Senin, 6 Oktober 2025

Super Pandit

Superioritas Manchester City di Liga Inggris, Rotasi Sempurna Guardiola, Peran Grealish & Sterling

Di saat tim papan atas Liga Inggris lainnya mengalami penurunan performa, Manchester City justru mampu tampil melejit, apa kuncinya?

Penulis: deivor ismanto
ANTHONY DEVLIN / AFP
Gelandang Manchester City asal Jerman Ilkay Gundogan (2L) merayakan mencetak gol ketiga timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leicester City di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 26 Desember 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Di saat tim papan atas lainnya mengalami penurunan performa, Manchester City justru mampu tampil melejit dengan sukses meraih kemenangan di 8 pertandingan Liga Inggris secara beruntun.

Terakhir, Manchester City sukses mengandaskan perlawanan tuan rumah Brentford dengan skor 0-1 pada (30/12/2021).

Gol semata wayang The Citizens diciptakan oleh Phil Foden pada menit ke 16' menyambut umpan apik yang diberikan oleh Kevin de Bruyne.

Atas kemenangan tersebut membuat tim asuhan Pep Guardiola itu untuk sementara bertengger di posisi puncak klasemen Liga Inggris dengan torehan 50 angka dari 20 pertandingan.

Yang menarik dari performa The Citizens musim ini adalah mereka masih mampu menjadi tim paling produktif di Liga Inggris dengan torehan 51 gol.

Gelandang Manchester City asal Belgia, Kevin De Bruyne (3R) merayakan gol pertama timnya dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester City dan Leicester City di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 26 Desember 2021.
Gelandang Manchester City asal Belgia, Kevin De Bruyne (3R) merayakan gol pertama timnya dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester City dan Leicester City di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 26 Desember 2021. (ANTHONY DEVLIN / AFP)

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Inggris Tadi Malam: Chelsea Salip Liverpool, Manchester City Makin Kokoh

Baca juga: Hasil Brentford vs Man City Liga Inggris: Foden Jadi Pahlawan Kemenangan, Citizens Kokoh di Puncak

Meski tampil tanpa striker murni di depan, racikan Guardiola yang mengandalkan kolektivitas pemain membuat lini depan manchester City begitu moncer.

Guardiola tak bergantung pada satu atau dua pemain untuk mencetak gol, seluruh pemain The Citizens dapat mencatatkan namanya di papan skor.

Dilansir Transfermarkt, sudah ada 19 pemain The Citizens yang sukses merobek jala gawang lawan, ciamik!

Guardiola yang bermain false nine tak segan untuk mengotak-ngatik barisan gelandangnya untuk menjadi striker palsu di depan.

Guardiola memanglah jenius, ia bisa menggunakan beberapa pakem di pertandingan-pertandingan Manchester City.

Ia tak ragu untuk mencadangkan pemain mentereng jika gaya bermainnya tak sesuai dengan skema yang telah ia racik.

Musim ini, Guardiola paling sering bermain dengan skema 4-3-3, dengan dua full back yang rajin membantu penyerangan.

Bahkan, Joao Cancelo seringkali bergerak ke tengah guna menambah pemain City di lini tengah, itu membuat skema City berbentuk 3-2-2-3.

Saat City membangun serangan, Cancelo akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan, lalu posisinya di bek kiri diisi bek tengah The Citizens.

Hal tersebut membuat Manchester City unggul jumlah pemain di lini tengah.

Di trio lini depan, Guardiola lebih sering memainkan Grealish/Sterling, De Bruyne/Foden, dan Gabriel Jesus/Mahrez. 

Hampir di setiap pertandingan, Guardiola selalu memasang trio penyerang yang berbeda.

Bermain tanpa striker murni memang membuat Pep Guardiola mengubah starting line upnya, ia membutuhkan pemain winger kreatif untuk membuat The Citizens kuat dalam ball possesion. Dan pemain tersebut adalah Grealish.

Sejak bermain bersama Aston Villa, pemain asal Inggris tersebut memang memiliki atribusi dalam hal penguasaan bola dan kemampuan dribel yang ciamik.

Grealish juga memiliki visi bermain yang tinggi, itu membuatnya seringkali bergerak ke tengah untuk menjadi seorang playmaker, bergantian dengan de Bruyne ataupun Bernardo Silva.

Hal tersebut membuat City mampu menguasai ball Possesion hingga 71% per pertandingannya.

Sterling tentunya tak bisa berperan seperti Grealish, pemain berpostur 170 cm itu lebih bertipikal sebagai winger murni yang mengandlkan kecepatan dan skill olah bola.

Perubahan skema yang diterapkan Guardiola membuat Sterling harus bersabar untuk bermain dari menit awal di tiap pertandingannya.

Meski ta terlalu menonjol, namun Grealish mampu menjawab kepercayaan Guardiola dengan baik.

Dilansir FBref, progressive passes Grealish berada di angka 5.13 tertinggi kedua setelah de Bruyne, dribbles completed Grealish juga berada di angka 2.55 berada di atas Raheem Sterling yang hanya berada di angka 2.21.

Gelandang Inggris Leeds United Jamie Shackleton (kiri) bersaing dengan gelandang Inggris Manchester City Jack Grealish selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leeds di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 14 Desember 2021. (Photo by Paul ELLIS / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. /
Gelandang Inggris Leeds United Jamie Shackleton (kiri) bersaing dengan gelandang Inggris Manchester City Jack Grealish selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leeds di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 14 Desember 2021. (Photo by Paul ELLIS / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. / (AFP/PAUL ELLIS)

Grealish memang tak rajin mencetak gol untuk The Citizens, hanya 3 gol dan 3 assist dari 32 pertandingan.

Namun hadirnya dia di sisi kiri Manchester City membuat serangan The Citizens lebih rancak.

Memasang Grealish dan de Bruyne berarti Guardiola memiliki dua pemain bertipe playmaker di sepertiga akhir.

Visi keduanya membuat City memiliki lebih banyak opsi untuk membongkar pertahanan lawan.

Dari sayap kiri dan tengah, Grealish menambah daya gedor The Citizens. Anak asuh Guardiola jadi memiliki opsi lebih untuk membongkar pertahanan.

Grealish memiliki kontrol bola dan teknik yang cukup untuk menarik lawan agar mengerubunginya, hal ini berguna agar kawalan terhadap penyerang lain melemah.

Saat lawan berfokus ke areanya, Grealish mampu memindah serangan ke area yang lebih kosong dengan cepat.

Hal tersebutlah yang tak bisa dilakukan oleh Sterling untuk Guardiola, permainan Sterling lebih menusuk, ketika dikepung lawan ia akan lebih sering memaksakan diri dan akhirnya kehilangan bola.

Maka, tak heran jika nama Grealish terus masuk dalam starting line up Manchester City meski catatan gol dan assistnya tak mencolok.

Efektivitas permainan-lah yang dibutuhkan Guardiola dalam diri Jack Grealish, urusan mencetak gol dan memberi assist akan menjadi tanggung jawab pemain The Citizens lainnya.

Lalu, ketika Guardiola memasang Sterling dari menit awal, beban untuk mengatur serangan City di sepertiga akhir menjadi milik dua gelandang serang yang dimainkan.

Gelandang Inggris Manchester City Raheem Sterling (kiri) merayakan mencetak gol keempat timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leicester City di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 26 Desember 2021. (Photo by Anthony Devlin / AFP)
Gelandang Inggris Manchester City Raheem Sterling (kiri) merayakan mencetak gol keempat timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leicester City di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 26 Desember 2021. (Photo by Anthony Devlin / AFP) (AFP/ANTHONY DEVLIN)

Sterling lebih banyak bergerak di kotak penalti untuk mencetak gol, meski di awal musim sempat dibuat frustasi.

Secara perlahan Sterling mamu menunjukkan bahwa dirinya layak untuk bersaing di lini depan The Citizens.

dari 4 pertandingan terakhir, Sterling selalu mampu mencatatkan namanya di papan skor, ia berhasil menjadi goal getter di saat Guardiola menginginkannya untuk mencetak gol.

Kedalaman skuat dan kecerdasan Guardiola dalam memanfaatkan atribut pemainnya menjadi kunci dari kecemerlangan City di musim ini.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved