Kamis, 2 Oktober 2025

Super Pandit

Determinasi Diogo Jota & Efisiensi Firmino di Liverpool: Bukti Klopp tak Bertumpu pada Salah & Mane

Klopp selalu memiliki pemain lain yang mampu tampil melejit di setiap pertandingannya, bermain sesuai porsi dan sistem yang ia bangun sejak lama.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
AFP/LINDSEY PARNABY
Penjaga gawang Leicester City asal Denmark, Kasper Schmeichel (tengah) melakukan penyelamatan dari sundulan striker Liverpool asal Portugal Diogo Jota (2L) selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Leicester City dan Liverpool di King Power Stadium di Leicester, Inggris tengah pada 28 Desember 2021. (Photo by Lindsey Parnaby / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Liverpool mampu tampil mengesankan meski tanpa diperkuat Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Naby Keita yang harus membela negara mereka masing-masing di gelaran Piala Afrika 2022.

Di 5 pertandingan tanpa diperkuat oleh 3 pemain yang disebutkan di atas, Liverpool sukses meraih 4 kemenangan dan 1 hasil imbang.

Ya, fakta tersebut membuktikan bahwa Jurgen Klopp adalah pelatih spesial, ia tak terlalu bergantung pada 1 atau 2 pemain untuk membangun Liverpool menjadi tim kuat.

Ia selalu memiliki pemain lain yang mampu tampil melejit di setiap pertandingannya, bermain sesuai porsi dan sistem yang ia bangun sejak lama.

Salah dan Mane memang cemerlang, torehan gol keduanya musim ini begitu fantastis.

Mereka merupakan tumpuan bagi Klopp untuk Liverpool mampu menjebol gawang lawan, torehan gol mereka musim ini juga menjadi yang teratas, Mane dengan 9 gol sedangkan si Raja Mesir sukses menorehkan 22 gol.

Gelandang Liverpool asal Mesir Mohamed Salah (3L) dikerumuni oleh rekan setimnya setelah mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Liverpool di Stamford Bridge di London pada 2 Januari 2022.
Gelandang Liverpool asal Mesir Mohamed Salah (3L) dikerumuni oleh rekan setimnya setelah mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Liverpool di Stamford Bridge di London pada 2 Januari 2022. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Baca juga: Sorotan Liga Inggris - Curhatan Conte Sebut Spurs Tak Lagi Selevel Chelsea, Liverpool hingga MU

Baca juga: Manchester United Makin Dekat untuk Merekrut Boubacar Kamara, Bisa Direkrut Sebelum Akhir Bulan Ini

Ya, kombinasi antara keduanya telah menciptakan 31 gol dari 64 gol yang telah disarangkan Liverpool di seluruh kompetisi musim ini.

Harus tampil tanpa keduanya di laga-laga Liga inggris dan piala domestik membuat para fans hingga pundit-pundit ternama meragukan penampilan Liverpool.

Namun faktanya, justru sebaliknya, Liverpool tetaplah Liverpool yang memiliki barisan pemain lain dengan kualitas dan efisiensi yang sudah dipoles lewat sistem ajaib Jurgen Klopp.

Di posisi penyerang, nama Diogo Jota dan Roberto Firmino menjadi tumpuan.

Nama yang disebutkan kedua memang sering kali terpinggirkan, ia kalah mentereng dengan Mohamed Salah, Sadio Mane, bahkan Diogo Jota.

Hal itu memang wajar, mengingat torehan gol dari musim ke musim sang striker memanglah tak sebanyak dua penyerang Liverpool lainnya.

Jika Mane dan Salah telah mencapai gol ke 108 dan 148-nya di Liga Primer Inggris, Firmino baru menciptakan 70 gol.

Begitu pun perbandingan di musim ini dengan Diogo Jota, jika pemain asal Portugal tersebut telah mencetak 16, Roberto Firmino baru menyarangkan bola ke gawang lawan sebanyak 7 kali.

Lantas, apa yang membuat seorang Roberto Firmino begitu spesial?

“Peran Roberto Firmino tidak termuat dalam statistik, Anda hanya harus menonton dan menikmatinya bermain,"

"Kadang saya pikir dia kurang mendapat apresiasi lantaran catatan statistiknya, tetapi dia melakukan hal yang lebih daripada itu,” kata koresponden olahraga ESPN asal Brasil, Natalie Gedra.

Apa yang dilontarkan oleh Gedra memang benar adanya, Firmino adalah pemain yang berada dalam bayang-bayang Mane dan Salah, ia tidak egois, dan kecerdasannya harus diliat langsung saat dia sedang bermain.

Firmino memainkan peran sebagai pemain yang berdiri di antara barisan gelandang dan barisan pertahanan lawan.

Gelandang Liverpool asal Brasil Roberto Firmino merayakan gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Norwich City dan Liverpool di Carrow Road di Norwich, Inggris timur pada 14 Agustus 2021.
Gelandang Liverpool asal Brasil Roberto Firmino merayakan gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Norwich City dan Liverpool di Carrow Road di Norwich, Inggris timur pada 14 Agustus 2021. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Peran ini memberikan dua keuntungan bagi skema yang diusung oleh Jurgen Klopp.

Yang pertama, adanya Firmino di posisi tersebut membuat jarak antar lini Liverpool tidak terlalu jauh, ia menjadi jembatan antara lini tengah dan depan The Reds.

Yang kedua, Firmino memberikan ruang bagi Mo Salah, Sadio Mane, dan Diogo Jota untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti lawan.

Bagi Firmino, mencetak gol dan assist hanya hasil akhir, melihat caranya bermain yang membuat Firmino begitu spesial.

Menjadi penyerang tengah hanya soal posisi dalam susunan pemain, tugas seorang penyerang sebagai mesin gol tidak menjadi tanggung jawab dia.

Itu membuat Firmino berkembang menjadi pemain kreatif dan tidak egois.

Ia tak segan memberi umpan kepada Mane dan Mo Salah ketika memiliki kesempatan lebih baik untuk mencetak gol, tugasnya memang demikian.

Itulah yang menjadi alasan seorang Firmino mampu menjadi penyerang tengah yang maksimal dalam taktik Klopp, ia adalah sutradara dalam skema mantan pelatih Brussia Dotrmund tersebut.

Kemampuan Firmino dalam merebut bola juga dijadikan senjata untuk Jurgen Klopp memulai serangan dari pertahanan lawan.

Kebanyakan gol Liverpool memang hasil dari skema pressing tinggi ke pertahanan lawan.

Dan yang menjadi perebut bola pertama adalah seorang pemain depan yang diisi oleh Firmino.

Dengan mampu merebut bola dari pemain bertahan atau tengah lawan, pemain depan Liverpool dapat langsung masuk ke kotak penalti dengan kecepatannya, lalu mencetak gol.

Dilansir FBref, catatan pressures Firmino per pertandingan mencapai angka 18.97 per pertandingan.

Sedangkan blocks dan tackles pemain berpostur 181 cm itu berada di angka 1.88 dan 1.29 per pertandingannya.

Statistik tersebutlah yang membuat Roberto Firmino seringkali dianggap sebagai striker defensive.

“Roberto (Firmino) mencetak gol, namun sejujurnya yang paling membuat saya bergairah adalah hal-hal yang ia lakukan dalam proses gol itu," ucap Jurgen Klopp dilansir laman resmi Liverpool.

"Dalam nyaris setiap serangan balik, ia merebut bola. dengan ada di mana-mana, dengan bersikap sedikit menyebalkan, sedikit ini, sedikit itu; bagi kami itu penting,” lanjutnya.

Peran Firmino begitu krusial bagi Liverpool di setiap pertandingannya, kemampuan pressing dan visi bermain mantan pemain Hoffenheim jelas akan dijadikan Klopp sebagai senjata.

Sisi lain, Kecerdikannya dalam memanfaatkan ruang di antara barisan gelandang dan pemain bertahan bisa menjadi awal terciptanya lubang di area pertahanan lawan.

Lubang inilah yang kemudian menjadi jalan masuk bagi Sadio Mane dan Mohammed Salah bahkan Diogo Jota untuk mencetak gol bagi Liverpool.

Tentu bukan sebuah kebetulan jika ada 3 pemain yang mampu tampil melejit saat dimainkan bersama Roberto Firmino.

Diogo Jota adalah yang terbaru, ia mampu menjadi gol getter yang mampu mencetak gol lewat ruang yang diberikan Roberto Firmino.

Striker Liverpool asal Portugal Diogo Jota (kanan) melewati bek Arsenal Inggris Ben White (kiri) dalam perjalanan untuk mencetak gol kedua mereka selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Piala Liga Inggris antara Arsenal dan Liverpool di Stadion Emirates, di London pada 20 Januari 2022.
JUSTIN TALLIS / AFP
Striker Liverpool asal Portugal Diogo Jota (kanan) melewati bek Arsenal Inggris Ben White (kiri) dalam perjalanan untuk mencetak gol kedua mereka selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Piala Liga Inggris antara Arsenal dan Liverpool di Stadion Emirates, di London pada 20 Januari 2022. JUSTIN TALLIS / AFP (JUSTIN TALLIS / AFP)

Pergerakan Firmino yang cair membuat Jota mampu bergerak ke tengah, kiri, dan kanan dengan leluasa untuk mencari celah mencetak gol.

Sistem yang Klopp pakai untuk memaksimalkan atribut pemainnya memang luar biasa, ia mampu mengubah pemain bagus menjadi pemain kelas dunia yang menjanjikan trofi untuk Liverpool.

Ya, Firmino akan selalu turun ke lapangan dan memainkan peran normalnya. Tidak terlalu fantastis, tetapi efektif untuk menjadi jembatan serangan Liverpool.

Tanpa Salah dan Mane, Liverpool bisa mengandalkan peran Firmino untuk menjadi pembeda di lapangan.

Sekaligus menjadi pelayan bagi Diogo Jota dan siapapun penyerang yang dipasang Jurgen Klopp untuk tampil lebih tajam.

Begitulah Roberto Firmino, menjadi bayang-bayang di tengah bersinarnya rekan setim yang tampil tajam di depan gawang.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved