Minggu, 5 Oktober 2025

Liga 1

Klasemen Liga 1 Usai Persib Kalah 0-1 dari Bali United, Arema ke Puncak, Persib Rawan Turun Lagi

Setelah menang atas PSS Sleman 2-0, Arema mengkudeta Persib di puncak klasemen dengan mengumpulkan 40 poin setelah 19 pertandingan.

Editor: Muhammad Barir
ligaindonesiabaru.com
Arema FC vs PSS Sleman dalam laga pekan ke-19 Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (13/1/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNNEWS.COM, BALI- Arema masih menempati puncak klasemen sementara Liga 1, Kamis (13/1/2021).

Setelah menang atas PSS Sleman 2-0, Arema mengkudeta Persib di puncak klasemen dengan mengumpulkan 40 poin setelah 19 pertandingan.

Sementara Persib yang kalah 0-1 atas Bali United berada di peringkat kedua dengan mengumpulkan 37 poin setelah 19 pertandingan.

Bhayangkara FC berada di peringkat tiga dengan poin yang sama-sama 37, namun dengan satu pertandingan lebih sedikit. Bhayangkara FC baru menjalani 18 pertandingan.

Persebaya Surabaya berada di peringkat empat dengan mengumpulkan 36 poin dari 18 pertandingan.

Bhayangkara FC dan Persebaya memiliki peluang untuk menggeser Persib jika kedua tim ini menang atas lawan-lawannya pada pertandingan Ke-19 mereka.

Hari ini, Bhayangkara FC akan menghadapi Madura United, sedangkan Persebaya Surabaya menghadapi PSM Makassar.

Setelah mengalahkan Persib, Bali United berada di peringkat kelima dengan 35 poin.

Arema menang 2-0 atas PSS Sleman dalam pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Kamis (13/1/2021).

Aksi penyerang PSS Sleman, Wander Luiz saat coba dihentikan oleh bek Arema FC, Diego Michiels dalam laga yang berlangsung di Stadion I Wayan Dipta
Aksi penyerang PSS Sleman, Wander Luiz saat coba dihentikan oleh bek Arema FC, Diego Michiels dalam laga yang berlangsung di Stadion I Wayan Dipta (TRIBUNNEWS.COM/MUHAMMAD NURSINA)

Kushedya Yudo dan Dendi Santoso bergantian mencetak gol kemenangan Arema hanya berselang empat menit masing-masing pada menit 53 dan 57.

Persib Bandung kalah 0-1 dari Bali United dalam pertandingan yang digelar di Stadion Ngurah Rai (Denpasar).

Satu-satunya gol dicetak oleh Stefano Lilipaly pada menit 38.

Persib Bandung sebenarnya memiliki kesempatan merebut kembali posisi di puncak klasemen Liga 1 dari Arema FC, tetapi mereka lebih memilih menyerahkan posisi puncak itu ke tim Arema.

Ekspresi kecewa para pemain Persib Bandung setelah gawangnya dibobol Bali United dalam pertandingan pekan 19 BRI Liga 1 2021 di Stadion I Ngurah Rai, Kamis (13/1/2022) malam WIB.
Ekspresi kecewa para pemain Persib Bandung setelah gawangnya dibobol Bali United dalam pertandingan pekan 19 BRI Liga 1 2021 di Stadion I Ngurah Rai, Kamis (13/1/2022) malam WIB. (TRIBUNNEWS.COM/Muhammad Nursina)

Pengamat sepakbola, Wawan Dermawan, mengatakan tekanan Bali United FC sejak babak pertama pertandingan, membuat para pemain Persib Bandung tidak mampu mengembangkan permainan.

Bahkan beberapa operan antarpemain pun, kerap kali tidak menemui sasaran yang tepat, sehingga mudah direbut para pemain lawan.

"Seluruh pemain Persib tampil di bawah peforma terbaiknya. Sepanjang 45 menit babak pertama, para pemain yang terus ditekan, sangat panik dan banyak melakukan kesalahan, hingga pelanggaran yang tidak perlu sehingga merugikan tim, terbukti dengan dua kartu kuning yang diberikan wasit bagi dua pemain Persib," ujarnya kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, Kamis (13/1).

Menurutnya, agresifitas para pemain Bali United FC seolah dibiarkan oleh para pemain tengah dan bertahan Persib, yang seharusnya menutup pergerakan lawan sebelum masuk kotak pertahanan Maung Bandung.

Bahkan, pemain belakang pun kerap melakukan kesalahan antisipasi, sehingga mudah ditembus pemain lawan.

"Lini belakang banyak melakukan kesalahan fatal, seperti posisi Zalnando dan Igbonefo yang terus dieksploitasi para penyerang lawan".

"Alhasil pada menit 39, gol dapat dilesakkan oleh pemain yang digadang-gadang akan berkostum Persib yakni Stefano Lilipaly, melalui tandukan kepalanya umpan bola dari Ricky Fajrin".

"Intinya babak pertama tim Persib kurang agresif, banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dan bermain jorok," ujar Wawan, yang juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Persib Bandung era 1998-2000.

Wawan melihat, absennya Marc Klok sebagai pengatur tempo dan mengalirkan bola antarlini sangat berpengaruh.

Bahkan, di babak kedua, meskipun Robert Alberts memainkan empat pemain yang berposisi striker, gol penyama tetap tidak dapat tercipta. Padahal banyak peluang di depan gawang.

"Selain itu, umpan-umpan jauh yang tidak efektif masih terus di lakukan para pemain Persib. Bola yang seharusnya dialirkan dengan operan pendek, justru dilepaskan jauh-jauh dan tidak menemui pemain yang dituju. Kalau ada Marc Klok pasti bola akan lebih banyak di bawah, bukan jauh-jauh kayak tadi," ujarnya.

Wawan menambahkan, karena pelatih memasang empat stiker di menit 80, pos gelandang bertahan dan menyerang harus diperankan Rashid.

Kondisi ini tentu menguras fisik dan konsentrasi pemain asal Palestina itu, sehingga kerap melakukan pelanggaran, dan akhirnya dihukum kartu kuning di penghujung laga.

"Rashid juga kelihatan bekerja sendirian di tengah. Kelihatan dia juga frustasi di akhir-akhir pertandingan".

"Hal ini menunjukkan bahwa minimnya strategi dari Robert Alberts setiap kali menghadapi tim-tim besar di liga 1. Saya minta di pertandingan selanjutnya harus ada evaluasi agar Persib lebih baik dan rebut kembali puncak klasemen dari Arema FC," katanya.

Klasemen Liga 1:

Table provided by Live Soccer TV
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved