Menpora Amali Harapkan Kekurangan Pada Uji Coba Penonton di Liga 2 Bisa Segera Diperbaiki
Zainudin Amali turut menyaksikan pertandingan babak delapan besar Liga 2 2021 yang mempertemukan RANS Cilegon FC dengan Persis Solo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS,COM, BOGOR – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali turut menyaksikan pertandingan babak delapan besar Liga 2 2021 yang mempertemukan RANS Cilegon FC dengan Persis Solo di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (15/12/2021).
Menpora Amali berharap uji coba hadirnya penonton ini bisa jadi acuan kedepan hingga bisa dilakukan pada pertandingan Liga 1 2021/2022.
Dalam laga ini, terlihat hadirnya suporter Persis Solo yang berjumlah 100 orang. Mereka berada di Tribun Utara.
Sebelum masuk mereka juga telah menjalani serangkaian persyaratan mulai dari telah mendapatkan vaksin kedua hingga swab antigen sebelum masuk ke Stadion.
“Mudah-mudahan kita mulai dengan hari ini, dan selanjutnya akan lancar sehingga pada saat liga 1 nanti juga tidak banyak lagi yang hal harus diperbaiki. Jadi kalau ada kekurangan sekarang bisa kita lihat dan nanti pada saat liga 1 ini sudah lebih lancar,” kata Menpora Amali.
Lebih lanjut, Menpora Amali mengatakan meski masih ada hal yang harus dibenahi, namun ia tetap mengapresiasi PSSI dan PT LIB yang berani memulai atau mencoba hadirnya penonton dalam kompetisi sepakbola di tengah pandemi Covid-19 ini.
Menpora meyakini apabila uji coba penonton ini berjalan dengan baik dan mekanismenya berjalan lancar, maka hal itu akan membuat para pecinta sepakbola percaya bahwa hadirnya penonton atau suporter di Stadion tidak akan menimbulkan klaster Covid-19.
“Kita harus berani memulai sebab kalau tidak kita mulai maka kita tidak tahu mana yang jadi kelebihan kita dan kelemahan kita yang harus diperbaiki,” kata Menpora.
“Saya ucapkan terima kasih, pemerintah berterima kasih kepada PSSI dan PT LIB yang sudah lakukan penyelenggaraan dengan penonton terbatas tapi juga dengan penerapan prokes secara ketat,”
“Mudah-mudahan ini terus terjaga sampai kompetisi selesai dan masyarakat semakin yakin dan percaya bahwa penyelenggara baik PSSI dan PT LIB mampu melaksanakan kegiatan di tengah pandemi dengan hadirnya penonton tapi semaunya dalam keadaan aman. Artinya tidak muncul kekhawatiran yang jadi klaster,” pungkasnya.