan De Ligt yang memastikan Juventus pulang ke Turin membawa tiga poin.
Baca juga: Klasemen & Top Skor Liga Italia Hari Ini: Inter Bayangi AC Milan, Vlahovic Overtake Immobile
Baca juga: Hasil Liga Italia, Hempaskan Verona, Sinar Ivan Perisic Bikin Inter Milan Panaskan Jalur Scudetto

Pasca-pertandingan, Szczesny, menyebut Juventus tengah dilanda depresi. Puncaknya saat mereka takluk di kandang oleh Inter Milan.
Imbas kekalahan 1-0 dari Nerazzurri membuat asa Juventus untuk merengkuh Scudetto benar-benar sirna.
Oleh karena itu, satu-satunya target realistis Bianconeri di Serie A ialah finis di zona Liga Champions.
Namun misi ini bukannya tanpa kendala sama sekali. Masalah demi masalah yang terus mendera membuat klub sekota Torino ini muda dilanda frustrasi dan minim kepercayaan diri.
"Kekalahan dari Inter Milan benar-benar membuat kami terpukul. Satu-satunya hal yang kami tekankan sat ini adalah fokus untuk mempertahankan posisi 4 besar," buka Wojciech Szczesny, dikutip dari laman Football Italia.
"Namun bukan perkara yang mudah, soalnya kami baru terpuruk dan mudah frustrasi maupun depresi."
Skuat asuhan Massimiliano Allegri ini juga banyak dikritik oleh pendukung setia mereka karena permainannya yang membosonkan dan pragmatis.

Szczesny sendiri tak menampik akan masalah tersebut. Namun menurut kiper AS Roma ini, apa yang dibutuhkan oleh Juventus ialah kemenangan, dan bukan proses atau permainan yang menghibur.
“Dari sini hingga akhir musim, filosofi kami sangat sederhana, membawa pulang tiga poin. Itu bagus untuk menang sambil bermain bagus, tetapi melihat sejarah kami baru-baru ini, mungkin kami lebih baik menjadi jelek, tapi menang."
Tidak bisa dipungkiri kembali bahwa Juventus memang mengalami degradasi penampilan dan prestasi.
Meski pihak klub melakukan perombakan yang cukup signifikan dari jajaran pelatih dan pemain. Namun hingga kini belum nampak hasil yang memuaskan.
Musim ini menjadi kali kedua beruntun Bianconeri kehilangan gelar Scudetto. Sebelumnya, Juventus juga harus rela menyaksikan gelar Serie A jatuh ke tangan Inter Milan.
Kini, jalan Si Nyonya Tua mulai gontai dan sempoyongan.
(Tribunnews.com/Giri)