Super Pandit
Bedah Kualitas Raphinha, Winger Leeds United yang menjadi Rebutan Barcelona dan Liverpool
Statistik bertahan dan menyerang sang pemain yang mencolok membuat Liverpool tak segan untuk memboyongnya menuju Anfield dengan biaya yang tak sedikit
TRIBUNNEWS.COM - Bursa transfer musim panas mendatang menjadi ajang tim-tim besar untuk memboyong pemain impiannya.
Dan yang paling mencolok adalah bagaimana Liverpool dan Barcelona saling berebut tanda tangan pemain milik Leeds United Raphinha.
Dilansir Liverpool Echo, The Reds menganggap Raphinha sebagai sosok winger yang cocok dengan sistem yang dialankan Jurgen Klopp.
Statistik bertahan dan menyerang sang pemain yang mencolok membuat Liverpool tak segan untuk memboyongnya menuju Anfield dengan biaya yang tak sedikit.
Apalagi, kontrak Mohamed Salah yang hingga kini belum diperpanjang, membuat The Reds semakin bernafsu untuk membawa Raphinha sebagai pengganti sepadan Salah.

Baca juga: Liverpool Memepet City, Cuma Berjarak 1 Poin, Kata Jurgen Klopp Seperti Momentum Bunga yang Rapuh
Baca juga: Kualitas Bukayo Saka & Intelegensi Mikel Arteta: Menggendong Arsenal Finish 4 Besar Liga Inggris
Sedangkan Barcelona, menaruh Raphinha ke dalam list belanja untuk menggantikan peran Dembele yang kontraknya akan habis di bulan Juni mendatang.
Bahkan dilansir Marca, Blaugrana telah melakukakan negosiasi secara personal dengan Raphinha dan merayu sang pemain untuk terbang ke Nou Camp.
Ngebetnya dua raksasa Inggris dan Spanyol itu untuk mendapatkan tanda tangan Raphinha di musim depan memang bukanlah hal yang mengagetkan.
Penampilan Raphinha memang semengesankan itu, bersama Leeds ia menjadi kunci dalam permainan menyerang Marcelo Bielsa dan juru taktik anyar mereka sekarang Jose Marsch.
Didatangkan pada bulan Oktober tahun lalu, Raphinha menjalani debutnya saat The Whites ditantang Wolverhampton Wanderers pada pekan kelima Liga primer Inggris 2020/2021.
Dan di pekan yang kesembilan, pemain berusia 24 tahun tersebut mendapatkan kesempatan untuk bermain sejak menit awal menghadapi Arsenal.
Meskipun harus menyerah dengan skor 4-2 menghadapi tim asal London itu, Raphinha berhasil tampil impresif, sejak pertandingan tersebut, Raphinha dipercaya untuk tampil reguler bersama Leeds United.
Pelatih The Whites saat itu, Marcelo Bielsa biasa memasang Raphinha sebagai winger kanan Leeds United, dengan skema menyerang 4-3-3 miliknya.

Baca juga: Jadwal Perempat Final Liga Champions: Benfica vs Liverpool, City vs ATM dan Chelsea vs Real Madrid
Baca juga: Tak Butuh Lionel Messi, Barcelona Tatap Kebangkitan Lewat Kecerdasan Xavi & Atribut Penggawa Anyar
Sang winger mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan sistem Bielsa yang menuntut para wingernya untuk aktif melakukan pressing dan melakukan serangan dengan cepat.
Hadirnya Raphinha di sisi kanan penyerangan Leeds menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan, pergerakannya begitu cepat, kemampuan dribelnya juga begitu mumpuni.
Dilansir FBref, dribbles completed Raphinha berada di angka 2.29 per pertandingan, paling mencolok dari winger The Whites lainnya.
Diberi peran sebagai inverted winger juga membuat Raphinha lebih berbahaya di sepertiga akhir serangan Leeds United.
Ia sering melakukan cut inside untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri ataupun rekannya.
Jumlah sentuhannya di dalam kotak penalti berada di angka 5.34 per pertandingan, dengan total melakukan shoot di angka 2.86 per pertandingan. Tertinggi diantara pemain Leeds Lainnya.
Selain itu, Raphinha memiliki kapabilitas untuk merangsek ke kotak penalti lawan dan mencetak gol.
Gol keduanya untuk Brasil ke gawang Uruguay merupakan contoh nyatanya, menyambut umpan dari Neymar di sisi kiri, ia merangsek ke kotak penalti lawan dan berhasil mencetak gol dengan dingin lewat sontekan kaki kirinya.
Tak hanya itu, kemampuan tembakan jarak jauhnya pun kerap menghasilkan peluang berbahaya.
Raphinha tak ragu mencoba tembakan jarak jauh, sebagaimana yang ia tunjukkan pada permainan di Leeds musim lalu, saat menghadapi West Brom pada (29/12/2020).
Melakuan atribusi utamanya (cut inside) dari sisi kanan penyerangan The Whites, Raphinha memiliki ruang tembak dari luar kotak penalti.

Baca juga: Barcelona Telah Capai Kesepakatan dengan Raphinha, Bintang Leeds Asal Brasil Ditawari Gaji Segini
Baca juga: Laga Lawan Persebaya Jadi Penentuan Juara, Pelatih Bali United Bilang Jangan Dulu Berpesta
Dengan spektakuler, pemain berpostur 176 cm tersebut melakukan tendangan plesing kaki kiri yang menghujam pojok kiri gawang West Brom.
Atribusi Raphinha bukan hanya dalam menyerang, tapi juga bertahan, pemain asal Brasil tersebut memiliki etos kerja yang luar biasa, ia begitu sibuk melakukan pressing dan membantu pertahanan Leeds di sisi kanan.
Rasio pressures Raphinha berada di angka 15.01 per pertandingan, menjadi yang paling mencolok dari penyerang Leeds lainnya.
Catatan clearances Raphinha ada di angka 1.16 per pertandingan, blocks di angka 1.68 dan Interceptions di angka 1.16 per pertandingannya.
Statistik bertahan yang begitu mengesankan untuk pemain yang berposisi sebagai penyerang.
Faktanya, pemain berusia 25 tahun itu memang menjadi rebutan tim-tim besar sejak bursa transfer tahun lalu.

Baca juga: Skuat Elite Bali United Tatap Gelar Juara BRI Liga 1, Persib Bandung Berharap Bantuan Saudara Mesra
Baca juga: Peran False Nine di Sepak Bola Modern: Bantu Chelsea hingga Liverpool Raih Trofi Bergengsi Eropa
Tim sebesar Bayern Munchen, Barcelona, dan Liverpool sempat dikaitkan dengan keinginanannya untuk meboyong Raphinha dari Leeds United sejak tahun lalu.
Kini, Barcelona dan liverpool menjadi tim yang paling berminat untuk memboyong Raphinha di bursa transfer musim panas mendatang.
Raphinha harus benar-benar memilih tim yang tepat untuk meningkatkan karirnya.
Kepindahannya menuju tim besar tak boleh membuat penampilannya anjlok dan membuat karirnya menurun.
Memilih Liverpool dapat dikatakan sebagai pilihan yang rasional bagi Raphinha, dua musim bermain bersama Leeds United membuatnya tak perlu beradaptasi dengan Liga inggris.
Apalagi ditambah statistik bertahan dan menyerangnya yang begitu mencolok, ia sangat cocok dengan sistem gegenpressing yang diterapkan oleh Jurgen Klopp.
Diogo Jota dan Luis Diaz adalah contoh paling nyata dua winger elite yang namanya melambung setelah kepindahannya menuju Anfield.
(Tribunnews.com/Deivor)