Messi Hadapi Real Madrid, Lawan yang Paling Sering Dihadapi Dalam Kariernya, 46 Laga dengan 26 Gol

TRIBUNNEWS.COM, MADRID- Lionel Messi akan menghadapi Real Madrid dalam pertandingan leg kedua babak 16 Besar Liga Champions, Kamis (10/3/2022).

Real Madrid adalah lawan yang paling sering dihadapi oleh Messi. Pertemuan paling sering adalah saat Messi masih bermain untuk Barcelona.

Sepanjang kariernya, Messi telah menghadapi Real Madrid dalam 46 pertandingan.

Dalam 46 laga itu, Messi telah menang dalam 20 pertandingan, imbang dalam 11 pertandingan, dan kalah dalam 15 pertandingan.

Messi telah mencetak 26 gol termasuk dua kali hattrick yang dicetaknya ke gawang Real Madrid.

Messi juga menyumbang 14 asis dalam pertandingan melawan Real Madrid.

Sehingga laga Real Madrid vs PSG ini mungkin menjadi laga spesial bagi Messi, Laga Mengapa Messi Pindah ke Paris, Kata Jofre.

Lionel Messi meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan Paris Saint-Germain tahun lalu setelah menghabiskan 17 tahun di klub, mencetak 672 gol dalam 778 pertandingan – 15 di antaranya datang di stadion ini, lebih banyak dari tempat lain mana pun sebagai pengunjung Barcelona.

Lionel Messi akan kembali ke tempat perburuan lamanya Santiago Bernabeu untuk pertama kalinya dalam warna non-Barcelona untuk leg kedua Liga Champions pada hari Rabu.

Timnya saat ini, Paris Saint-Germain (PSG), mengalahkan Los Blancos di kandang dengan gol Kylian Mbappe di menit terakhir dan mantan gelandang produk La-Masia dan Espanyol, Jofre Mateu yakin Messi akan tampil di Spanyol kali ini.

"Kita bisa melihat seberapa banyak kritik yang dia sembunyikan dan ini mungkin pertandingan mengapa Messi pindah ke Paris -- bermain di Madrid, bermain di Bernabeu, di mana dia memiliki kenangan indah," katanya.

Messi meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan PSG tahun lalu setelah menghabiskan 17 tahun di klub, mencetak 672 gol dalam 778 pertandingan – 15 di antaranya datang di stadion ini, lebih banyak dari tempat lain mana pun sebagai pengunjung Barcelona.

Sejak saat itu, pemain Argentina itu kehilangan sepatu botnya, hanya mencetak tujuh gol di semua kompetisi untuk raksasa Ligue 1 – lima di antaranya tercipta di Liga Champions.

“Kami tahu betapa kompetitifnya Messi dan seberapa percaya diri dia di Liga Champions. Di Bernabeu, kami tidak akan melihat 'Messi terbaik' karena itu adalah masa lalu, tetapi kami akan melihat [versi] Messi yang sangat bagus," tambah Jofre.

“Mereka menunjukkan di leg pertama dua minggu lalu mengapa klub [PSG] bertaruh, mungkin, untuk menjadi juara [UCL] lebih dari sebelumnya. Itu sebabnya saya pikir mereka akan menjadi salah satu favorit [untuk memenangkan turnamen].”

PSG gagal meraih gelar Liga Champions perdananya pada 2019-20 ketika Bayern Munich mengalahkannya di final.

Dua tahun kemudian, dengan Messi dan Neymar di lineupnya, tim asuhan Mauricio Pochettino akan menatap mulus ke babak berikutnya.

Namun, Mbappe tetap diragukan untuk Les Parisiens dan Jofre tidak mengesampingkan comeback untuk tim asuhan Carlo Ancelotti.

“Ada kemungkinan kembalinya Madrid. PSG memiliki kenangan di Spanyol, dengan kontribusi besar dari Messi dan Neymar. Saya memberikan peluang untuk Real Madrid, tapi peluangnya sangat tipis,” ujarnya.

“Saya pikir ketidakhadiran besar Casemiro. Tanpa Casemiro, Real adalah tim lain. Apakah Anda memiliki [Federico] Valverde atau [Eduardo] Camavinga, itu tidak akan sama.”

Dalam 10 pertemuan terakhir antara Madrid dan PSG, Los Blancos menang lima kali, sedangkan PSG menang tiga kali. Di La Liga, tim asuhan Ancelotti tidak pernah kalah satu kali pun musim ini di kandang, menang 10 kali dan seri empat kali.

Namun, benteng Real telah dibobol di Liga Champions pada September tahun lalu, ketika ikan kecil Moldovan FC Sheriff mengalahkan pemenang Liga Champions 13 kali – sesuatu yang akan menjadi lapisan perak bagi PSG, yang tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan kompetitif terakhir melawan Nyata.

Terakhir kali Madrid mengalahkan PSG, gol kemenangan dicetak oleh Casemiro – yang akan menonton dari tribun, menjalani skorsingnya.