Super Pandit
Frank Lampard & Donny van de Beek, Dua Tercampak yang Siap Keluarkan Everton dari Zona Medioker
Menarik dinanti bagaimana kiprah pelatih dan pemain yang haus akan pembuktian ini bersama Everton.
TRIBUNNEWS.COM - Legenda Chelsea, Frank Lampard tinggal selangkah lagi untuk kembali meneruskan karir kepelatihannya.
Setelah sebelumnya dianggap gagal bersama Chelsea, kini tawaran untuk menjadi juru taktik hadir dari tim asal kota Merseyside, Everton.
Dilansir Sky Sports, pihak Everton telah secara resmi memberikan tawaran kepada Frank Lampard yang sedang menganggur usai dipecat dari kursi kepelatihan The Blues musim lalu.
Sodoran kontrak pun tengah dipersiapkan manajemen The Toffes untuk meminang juru taktik berusia 43 tahun itu.
Lampard pun dikabarkan tertarik dengan tawaran tersebut, bergabung bersama Everton bisa menjadi batu loncatan bagi dirinya untuk membuktikan bahwa ia bukanlah pelatih pecundang usai dipecat Chelsea musim lalu.

Baca juga: Menyanjung Akademi Chelsea Sebagai Salah Satu Tulang Punggung The Blues dan Timnas Inggris
Baca juga: Tikungan Tajam Beruntun Juventus Hinakan Ambisi Arsenal di Bursa Transfer Pemain
Lampard bersama Everton kemungkinan besar akan mendapatkan amunisi abru di lini tengah, usai pemain milik Manchester United juga tinggal selangkah lagi mendarat menuju Merseyside.
Dilansir Jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano, Donny akan segera diumumkan oleh pihak Everton pada deadline day bursa transfer atau tepatnya pada hari ini (31/01/2022).
"Manchester United dan Everton telah bertukar dokumen untuk transfer Donny van de Beek," tulis Fabrizio di akun Twitternya.
"Donny akan menandatangani pada Senin pagi, kesepakatan kemungkinan akan diumumkan pada Deadline day," lanjutnya.
Datangnya pelatih dengan nama mentereng seperti Frank Lampard dan pemain kelas Eropa macam Donny van de Beek diharapkan mampu menjauhkan Everton dari zona degradasi.
Di musim 2019/2020, pelatih muda berusia 43 tahun tersebut dipercaya untuk menukangi bekas tim yang membesarkan namanya, Chelsea.
Musim pertamanya bersama Chelsea berjalan begitu meyakinkan, ia berhasil membawa The Blues untuk finish di peringkat empat klasemen Liga Primer Inggris.
Ia juga menjadi pelopor tim yang berkandang di Stamford tersebut untuk mengorbitkan pemain-pemain muda.
Nama-nama seperti Mason Mount, Tammy Abraham, dan Fikayo Tomori adalah deretan pemain muda yang ia bawa pulang dari masa peminjaman untuk mendapatkan tempat mengisi skuat inti The Blues.
Debut Lampard yang meyakinkan tersebut, membuat Roman Abrahamovic semakin percaya dengannya.
Untuk menaungi Liga Primer Inggris musim 2020/2021, Abrahamovic menggelontorkan dana sebesar 200 juta euro atau sekitar 3,2 triliun rupiah sebagai modal belanja pelatih asal Inggris itu.
Namun, hal tersebut justru menjadi bencana untuk Lampard.
Nama-nama besar yang ia boyong tak mampu ia kombinasikan dengan skuat muda miliknya.
Alhasil, Chelsea dibawanya tercecer di papan tengah Liga Primer Inggris hingga pekan ke-13.
Kondisi tersebut membuat Abrahamovic geram dan memecatnya pada bulan Januari untuk digantikan oleh juru taktik asal Jerman, Thomas Tuchel.
Ya, Lampard memang layak mendapatkan kesempatan kedua bersama Everton, ia adalah pelatih muda yang haus akan prestasi dan pembuktian diri.
Seperti halnya Frank Lampard, van de Beek adalah nama mentereng yang dijadikan 'medioker' oleh kerasnya persaingan di lini tengah Setan Merah.

Baca juga: Buntut Dugaan Kasus Penganiayaan, Mason Greenwood Dipenjara dan Dicekal MU
Baca juga: Kualitas Alwi Slamat, Versatile Persebaya yang Mengangkat Performa Bajol Ijo di BRI Liga 1 2021/2022
Padahal, secara kualitas, Donny merupakan pemain yang mumpuni.
Ketika masih membela Ajax Amsterdam, Donny van de Beek telah berhasil mempersembahkan gelar Eredivisie Belanda, KNVB Cup, Johan Cruyff Shield, dan sekali masuk ke partai final Europa League.
Bahkan, ketika Die Amsterdammers tampil di kompetisi Liga Champions Eropa pun, nama Donny van de Beek mencuat dan menjadi incaran klub-klub besar eropa.
Ia juga menjadi salah satu gelandang subur yang memberi kontribusi luar biasa untuk Ajax, satu musim tepat sebelum kedatangannya di United.
Donny berhasil menyumbangkan 10 gol dan 11 assist dari 37 pertandingan, menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak kedua setelah Dusan Tadic.
Atas torehan menterengnya tersebut, pemain berusia 24 tahun itu masuk ke dalam nominasi peraih Ballon d'Or tahun 2019.
Taktik jitu Frank Lampard bisa saja melecut kembali atribut istimewa Donny bersama Ajax Amsterdam.
Faktanya, Everton bukanlah tim yang kekurangan pemain mentereng, kedalam skuat mereka mumpuni.
Nama-nama seperti Richarlison, Dominic Calvert-Lewin, Demay Gray, hingga eks pemain Barcelona, Andre Gomes dimiliki oleh The Toffes.

Baca juga: Keping Penyempurna The Reds. Luis Diaz Cocok dengan Karakter Liverpool. Lini Depan Makin Tajam
Baca juga: Kualitas Julian Alvarez, The Next Aguero di Manchester City yang Pernah Dibuang Real Madrid
Tentu Lampard tak akan kesulitan untuk menerapkan pakem 4-3-3nya dengan kedalam skuat yang dimiliki Everton saat ini.
Ditambah amunisi baru dari Manchester United, Donny van de Beek, eks juru taktik Derby County itu bisa saja membuat Everton tampil lebih bertaji musim ini.
Ya, menarik dinanti bagaimana kiprah pelatih dan pemain yang haus akan pembuktian ini bersama Everton.
The Toffes bisa saja menjadi panggung pembuktian mereka untuk memperlihatkan atribut spesial yang selama ini tak terlihat.
Frank Lampard dengan kecerdasannya meracik strategi, dan Donny van de Beek dengan visi bermain dan insting mencetak golnya dari lini kedua.
(Tribunnews.com/Deivor)