Minggu, 5 Oktober 2025

Super Pandit

Ketajaman Zlatan Ibrahimovic di Usia Senja, Peluang Scudetto AC Milan, Kepercayaan Stefano Pioli

Zlatan Ibrahimovic sukses mencetak satu gol untuk kemenangan 0-3 AC Milan menghadapi Venezia di giornata ke-21 Liga Italia pada (9/1/2022).

Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
Marco BERTORELLO / AFP
Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic (kanan) merayakan dengan gelandang AC Milan Prancis Tiemoue Bakayoko setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A antara Venezia dan AC Milan pada 9 Januari 2022 di stadion Pier Luigi Penso di Venesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Zlatan Ibrahimovic sukses mencetak satu gol untuk kemenangan 0-3 AC Milan menghadapi Venezia di giornata ke-21 Liga Italia pada (9/1/2022).

Sepakan Zlatan Ibrahimovic dari jarak dekat menyambut umpan dari Rafael Leao tak mampu dibendung kiper Venezia, Sergio Romero.

Gol tersebut merupakan gol ke delapan bagi Zlatan bersama AC Milan di musim ini, terbanyak di antara punggawa Rossoneri lainnya.

Ya, Zlatan baru saja berusia 40 tahun pada (3/10/2021). Dengan usianya, ia menjadi pemain tertua ketiga di Liga Italia 2021/2022.

Pelatih kepala AC Milan Italia Stefano Pioli (kanan) memberi isyarat di sebelah pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Fiorentina dan AC Milan di Stadion Artemio Franchi di Florence, Italia, pada 20 November 2021.
Pelatih kepala AC Milan Italia Stefano Pioli (kanan) memberi isyarat di sebelah pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Fiorentina dan AC Milan di Stadion Artemio Franchi di Florence, Italia, pada 20 November 2021. (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Baca juga: Hasil Liga Italia: Libas Venezia 3-0, AC Milan Naik ke Puncak Klasemen, Inter Milan Turun Peringkat

Baca juga: Ketajaman Dusan Vlahovic, Obat Lini Depan Arsenal, Pengganti Aubameyang, Ibrahimovic Jilid 2

Hanya ada Gianluigi Buffon (43) dan Gianluca Pegolo (40 tahun 7 bulan) yang berumur lebih tua dari pemain asal Swedia tersebut.

Namun mereka berdua adalah seorang seorang kiper, mobilitas mereka di lapangan tentunya berbeda dengan Zlatan.

Zlatan yang bermain sebagai seorang goal getter berhasil membuktikan bahwa pertambahan usia tak terlalu berpengaruh dalam karirnya.

Apa yang Zlatan tunjukkan di lapangan bersama Milan adalah sebagai bukti bahwa dirinya belum habis.

Semenjak kembali bermain untuk Rossoneri pada Januari 2020, Ibrahimovic seperti menjadi juru selamat.

Milan yang sebelum kedatangannya masih terseok-seok, dibawanya menjadi tim yang berada di level mereka.

Kunci Zlatan Tetap Tajam di Usia Senja

Dilansir transfermarkt, Zlatan lebih rajin mencetak gol saat berusia di atas 30 tahun. Sebelum menginjak usia 30, Zlatan tampil dalam 528 pertandingan di semua kompetisi dengan mengemas 232 gol. Dengan begitu, rata-rata gol per pertandingan Zlatan hanya 0,44.

Catatan itu melonjak hampir dua kali lipat setelah ia berusia 30 tahun. Dalam 10 tahun terakhir, Zlatan sudah melakoni 404 pertandingan dengan koleksi 323 gol. Rata-rata golnya pun menjadi 0,83 per pertandingan.

Zlatan memang bukan seorang pemain yang menjaga asupan makan dan nutrisi tubuhnya segila Cristiano Ronaldo.

Namun, kecintaan Zlatan terhadap dunia Olahraga bukan hanya datang dari Sepakbola saja, tapi juga olahraga lain yaitu Taekwondo.

Sejak berusia 17 tahun, Zlatan sudah memegang sabuk hitam Taekwondo di Negara asalnya, Swedia.

Pemain kelahiran 3 Oktober 1981 tersebut, memiliki tempat latihan Taekwondo sendiri dirumahnya, yang membantu Zlatan menjaga kondisi fisiknya tidak hanya dari gym dan Sepakbola saja, namun juga lewat latihan Taekwondo yang sering dia pamerkan di akun Media Sosialnya.

Dilansir Britishtaekwondo, Dengan berlatih Taekwondo, maka akan menguatkan otot-otot, tulang, tendon dan ligamen.

Dengan bertambahnya kekuatan otot, maka tenaga juga semakin kuat. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya stamina dalam tubuh.

Maka tak heran, mengapa Zlatan masih dapat bermain hingga usianya yang sudah menginjak kepala empat.

Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic merayakan setelah membuka skor selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan AC Milan pada 31 Oktober 2021 di stadion Olimpiade di Roma.
Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic merayakan setelah membuka skor selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan AC Milan pada 31 Oktober 2021 di stadion Olimpiade di Roma. (Filippo MONTEFORTE /AFP)

Pengalaman puluhan tahun berkarir di Sepakbola dengan kondisi fisik yang masih prima membuat Zlatan lebih matang bermain saat usianya diatas 30 tahun.

Tak heran, dapat dikatakan Zlatan lebih hebat bermain saat usianya diatas 30 tahun, dengan rata-rata gol 0,83 per laga yang hampir dua kali lebih produktif dari pada Zlatan muda.

Zlatan merupakan pemain yang doyan mengembara di liga-liga top Eropa. Memulai karir di Malmo, Zlatan direkrut Ajax Amsterdam pada 2001, disaat itulah namanya melejit hingga akhirnya dia memulai petualangan karirnya dengan bermain di liga Italia bersama Juventus, Inter Milan dan AC milan.

Sempat ke Barcelona ditahun 2009, Ibra kembali lagi ke Italia sebelum akhirnya pindah ke Prancis untuk membela Paris Saint Germain di tahun 2012.

Karirnya sempat meredup saat berkostum Manchester United karena cedera yang sering membelitnya, hingga akhirnya dia memilih hijrah ke MLS dengan membela LA Galaxy di usia 37 tahun.

Sempat diprediksi karir Zlatan akan habis disana, ia justru melejit dengan menyumbang 56 gol dari 52 pertandingan di MLS.

Hingga akhirnya dia datang di Milan dengan menjadi Juru Gedor utama dibawah asuhan Stefano Pioli dan berhasil membawa Milan pada level mereka yang seharusnya.

Tak heran jika Milan lebih memilih untuk memperpanjang kontrak Zlatan musim ini dan menjadikannya tumpuan di lini depan.

Zlatan selama ini dikenal sebagai pesepakbola yang arogan dengan komentar sombong dan pedasnya. Seakan itulah yang menjadi jawaban dia mengapa dirinya tak ingin diremehkan.

Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya dan pelatih kepala AC Milan Italia Stefano Pioli (kiri) setelah membuka skor selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Genoa dan AC Milan pada 01 Desember 2021 di stadion Luigi-Ferraris di Genoa.
Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya dan pelatih kepala AC Milan Italia Stefano Pioli (kiri) setelah membuka skor selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Genoa dan AC Milan pada 01 Desember 2021 di stadion Luigi-Ferraris di Genoa. (Marco BERTORELLO / AFP)

Pemain berjuluk Ibrakadabra ini masih ingin membuktikan diri bahwa di usia yang tidak muda lagi, dirinya masih sanggup untuk tampil di level tertingginya bersama Rossoneri.

"Jadi menurut Anda saya sudah selesai, bahwa karier saya akan segera berakhir? Anda tidak mengenal saya!," ujar Zlatan dilansir Football Italia.

"Sepanjang hidup saya, saya harus berjuang. Tidak ada yang percaya pada saya, jadi saya harus percaya pada diri saya sendiri," lanjutnya.

Pembuktian Zlatan akan kata-katanya tersebut akan terasa istimewa jika sang striker sukses membawa AC Milan meraih scudetto musim ini.

Berkat raihan tiga poin atas Venezia, Rossoneri sekarang berada di puncak klasemen Liga Italia dengan torehan 48 angka, pasukan Pioli unggul 2 angka dari Inter Milan yang baru melakoni 19 pertandingan.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved