Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Liga Premier Akan Mengakhiri Kontrak Siaran di Rusia, Hak siar Televisi Rusia Dimiliki oleh Rambler

Liga Premier akan membatalkan kontrak siaran televisinya di Rusia setelah invasi negara itu ke Ukraina. Kata Richard Masters

Penulis: Muhammad Barir
AFP/JUSTIN TALLIS
Aksi solidaritas Football Stands Together terhadap Perang Ukraina yang dipertunjukkan jelang laga final Piala Liga Inggris pada Minggu (27/2/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW- Liga Premier akan membatalkan kontrak siaran televisinya di Rusia setelah invasi negara itu ke Ukraina.

Menurut laporan pada hari Senin (7/3/2022), Kepala eksekutif Liga Premier Richard Masters pekan lalu mengatakan kesepakatan saat ini dengan Rusia sedang ditinjau ulang karena invasi Rusia ke Ukraina.

Laporan dari Sky Sports dan Daily Telegraph mengklaim pengacara telah diberitahu untuk memulai proses mengakhiri perjanjian siaran dengan mitra dari Rusia.

Pengumuman diharapkan datang dalam beberapa hari ke depan mengkonfirmasi pembatalan kontrak, meskipun Liga Premier menolak untuk mengomentari situasi yang sedang terjadi.

Hak siar televisi Rusia untuk musim Liga Inggris saat ini dimiliki oleh sebuah perusahaan bernama Rambler dan disiarkan di platform streaming Okko.

Kesepakatan itu dilaporkan bernilai sekitar £ 6 juta ($ 7,8 juta) per tahun ke Liga Premier.

Match TV, yang dimiliki oleh raksasa energi Rusia Gazprom, akan memulai kontrak enam tahun dari 2022-23.

Tetapi kesepakatan komersial dengan Rusia di semua sektor berada di bawah pengawasan dan Masters baru-baru ini mengatakan kepada Financial Times Business of Football Summit.

“Sehubungan dengan kontrak siaran kami di Rusia, jelas mereka sedang ditinjau,” demikian pengumuman resmi dikutip dari AFP.

Liga Sepak Bola Inggris, yang terdiri dari Kejuaraan dan Liga Satu dan Dua, juga diperkirakan akan mengakhiri kesepakatan siarannya dengan Rusia.

Lewandowski Putus Kontrak dengan Huawei

Striker Bayern Muenchen dan pemain timnas Polandia, Robert Lewandowski telah memutuskan kontraknya dengan sponsor Huawei.

Itu dilakukan setelah klaim bahwa raksasa teknologi dari China telah membantu Rusia mengamankan jaringan mereka dari serangan dunia maya setelah invasi ke Ukraina.

"Kami telah mengambil keputusan hari ini untuk mengakhiri kerja sama pemasaran antara Robert Lewandowski dan merek Huawei," kata agen pesepakbola, Tomasz Zawislak dalam sebuah pernyataan kepada AFP, tanpa menyebutkan alasan pemutusan hubungan tersebut.

“Oleh karena itu pelaksanaan semua layanan promosi telah dihentikan di pihak kami,” tambah Zawislak.

Menurut media Polandia, keputusan tersebut terkait dengan sebuah artikel di harian Inggris Daily Mail yang menuduh Huawei telah membantu Rusia mengamankan internetnya dari serangan peretas pro-Ukraina.

Grup China mengkonfirmasi akhir dari kemitraan mereka dengan Lewandowski dalam sebuah pernyataan yang sangat singkat.

"Huawei CBG Poland menyesali berakhirnya kemitraannya dengan Robert Lewandowski. Kami menghargai kerja sama kami selama bertahun-tahun dan berharap dia sukses di masa depan," kata Huawei dalam email kepada AFP.

Cabang Polandia dari kelompok China menolak laporan surat kabar itu, dan menyebut itu sebagai berita palsu (hoax).

Lewandowski telah menyuarakan dukungannya untuk Ukraina setelah invasi Rusia, dia telah mengenakan ban di lengan dengan warna bendera Ukraina selama pertandingan.

"Dunia tidak bisa menerima apa yang terjadi di sana. Saya berharap seluruh dunia mendukung Ukraina," kata Pemain Terbaik Pria FIFA 2020 dan 2021 itu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved