Super Pandit
Bawa Aston Villa Bangkit di Liga Inggris: Momentum Steven Gerrard Gantikan Jurgen Klopp di Liverpool
Hadirnya Gerrard di kursi kepelatihan The Villans dan datangnya Coutinho dari Barcelona benar-benar memberi instant impact.
TRIBUNNEWS.COM - Di tangan Steven Gerrard, Aston Villa sukses menunjukkan performa yang begitu apik.
Sempat terancam di zona degradasi, Aston Villa kini nangkring di posisi sembilan klasemen Liga Inggris.
Tiga kemenangan beruntun di Liga inggris membuat The Villans mengunci posisi 10 besar setidaknya hingga pekan depan.
Terakhir, Aston Villa sukses meraih tiga angka dalam lawatannya ke markas Leeds United pada Jumat, (11/03/2022).
Tak tanggung-tanggung Leeds United dihajar pasukan Gerrard dengan 0-3 lewat sumbangan gol yang diciptakan oleh Phillipe Coutinho, Matty Cash, dan Calum Chambers.

Baca juga: Pesona Florian Wirtz, Wonderkid Bundesliga yang Menjadi Rebutan Liverpool dan Real Madrid
Baca juga: Mengapresiasi Inter Milan, Pecahkan Rekor Liverpool di UCL, Modal Capolista AC Milan di Liga Italia
Hadirnya Gerrard di kursi kepelatihan The Villans dan datangnya Coutinho dari Barcelona benar-benar memberi instant impact.
Coutinho tak membutuhkan waktu lama untuk mengembalikkan performa terbaiknya usai menglami musim yang buruk bersama Barcelona.
Tampil sebanyak delapan kali bersama Aston Villa, pria asal Brasil itu sukses menciptakan empat gol dan tiga assist.
Datangnya Coutinho menuju The Villa Park tak lain tak bukan karena keberadaan Steven Gerrard yang menjadi juru taktik Aston Villa.
Kedekatan mereka yang pernah bermain bersama di Liverpool membuat pemain asal Brasil itu bersedia terbang ke Inggris untuk menjadi anak asuh Gerrard.
Terbukti, kehadiran Coutinho di skuat The Villans semakin memperkuat komposisi pemain yang dimiliki Gerrard untuk membuat Aston Villa mampu menyodok papan atas Liga Inggris.

Faktanya, kedalaman skuat Aston Villa dapat dibilang mentereng, investasi cerdas mereka sukses mendaratkan barisan pemain berkualitas baik di musim lalu maupun musim ini.
Di musim lalu (2020/2021), Aston Villa total membelanjakan 101,35 juta euro untuk membeli Emiliano Martinez, Ollie Watkins, Bertrand Traore, Matty Cash, dan Morgan Sanson.
Nama yang disebutkan pertama layak dinobatkan sebagai pembelian terbaik untuk tim yang bermarkas di Stadion Villa Park tersebut.
Kiper berusia 29 itu tampil perkasa dalam 38 pertandingan Liga Inggris, Martinez sukses membuat 135 saves dengan catatan 15 clean sheets.
Berkat penampilannya tersebut, ia juga berhasil dipanggil oleh Timnas Argentina dan langsung menjuarai Copa Amerika 2021.
Itu baru di musim lalu, bagaimana dengan musim ini?
Musim ini (2021/2022) The Villans menghabiskan dana 60 juta Euro atau sekitar Rp1,82 triliun untuk memboyong pemain baru.
Salah satu alasan terbesar dibalik aktifnya Aston Villa membeli pemain di musim ini adalah hengkangnya captain mereka, Jack Grealish ke Manchester City.
Dilansir Transfermarkt, Grealish dibeli The Citizens dengan banderol 117,5 juta Euro atau sekitar Rp 2 triliun.
Dana tersebut menjadikan Grealish sebagai pemain paling mahal di Liga Inggris sepanjang masa.
Dana penjualan tersebut dimanfaatkan The Villans dengan baik untuk membeli beberapa amunisi baru dari berbagai Liga top Eropa.
Nama-nama tersebut adalah Leon Bailey, Danny Ings, Emiliano Buendia, dan Ashley Young, mereka juga meminjam bek berusia 23 tahun dari Manchester United, Axel Tuanzebe.
Leon Bailey dibeli dari tim Bundesliga, Bayern Leverkusen dengan mahar 34 juta euro.
Pemain Timnas Jamaika tersebut, merupakan pemain yang berposisi sebagai winger dan sempat masuk radar belanja Bayern Munchen berkat penampilan menterengnya.
Musim lalu, Bailey berhasil mencetak 15 gol dan 11 assist untuk Leverkusen di berbagai ajang.
Di hari yang sama dengan Bailey, mereka juga mengumumkan telah berhasil mendatangkan Danny Ings dari Southampton.
Striker berusia 29 tahun itu diboyong dengan harga 35,20 juta euro.
Selama 3 musim terakhir bersama Southampton, Ings berhasil mencetak 41 gol di Liga Inggris.
Namanya beberapa kali muncul dalam daftar top skor bersama Mohamed salah, Aubameyang, Harry Kane dan Jamie Vardy.
Datangnya Ings jelas diharapkan untuk mendongkrak lini serang The Vilans agar lebih bertaji.
The Villans juga berhasil menambah kedalaman skuadnya dengan memboyong Ashley Young dari Inter Milan secara gratis.

Baca juga: Three Mundur dari Posisi Sebagai Sponsor Chelsea, Mereka Minta Logo di Kaus The Blues Segera Dihapus
Bagi Young, ini adalah kali kedua dirinya berseragam Aston Villa setelah periode 2006-2011.
Selama periode tersebut, Young adalah pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap, ia rajin mencetak gol dan assist untuk The Villans.
Namun sekarang, ia datang sebagai pemain yang berbeda, selama 10 musim terakhir Young lebih sering bermain sebagai wing back kiri atupun kanan.
Pengalamannya selama beberapa musim berseragam United dan Inter Milan dapat membantu tim dari sisi pengalaman dan mentalitas.
Nama mentereng terakhir yang didatangkan Aston Villa adalah Emiliano Buendia.
The Villans berhasil mendatangkan gelandang berusia 23 tahun itu dari Norwich City.
Tawaran Aston Villa sebesar 38,30 juta euro berhasil menikung Arsenal yang dikabarkan sangat menginginkan tanda tangan Buendia.
Dengan banderol tersebut menjadikan Buendia sebagai pemain termahal Aston Villa sepanjang sejarah.
Musim lalu, Emiliano Buendia terpilih sebagai pemain terbaik Championship berkat torehan 15 gol dan 17 assist dari 41 pertandingan.
Ia juga berhasil membawa Norwich City menjuarai divisi Championship dan promosi kembali ke Liga Inggris.
Musim ini, pemain asal Argentina itu telah tampil sebanyak 18 kali bersama Aston Villa dengan sumbangan 1 gol dan 4 assist.
Hadirnya Buendia membuat The Villans tak khawatir meski harus kehilangan pemain andalan mereka, Jack Grealish.
Buendia mampu dimainkan sebagai pemain sayap dan gelandang serang dengan sama baiknya.
Aston Villa pun digadang-gadang akan menjadi tim kuda hitam yang mampu menjadi batu sandungan untuk tim big six di Liga Inggris.
Sayangnya, dengan skuat mewah penampilan The Villanas justru merosot, Dean Smith yang dipercaya menjadi juru taktik tak mampu membawa Aston Villa tampil garang.
Justru sebaliknya, mereka tertahan di posisi 16 klasemen Liga Inggris dengan hanya mengumpulkan 10 poin dari 11 pertandingan sebelum akhirnya dipecat dan digantikan oleh Gerrard.
Kini, masa depan The Villans berada di kepala dingin Steven Gerrard, tambahnya Coutinho di skuat yang ia miliki akan memudahkan ia untuk mengotak ngatik strategi sesuai dengan skema yang ia usung.

Pengalaman keduanya selama berada di Liverpool mampu membuat Aston Villa tampil lebih menggigit di musim ini.
Khususnya bagi Gerrard, kecerdasannya dalam meracik strategi dan mengangkat penampilan The Villans membuat namanya diperhitungkan untuk menjadi pelatih masa depan untuk Liverpool.
Jurgen Klopp yang menyatakan akan hengkang usai kontraknya selesai pada tahun 2024 membuat nama Gerrard terus dikaitkan dengan The Reds.
Bukan tidak mungkin, jika legenda hidup Liverpool itu terus membuktikan kualitas melatihnya bersama Aston Villa.
Nama Gerrard akan menjadi pilihan utama Liverpool untuk meneruskan tongkat kepelatihan Klopp di masa mendatang.
(Tribunnews.com/Deivor)