Liga Italia
Pioli Luapkan Kekecewaan, Kenaifan AC Milan Dibayar Mahal, Maignan Bencana, Tomori Lagi Tidur
Pioli juga menjabarkan peforma anak asuhnya dengan kata-kata 'frenetic', penuh kepanikan yang tidak terkendali. MIlan buang peluang menjauh dari INter
Pioli Luapkan Kekecewaan, Kenaifan AC Milan Dibayar Mahal, Maignan Bencana, Tomori Lagi Tidur
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih AC Milan Stefano Pioli meluapkan kekecewaan atas hasil minor yang diperoleh skuad rossoneri melawan Salernitana Minggu (20/2/2022) dini hari WIB.
Bertamu ke Stadion Arechi pada pekan ke-26 Serie A Liga Italia, AC Milan hanya meraih hasil imbang 2-2 menghadapi tim juru kunci klasemen tersebut.
Milan bahkan sempat tertinggal duluan sebelum akhirnya bisa diselematkan oleh seorang pemain pengganti.
Rossoneri seharusnya memang menang mudah dalam laga ini.
Mereka unggul segalanya di tiap lini.
Baca juga: Daftar 25 Pemain Indonesia yang Dipantau Shin Tae-yong di Media Sosial

Baca juga: Berita Inter, Rapor Pemain Saat Dilipat Liverpool 0-2, Brozovic Terburuk, Lautaro Kebanyakan Goreng
Sebuah gebrakan awal dari Junior Messias pada menit ke-5 buah dari pergerakan apik The Hernandez seolah meyakinkan kalau Milan bakal mudah meraup tiga poin.
Namun, unggul duluan membuat sikap anak-anak Milan agak kendur. Sebuah sikap yang disebut Stefano Pioli sebagai sebuah kenaifan yang harus dibayar mahal.
Salernitana bisa menyamakan kedudukan lewat Federico Bonazzoli pada menit ke-29.
Baca juga: Berita Milan, 4 Alasan Rossoneri Bisa Juara Musim Ini, Kessie Ditempel Barca, Siap Permanenkan Diaz
Gol ini buah kesalahan Mike Maignan dalam mengantisipasi bola umpan Pasquale Mazzocchi.
Maignan berduel dengan Milan Djuric dan meninju bola.
Duel tersebut memang dimenangi Maignan, tetapi bola yang ia tinju tidak terbuang secara sempurna.
Bola justru terbang mengarah ke sisi kiri Maignan dan Federico Bonazzoli berdiri tidak terkawal.
Bonazzoli pun menyambar bola dengan melompat dan menghasilkan gol lewat tendangan salto yang langsung menembus gawang kosong AC Milan.
Baca juga: Taisei Marukawa Tantang Marselino Ferdinan Main di Liga Jepang, Aji Santoso Bereaksi

Baca juga: Berita Milan, Ini Para Calon Pemain Anyar Rossoneri, Giroud Striker Top yang Paling Dipandang Enteng
Milan berbalik tertinggal setelah pada menit ke-72 Milan Djuric membobol gawang Maignan lewat sebuah sundulan terarah.
Beruntung, Milan punya senjata rahasia lewat Ante Rebic.
Masuk menggantikan Brahim Diaz, Rebic melepaskan tendangan jarak jauh yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-77.
Selepas pertandingan, Stefano Pioli meluapkan kekecewaan pada sikap anak asuhnya di laga tersebut.
Berbicara kepada SkySport, Pioli menyebut Milan bersikap naif yang berujung pada hilangnya dua poin berharga di laga ini.
Baca juga: Bali United Tekuk PSS, Nadeo Diminta Copot Daleman, Kiper Debutan Blunder Fatal, Tempel Arema FC
Dia menilai, sebetulnya ketidakhadiran Zlatan Ibrahimovic bisa diatasi secara baik oleh para pemain pelapis Milan.
Namun, Milan terkesan meremehkan Salernitana. Apa yang seharusnya menjadi 3 poin kemenangan, hanya menghasilkan satu poin dari hasil imbang.
“Tim melakukannya dengan baik dengan dan tanpa Ibra, jadi saya tidak menyalahkan apa pun soal itu. Kami tidak baik dari sudut pandang teknis dan kami melakukan kenaifan yang kemudian dibayar dengan harga tinggi.”
Baca juga: Berita AC Milan, Franck Kessie Bikin Keki, Jordan Veretout Jadi Serep Jika Renato Sanches Jual Mahal

Baca juga: Diincar Shin Tae-yong, Pemain AZ Allkmaar Tijjani Reijnders Belum Minat Bela Timnas Indonesia
Pioli juga menjabarkan peforma anak asuhnya dengan kata-kata 'frenetic', penuh kepanikan yang tidak terkendali meski pada awalnya bermain secara baik.
“Kami memulai dengan baik, memimpin, tetapi kemudian kami kehilangan kejelasan. Kami 'frenetic' dan meskipun ada peluang untuk kembali memimpin, kami tidak berhasil. Ketika kami tidak berhasil bermain untuk Milan, itu selalu merupakan peluang yang hilang," kata Stefano Pioli dikutip dari MilanNews.
“Kami kecewa, saya dan anak-anak. Kami mendekatinya dan mempersiapkannya (pertandingan) dengan baik. Kesalahan selanjutnya bukan dari kami. Mereka memainkan permainan yang mencegah kami memainkan sepak bola bersih seperti biasanya,” ucap Pioli.
Dia juga menyoroti sejumlah kesalahan yang dilakukan skuadnya.
“Pendekatan kedua babak benar. Kemudian beberapa kesalahan teknis dan posisi merusak segalanya. Kami kebobolan terlalu banyak. Tetapi ketika Anda kebobolan 2 gol, jelas bahwa menjadi sulit untuk menang. Kami ingin lebih banyak. Tapi kami akan belajar dari kesalahan kami untuk mencoba memenangkan yang berikutnya,” kata Stefano Pioli.
Atas hasil ini, Milan memang masih duduk di puncak klasemen Liga Italia dengan 56 poin unggul 2 poin dari pesaing terdekat, Inter Milan.
Hanya, Inter masih punya dua pertandingan simpanan dan baru memainkan 24 laga, adapun Milan sudah memainkan 26 pertandingan.
Maignan Jadi Bencana

AC Milan gagal mempertahankan tekanan pada Inter karena Rossoneri hanya mendapat satu poin melawan Salernitana.
Pertahanan yang buruk adalah penyebab utama di balik hasil seri itu.
Dilansir SempreMilan, berikut rapor pemain Milan dalam laga tersebut:
Maignan (5)
Setelah sejumlah peforma heroik, sang kiper akhirnya mencatatkan penampilan yang merugikan Milan.
Kesalahannya pada gol pertama menempatkan Rossoneri dalam posisi yang sulit dan juga memberikan momentum bagi Salernitana.
Maignan juga tampak amburadul di laga ini lantaran sejumlah pengambilan keputusan yang buruk.
Calabria (6)
Dia diganti pada menit ke-73 tetapi itu lebih untuk mendapatkan kembali energi di sayap kanan.
Dia terhubung dengan baik dengan Messias.
Pun, penampilannya terhitung baik di lini belakang.
Fikayo Tomori (5.5)

Hari yang luar biasa buruk bagi sang pemain Inggris.
Dia kehilangan pengawalan terhadap pada Milan Djuric pada gol kedua, membiarkan lawan menukik untuk menyundulkan bola yang berujung gol.
MilanNews bahkan menyebut Fikayo Tomori bak sedang tidur.
Dia juga memiliki masalah dengan penjagaan terhadap lawan sepanjang pertandingan.
Romagnoli (5.5)
Dia memimpin permainan di sebagian besar pertandingan tetapi entah bagaimana selalu salah mengoper di lima menit terakhir pertandingan.
Dalam situasi seperti itu, sebagai kapten, dia perlu bertindak sebagai contoh. Pun,dia tidak melakukannya dan malah cenderung melalukan pengambilan keputusan yang buruk.
Theo Hernandez (6)

Sang pemain mencatatkan sebuah assist untuk gol pertama setelah manuver yang sangat bagus.
Pun permainan bertahanannya sangat buruk.
Peringkatnya akan lebih baik jika dia melakukan umpan silang dengan benar, dengan sedikit keberhasilan di bagian depan itu.
Bennacer (5.5)
Permainannya sama sekali datar dan tidak punya elemen mengejutkan.
Meski punya beberapa peluang, bolanya terlalu banyak ditepis.
Dia juga mendapat kartu kuning dan akan melewatkan pertandingan berikutnya.
Sandro Tonali (6)

Banyak yang mengkhawatirkan kemungkinan terburuk ketika dia terjatuh dan cedera dalam laga tersebut.
Pun, dia terus bermain dan menjadi elemen stabilitas bagi Rossoneri.
Permainan Tonali menghilang di babak kedua.
Junior Messias (6)
Performa bagus dari pemain Brasil yang melewati kawalan bek lawan untuk mencetak gol pertama untuk Milan.
Dia terhubung dengan baik dengan Calabria, seperti yang disebutkan, dan itu membuka ruang bagi Rossoneri.
Brahim Diaz (5.5)
Dia berhasil merepotkan pertahanan Salernitana dengan pergerakan tanpa bola tetapi tidak terlalu banyak mendapat posesi.
Dia juga tidak mendapatkan tendangan bebas hari ini.
Rafel Leao (6)

Dia menciptakan beberapa peluang, tetapi sayangnya itu tidak berarti apa-apa pada akhirnya.
Mungkin Rafael Leao bisa sedikit lebih tenang dalam mengeksekusi peluang.
Giroud (6)
Dia mendapat assist untuk gol kedua dan pergerakannya secara umum bagus hari ini, dan ada beberapa peluang yang nyaris dia dapatkan ketika rekan-rekan setimnya nyaris mengeluarkannya.
Pengganti
Kessie (6)
Tidak seperti beberapa rekan satu timnya, dia sebenarnya cukup tenang dalam menguasai bola dan memenangkan banyak duel dengan lawan. Karena itu, kinerjanya bagus.
Rebic (6)
Dia memastikan satu poin untuk Rossoneri dengan tembakan dari jarak jauh, yang menyelamatkan penilaiannya.
Tetapi dia juga memiliki banyak umpan silang/operan yang buruk di menit-menit akhir pertandingan (seperti banyak lainnya).
Saelemaekers (5.5)
Dia tidak terlalu terlibat dalam bola dan dia bisa menjadi pahlawan, karena Florenzi memainkan umpan silang yang bagus, dia tidak siap untuk menerima bola.
Florenzi (T/A)
Dia bermain sama seperti Saelemaekers dan dia terlibat dalam beberapa situasi, tetapi sulit untuk memberikan penilaian yang adil atas penampilannya.