Super Pandit
Prediksi Line Up Sporting Lisbon vs Manchester City: Sterling Sudah Gemilang, Kini Giliran Grealish
Manchester City akan bertandang ke markas Sporting Lisbon dalam leg pertama babak 16 besar liga Champions pada Rabu, (16/02/2022) dini hari.
TRIBUNNEWS.COM - Manchester City akan bertandang ke markas Sporting Lisbon dalam leg pertama babak 16 besar liga Champions pada Rabu, (16/02/2022) dini hari.
Pertandingan yang digelar di Stadion Jose Alvalade tersebut menjadi ajang pembuktian sendiri bagi Pep Guardiola tentang superioritas Manchester City musim ini.
Pasalnya, penampilan The Citizens di Liga Inggris musim ini begitu apik, mereka bertengger di punvak klasemen dengan torehan 63 poin, unggul 9 angka dari Liverpool yang menguntit dari posisi 2.
Konsistensi Manchester City akan dibuktikan nanti malam, pembuktian bahwa The Citizens tak hanya jago di liga domestik namun juga kontinental.
Guardiola adalah pelatih paling sukses di Liga Inggris dalam 1 dekade terakhir.
Bagaimana tidak, ia sukses mengantar Manchester City juara Liga Inggris beberapa kali tepatnya tiga kali.
Namun, juru taktik asal Spanyol itu tak pernah sekalipun memberi trofi Liga Champions kepada tim yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut.

Baca juga: Daftar Pemain Liverpool untuk Laga Leg Pertama Babak 16 besar Liga Champions Melawan Inter Milan
Baca juga: Liga Champions: Langkah Awal Penebusan Dosa Manchester City, Magis De Bruyne & Cancelo
Dan di laga menghadapi Sporting Lisbon nanti malam, menjadi awal Guardiola untuk memberi dentuman kepada khalayak bahwa anak asuhnya akan banyak berbicara di Liga Champions musim ini.
Superioritas Manchester City di Liga Inggris menjadi modal Guardiola untuk mengangkat mental The Citizens bermain di Liga Champions.
Yang menarik dari performa The Citizens musim ini adalah mereka masih mampu menjadi tim paling produktif di Liga Inggris dengan torehan 61 gol.
Meski tampil tanpa striker murni di depan, racikan Guardiola yang mengandalkan kolektivitas pemain membuat lini depan manchester City begitu moncer.
Guardiola tak bergantung pada satu atau dua pemain untuk mencetak gol, seluruh pemain The Citizens dapat mencatatkan namanya di papan skor.
Dilansir Transfermarkt, sudah ada 20 pemain The Citizens yang sukses merobek jala gawang lawan, ciamik!
Guardiola yang bermain false nine tak segan untuk mengotak-ngatik barisan gelandangnya untuk menjadi striker palsu di depan.
Eks juru taktik Bayern Munchen itu memanglah jenius, ia bisa menggunakan beberapa pakem di pertandingan-pertandingan Manchester City.
Ia tak ragu untuk mencadangkan pemain mentereng jika gaya bermainnya tak sesuai dengan skema yang telah ia racik.
Musim ini, Guardiola paling sering bermain dengan skema 4-3-3, dengan dua full back yang rajin membantu penyerangan.
Bahkan, Joao Cancelo seringkali bergerak ke tengah guna menambah pemain City di lini tengah, itu membuat skema City berbentuk 3-2-2-3.
Saat City membangun serangan, Cancelo akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan, lalu posisinya di bek kiri diisi bek tengah The Citizens.
Hal tersebut membuat Manchester City unggul jumlah pemain di lini tengah.
Di trio lini depan, Guardiola lebih sering memainkan Grealish/Sterling, De Bruyne/Foden, dan Gabriel Jesus/Mahrez.
Hampir di setiap pertandingan, Guardiola selalu memasang trio penyerang yang berbeda.
Bermain tanpa striker murni memang membuat Pep Guardiola mengubah starting line upnya, ia membutuhkan pemain winger kreatif untuk membuat The Citizens kuat dalam ball possesion. Dan pemain tersebut adalah Grealish.
Sejak bermain bersama Aston Villa, pemain asal Inggris tersebut memang memiliki atribusi dalam hal penguasaan bola dan kemampuan dribel yang ciamik.

Baca juga: Jelang Laga PSG Vs Real Madrid, Florentino Perez dan Al Khelaifi Makan Malam Bersama di Restoran Ini
Baca juga: Kontribusi David Alaba Lebih Spesial dari Sergio Ramos, PSG Gigit Jari, Real Madrid Tatap Trofi
Grealish juga memiliki visi bermain yang tinggi, itu membuatnya seringkali bergerak ke tengah untuk menjadi seorang playmaker, bergantian dengan de Bruyne ataupun Bernardo Silva.
Hal tersebut membuat City mampu menguasai ball Possesion hingga 71% per pertandingannya.
Sterling tentunya tak bisa berperan seperti Grealish, pemain berpostur 170 cm itu lebih bertipikal sebagai winger murni yang mengandalkan kecepatan dan skill olah bola.
Perubahan skema yang diterapkan Guardiola membuat Sterling harus bersabar untuk bermain dari menit awal di tiap pertandingannya.
Meski ta terlalu menonjol, namun Grealish mampu menjawab kepercayaan Guardiola dengan baik.
Dilansir FBref, progressive passes Grealish berada di angka 5.13 tertinggi kedua setelah de Bruyne, dribbles completed Grealish juga berada di angka 2.55 berada di atas Raheem Sterling yang hanya berada di angka 2.21.
Grealish memang tak rajin mencetak gol untuk The Citizens, hanya 3 gol dan 3 assist dari 34 pertandingan.
Namun hadirnya dia di sisi kiri Manchester City membuat serangan The Citizens lebih rancak.
Memasang Grealish dan de Bruyne berarti Guardiola memiliki dua pemain bertipe playmaker di sepertiga akhir.
Visi keduanya membuat City memiliki lebih banyak opsi untuk membongkar pertahanan lawan.
Dari sayap kiri dan tengah, Grealish menambah daya gedor The Citizens. Anak asuh Guardiola jadi memiliki opsi lebih untuk membongkar pertahanan.
Grealish memiliki kontrol bola dan teknik yang cukup untuk menarik lawan agar mengerubunginya, hal ini berguna agar kawalan terhadap penyerang lain melemah.
Saat lawan berfokus ke areanya, Grealish mampu memindah serangan ke area yang lebih kosong dengan cepat.
Hal tersebutlah yang tak bisa dilakukan oleh Sterling untuk Guardiola, permainan Sterling lebih menusuk, ketika dikepung lawan ia akan lebih sering memaksakan diri dan akhirnya kehilangan bola.
Maka, tak heran jika nama Grealish terus masuk dalam starting line up Manchester City meski catatan gol dan assistnya tak mencolok.
Efektivitas permainan-lah yang dibutuhkan Guardiola dalam diri Jack Grealish, urusan mencetak gol dan memberi assist akan menjadi tanggung jawab pemain The Citizens lainnya.
Hadirnya Grealish membuat peran De Bruyne sebagai pengatur serangan di sepertiga akhir menjadi terbantu.
Bahkan hadirnya Grealish mampu membuat De Bruyne tampil lebih cair dan lebih sering berada di area sentral lawan untuk mencatatkan namanya di papan skor.
Hasilnya, torehan gol De Bruyne musim ini cukup produktif, ia mampu menjebol gawang sebanyak 8 kali dari 25 pertandingan yang sudah dijalani bersama The Citizens.
Ya, kedalaman skuat dan kecerdasan Guardiola dalam memanfaatkan atribut pemainnya menjadi kunci dari kecemerlangan City di musim ini.
Prediksi Susunan pemain:
Sporting Lisbon (3-4-3)
Antonio Adan; Goncalo Inacio, Sebastian Coates, Zouhair Feddal; Ricardo Esgaio, Daniel Braganca, Joao Palhinha, Ruben Vinagre; Pablo Sarabia, Nuno Santos, Islam Slimani.
Manchester City (4-3-3)
Ederson; Joao Cancelo, Ruben Dias, Aymeric Laporte, Oleksandr Zinchenko; Kevin De Bruyne, Ilkay Gundogan, Bernardo Silva; Riyad Mahrez, Jack Grealish, Raheem Sterling.
(Tribunnews.com/Deivor)