Liga Inggris
Jadon Sancho, Fullback Baru Manchester United, Opsi Solskjaer, Bantuan untuk Bruno & Ronaldo
Jadon Sancho akan mengalami perubahan posisi di Manchester United, dengan skema 3-4-1-2 milik Solskjaer
TRIBUNNEWS.COM - Rentetan hasil buruk yang diraih Manchester United, membuat Ole Gunnar Solskjaer dalam tekanan yang cukup besar.
Beberapa perubahan dan eksperimen mulai dicoba oleh Solskjaer, salah satunya dengan mengubah skema menjadi 3-4-1-2, yang pertama kali dicoba menghadapi Tottenham Hotspur.
Sempat mengalami sedikit perbaikan, Manchester United akhirnya kembali dihajar Manchester City sebelum jeda internasional, dan memaksa Solskjaer harus kembali berpikir keras.
Terikini, akan ada perubahan besar untuk salah satu pemain baru Manchester United, Jadon Sancho.

Baca juga: Konflik Batin Romagnoli di AC Milan, antara Kesetiaan dan Skenario Pengkhianatan Ala Raiola
Baca juga: Bedah Peran Trequartista AC Milan, Kunci Ibrahimovic Moncer di Usia Senja, Gelar Scudetto Terbuka
Posisinya kini akan digeser sebagai fullback kiri, untuk menjadi opsi melihat pemain Aaron wan Bissaka yang mengecewakan di laga melawan Atalanta dan Manchester City.
Dalam skema 3-4-1-2 milik Solskjaer, pria asal Norweiga ini, menekankan pentingnya menekan di sepertiga pertahanan lawan.
Ini berarti, Solskjaer punya dua pekerjaan rumah yang cukup besar untuk diselesaikan.
Yang pertama adalah kemampuan melakukan pressing Cristiano Ronaldo, yang menjadi masalah sejak kedatangannya dari Juventus.
Pria asal Portugal ini sudah tidak memiiki kemampuan melakukan pressing, tetapi ketajamannya masih dibutuhkan Manchester United.
Mengubah pakem menjadi 3-4-1-2 menjadi jawabannya, memberi ruang untuk Bruno Fernandes dan dua gelandang pivot untuk menekan.
Masalah kedua muncul, Luke Shaw punya kemampuan untuk menekan pertahanan lawan dengan garis tinggi, tetapi tidak dengan Aaron wan Bissaka.
Ketika menghadapi Leicester City, penampilan wan Bissaka menjadi sorotan karena dianggap tidak bisa menjaga jarak dengan Fred dan Mason Greenwood, pun di laga menghadapi Liverpool.
Untuk itulah, Solskjaer muncul dengan sesuatu yang cukup radikal: Jadon Sancho akan mengisi posisi fullback kanan.
Bagaimana ini menjadi solusi? ketika Jadon Sancho, tidak punya kemampuan defensif dan justru punya kemampuan menyerang yang cukup tajam.
Ini yang ditawarkan Solskjaer, 3-4-1-2 Solskjaer sejatinya untuk memecahkan masalah pressing lini depan dengan adanya Cristiano Ronaldo, sehingga pemain di sisi sayap United, harus menjaga jarak dengan sisi penyerangan.
Lalu bagaimana Jadon Sancho bisa dipilih menjadi opsi ini?
Ingat, Jadon Sancho adalah salah satu pemain dengan kemampuan pressing yang cukup tinggi bersama Borussia Dortmund.
Kemampuan melakukan pressing ini yang menjadi dilema untuk Solskjaer menempatkannya dalam skema 4-2-3-1 di awal musim.
Pasalnya, fullback United tidak seagresif di Dortmund, di mana mereka memiliki Raphael Guerreirro atau Lukas Pisczek.
Sedangan Jadon Sancho, terbiasa untuk bermain dengan garis tinggi, yang dikhawatirkan Solskjaer, penempatan posisinya akan meninggalkan celah di lini tengah.
Ini terjadi di laga melawan Newcastle United, yang kemudian mendapatkan kritik cukup keras, karena lini depan United nampak tidak kompak ketika menekan.
Dikutip dari The Athletic, bahkan Jadon Sancho sempat berteriak kepada Fred, ketika pemain asal Brasil ini mengingatkan mengenai jarak pemain.

Baca juga: Masalah Mo Salah, Kedalaman Skuat Liverpool & Analogi Winger Brasil bagi Gegenpressing Jurgen Klopp
Selain kemampuan menekannya, Jadon Sancho bisa menjadi opsi untuk membuat lini kedua Manchester United lebih hidup lagi, dan memberikan opsi untuk membangun serangan ketika Ronaldo atau Cavani kehilangan bola.
Meletakkan Jadon Sancho di posisi kanan juga bukanlah keputusan sembarangan.
Sancho beberapa kali justru kesulitan untuk bermain di posisi kiri, yang merupakan posisi favoritnya di Borussia Dortmund.
Ketika di kanan, ia tampil hidup, seperti yang ia tunjukkan di laga melawan Everton dan Manchester City.
Sancho punya kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat, dan tepat, tetapi juga cermat dalam merebut bola.
Ini yang akan menjadi senjata Manchester United, yang mungkin akan diturunkan ketika menghadapi Watford setelah jeda internasional nanti.
Menarik melihat bagaiman pemain seharga 73 juta Poundsterling ini cocok dalam skema permainan Ole Gunnar Solskjaer.
Tetapi, yang harus diwaspadai, trio lini belakang Manchester United tidak dalam susunan terbaiknya, Varane masih cidera, Lindelof dan Harry Maguire juga masih belum konsisten.
Sedangan Eric Bailley tentu harus segera menampilkan bahwa dirinya layak untuk bermain di United.
Apapun yang dilakukan Solskjaer saat ini, tentu bukan hanya untuk memperbaiki performa Manchester United, namun juga menyelamatkan kursi kepelatihannya yang ternacam di akhir musim.
(Tribunnews.com/Gigih)