Piala AFF 2020
Chanathip Songkrasin, Pemain Kunci Thailand Hadapi Indonesia, Piala AFF 2021, Tugas Rachmat Irianto
Chanathip Songkrasin, Kunci Permainan Thailand Hadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2021, Tugas Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya
TRIBUNNEWS.COM - Laga yang tidak mudah bagi Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2021, Selasa (28/12/2021).
Thailand adalah lawan yang harus dihadapi Timnas Indonesia, mengingat kualitas dan gelar juara tim Gajah Putih, Indonesia tentu harus waspada.
Secara permainan, tim asuhan Alexandre Polking ini juga cukup rapi dan punya kekuatan dalam menguasai bola.
Kualitas pemain pun cukup merata, dengan kematangan skuad yang sudah menjadi kerangka tim sejak Piala Asia 2 tahun lalu.
Salah satu yang menonjol di gelaran Piala AFF 2021 kali ini, tentu saja kapten sekaligus gelandang metronom Thailand, Chanathip Songkrasin.

Baca juga: Jadwal Final Piala AFF 2021, Live RCTI, Leg Pertama Timnas Indonesia vs Thailand Besok Malam
Baca juga: Final Indonesia Vs Thailand, Shin Tae-yong: Saya Ingin Skuad Garuda Juara Kali Ini Tapi. . . .
Baca juga: Kekuatan Timnas Indonesia di Piala AFF 2021, Kombinasi Witan-Asnawi & Irfan-Pratama Opsi Egy Maulana
Pemain Consodole Sapporo ini memang baru bermain sebanyak 4 kali di gelaran Piala AFF 2021, tetapi perannya sangat krusial.
Salah satu pertunjukan terbaik dari Chanathip Songkrasin adalah di laga fase grup menghadapi Filipina.
Teerasil Dangda memang menjadi protagonis dari laga tersebut dengan mengemas 2 gol, atau Theerathon Bunmathan yang memberikan satu asis.
Namun, Chanathip Songkrasin-lah yang mendikte semua arah serangan Thailand, berposisi sebagai nomor 10, distribusi bola dari sang gelandang adalah kunci bagi Gajah Putih di laga tersebut.
Arah ke mana Thailand menyerang, akan ditentukan dari distribusi bola Chanathip Songkrasin, dan ini berlanjut di babak Semifinal.
Dua gol diborongnya di laga yang penuh jual beli serangan, dan kehadirannya di lini tengah seolah menjadi hantu bagi para pemain Vietnam.
Menengok statistiknya, juga sangat memukau dan krusial bagi Thailand.
Ia sudah mengemas 2 gol, dan memang masih belum mencatatkan asis.
Tetapi, ia punya akurasi tendangan cukup apik, 66,7 persen, dengan sejauh ini mencatatkan 2 tendangan tepat sasaran.
Kontribusinya tidak berhenti di situ, ia sudah mengemas 5 key passes yang berujung gol bagi Thailand, atau 45 persen gol dari Thailand berasal dari kreatifitas Chanathip Songkrasin.
Akurasi umpannya juga cukup apik dengan 87, 6 persen, bahkan kemampuan umpannya di wilayah lawan juga cukup tinggi dengan 85, 3 persen.
Pemain berusia 28 tahun ini juga punya kemampuan lain yang tidak kalah penting: menjaga bola dan mendikte permainan.
Di leg kedua, Vietnam sangat mendominasi dan terus menekan, pertahanan Thailand sempat limbung karena tempo cepat yang diciptakan tim asuhan Park Hang-seo.
Tetapi, memasuki setengah laga berjalan, Thailand mampu mengatur tempo, dan memaksa Vietnam yang ganti kesulitan mendapatkan momentum, karena kecerdasan Chanathip Songkrasin dalam distribusi dan menguasai bola.
Tidak heran julukannya adalah Messi dari Thailand, caranya memegang bola dan posisinya sangat mirip, belum lagi keunikannya dengan tidak banyak memainkan bola di lima menit pertama, membuatnya sangat mirip dengan megabintang asal Argentina tersebut.
Pemain ini tentu harus diwaspadai, tanpa mengurangi rasa hormat kepada pemain lain, Chanathip Songkrasin adalah pemain yang cukup vital bagi Thailand.
Tugas untuk memberikan pengawalan kepada Chanathip Songkrasin kemungkinan besar akan diberikan kepada Rachmat Irianto yang menjadi gelandang bertahan Timnas Indonesia.
Irianto akan mendapatkan bantuan dari koleganya di Persebaya Surabaya: Ricky Kambuaya.
Tidak akan mudah bagi pemain berusia 22 tahun ini memberikan pengawalan ekstra kepada Chanathip Songkrasin, tetapi, jika bisa melakukan tugasnya, hal tersebut akan sangat menyulitkan Thailand.
Ini sempat dilakukan Filipina di tengah babak pertama hingga awal babak kedua, memaksa Chanathip Songkrasin akhirnya diganti oleh Polking untuk mengubah cara bermain Thailand.
Jika hal ini bisa diduplikasi oleh Timnas Indonesia, peluang untuk menghilangkan dahaga gelar juara, tentu bisa dihentikan Garuda Asia di Piala AFF 2021.
(Tribunnews.com/Gigih)