Liga Italia
Tak Perlu Cari-cari Alasan, Masalah Inter Milan Ada di Tubuh Nerazzurri Sendiri
Inter Milan tengah dilanda kemerosotan performa, di mana Nerazzurri bak kehabisan bensin dalam tujuh laga terakhir
TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan tengah menjalani mimpi terburuk mereka di Liga Italia musim ini.
Pasalnya, Inter Milan harus kehilangan tampuk klasemen yang sudah mereka pegang sejak awal musim ini.
Sang saudara tua, AC Milan, yang mengkudeta posisi mereka.
Kemerosotan performa Nerazzurri nampak jelas dalam delapan laga terakhir.

Baca juga: Inzaghi Perlakukan 10 Laga Terakhir Seperti Laga Final Setelah Inter Ditahan Imbang 1-1 Oleh Torino
Di mana pada pertandingan tersebut, mereka cuma menang sekali.
Selebihnya, hasil seri dan kekalahan menjadi santapan rutin Arturo Vidal cs.
Barangkali, para penggemar bertanya-tanya mengapa performa Inter bisa berubah drastis.
Padahal di awal hingga tengah musim, mereka begitu perkasa.
Baca juga: AC Milan Menuju Sejuta Penonton di San Siro Pada Akhir Musim, Berharap Stadion Terus-terusan Penuh
Performa Edin Dzeko di lini depan dapat membuat para fans melupakan sejenak Romelu Lukaku.
Tak cuma itu, Denzel Dumfries yang didatangkan untuk menggantikan Hakimi juga tampil solid.
Kedua pemain tersebut tak memerlukan waktu lama untuk nyetel dengan skema Inzaghi.
Namun, semua itu perlahan sirna ketika kalender mulai beralih ke tahun 2022.
Inter Milan seakan mendapat kutukan dalam hal mencetak gol.
Bola seakan tak mau masuk ke gawang lawan, padahal peluang sudah berulang kali didapatkan.
Ini membuat bek legendaris Nerazzurri, Beppe Bergomi angkat bicara.
Menurutnya, kini para penggawa Inter tak perlu mencari-cari sumber penurunan performa mereka.
Sebab menurutnya, masalah yang ada di klub asal Milan ini berasal dari para pemain sendiri.

"Pada awal tahun 2022, saya menyalahkan jadwal padat dan ketat yang harus dijalani tim," ungkap Bergomi dikutip dari laman Sempre Inter.
"Jadwal Coppa Italia dan Super Coppa datang ketika mereka akan menghadapi lawan-lawan tangguh di Liga Italia."
"Namun sekarang, masalahnya saya rasa ada pada diri mereka sendiri, ada di kepala mereka," sambungnya.
Bergomi pun menjelaskan apa maksud dari perkataannya itu.
Menurutnya, para pemain merasa jemawa dengan pencapaian pada setengah musim lalu.
Alasannya, mereka berhasil melampaui ekspektasi yang berada di pundak mereka.
Seiring kepergian pilar penting tim, Nerazzurri diprediksi tak akan jauh-jauh dari posisi empat besar.
Namun, mereka bisa membuktikan dapat mengamankan puncak klasemen dengan skuat yang tak sekuat dahulu.
Ini, di mata Bergomi, membuat para pemain terlalu percaya diri.
"Ini bukan persoalan yang mudah untuk dijelaskan, tapi, ada energi negatif di sana," ujar Bergomi.
"Inter Milan dapat menciptakan banyak peluang, tetapi tak ada gol yang tercipta."
"Mereka bisa melebihi ekspektasi dan itu membuat mereka lengah," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)