Profil Saddil Ramdani, Pesepakbola Indonesia yang Tertahan di Malaysia, Segera Pulang ke Tanah Air
Berikut ini profil Saddil Ramdani, pesepakbola tanah air yang kini tertahan di Malaysia.
TRIBUNNEWS.COM - Pesepakbola Indonesia yang saat ini bergabung dengan klub Malaysia, Sabah FA, tertahan sementara di negeri jiran lantaran tersandung masalah imigrasi.
Penyebabnya, klub lama Saddil, Pahang FA, belum membayar tagihan bea cukai untuk pemain asing yang mengakibatkan dirinya tak bisa keluar Malaysia.
Hal ini diketahui Saddil saat ia akan pulang ke tanah air untuk pemulihan cedera pada pekan lalu.
Namun, pihak imigrasi Malaysia tidak mengizinkan Saddil pulang.
"Jadi, ini tagihan tahun 2019. Saat itu, saya bermain di Pahang FA."

Baca juga: Terkurung di Malaysia, Saddil Ramdani Terancam Tak Bisa Perkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020
Baca juga: Saddil Ramdani Berharap Pahang FA Lunasi Pajaknya
"Ini bukan masalah dengan klub saya yang sekarang (Sabah FA)," kata Saddil kepada Kompas.com, Selasa (2/11/2021).
Tagihan bea cukai itu, menurut Saddil, seharusnya dibayarkan Pahang FA.
Tetapi, situasi saat ini berbanding terbalik, seolah-olah Saddil yang harus membayar tagihan itu.
Karena nominal yang tak sedikit, Saddil pun meminta bantuan agar dirinya bisa pulang ke Indonesia.
"Kalau saya yang harus bayar, berat juga karena jumlahnya tidak sedikit."
"Jadi, saya harap ada solusi. Jadi, mohon bantu saya pulang ke Indonesia," pungkasnya.
Diketahui, Saddil sudah absen bermain sejak Agustus 2021 karena cedera yang dialaminya,
Saat ini, ia seorang diri di Malaysia dan sudah tidak terikat kontrak dengan Sabah FA.
Profil Saddil Ramdani

Mengutip situs resmi PSSI, Saddil Ramdani lahir di Labone, Raha, Sulawesi Tenggara pada 2 Januari 1999.
Baca juga: Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia Lawan Taiwan, Shin Tae-yong Panggil Witan, Egy, Asnawi, dan Saddil
Baca juga: Publik Malaysia Suarakan Naturalisasi Saddil Ramdani yang Terekam Nyanyikan Lagu Kebangsaan
Posisinya sebagai pemain tengah.
Sebelum terjun ke dunia sepak bola profesional, Saddil mengawali kariernya sebagai pemain antar kampung.
Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakatnya sebagai pesepakbola potensial.
Saat duduk di bangku kelas satu SMP, Saddil mewakili sekolahnya mengikuti Liga Pendidikan Indonesia (LPI) 2012.
Dikutip dari Tribunnews Wiki, di tahun 2013 ia kembali berpartisipasi di LPI tingkat kabupaten untuk mewakili Kabupaten Muna.
Saddil sempat mendapat panggilan untuk seleksi timnas U-16.
Tetapi, ia tidak diberangkatkan dengan alasan tidak punya "orang dalam" untuk menjadikannya pemain timnas.
Demi mewujudkan cita-cita Saddil sebagai pemain sepak bola profesional, keluarganya pun pindah ke Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ia pun mendapat rekomendasi masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) Aji Santoso Internasional Football Academy (ASIFA) di Malang, Jawa Timur pada 2014.
Dua tahun bergabung dengan SSB ASIFA, Saddil Ramdani mendapat penawaran untuk bergabung dengan Persela Lamongan.
Baca juga: Tertangkap Kamera Ikut Nyanyikan Lagu Kebangsaan Malaysia, Ini Penjelasan Saddil Ramdani
Baca juga: Klub Korea Selatan Gagal Rekrut Saddil Ramdani dan Febri Hariyadi Karena Tak Dilepas Klub Liga 1
Saddil resmi debut menjadi pesepakbola profesional pada 8 Oktober 2016 saat Persela Lamongan melawan Semen Padang.
Waktu bermain Saddil terbilang sedikit di Laskar Joko Tingkir.
Lantaran, ia sering bolak-balik membela Timnas Indonesia dalam berbagai levelusia, mulai U-19 hingga U-23.
Di tahun 2019, Saddil dipinang oleh klub Liga Super Malaysia, Pahang FA.
Dilansir Kompas.com, ia kemudian bergabung dengan Bhayangkara FC pada Februari 2020.
Genap setahun bersama Bhayangkara FC, Saddil lalu menjadi pemain Sabah FA.
Kepastian transfernya diumumkan pada 18 Februari 2021.
Segera Pulang ke Indonesia
Lewat Instagram pribadinya, @saddilramdanii, Saddil mengabarkan ia akan segera pulang ke Indonesia dalam dua hingga tiga hari ini.
Sempat tak diizinkan pulang ke Indonesia, Saddil Ramdani kini sudah bisa berkomunikasi dengan klub lamanya, Pahang FA, perihal tagihan bea cukai.
Ia mengungkapkan Pahang FA saat ini sudah membayar 50 persen dari jumlah tagihan.
Baca juga: Pesan Saddil Ramdani Buat Anak Asuh Shin Tae-yong: Timnas Jangan Dijadikan Cuma untuk Naikin Harga
Baca juga: Kirim Kode ke Shin Tae-yong, Saddil Ramdani Akui Masih Berambisi Masuk Timnas Indonesia
Berikut ini unggahan Saddil soal permasalahannya, Selasa:

"Terima kasih masyarakat Indonesia dan khususnya juga Coach Kurniawan dan Bang Noh yang sudah membantu dan bertindak sampai hari ini.
Alhamdulillah komunikasi dari pihak Bea Cukai dan Pahang FA.
Alhamdulillah Saddil udah berhubung sama pihak Pahang dan Saddil berterima kasih karena tindakan dari penguru Pahang FA untuk menyelesaikan masalah ini.
Insya Allah Saddil akan pulang ke Indonesia untuk perawatan dan recovery dalam masa dua-tiga hari ini setelah selesai urusan surat perlepasan dari pihak Pahang FA yang sepatutnya, karena sudah membayat 50 persen dari pelepasan bea cukai.
Saddil meminta maaf pada pihak yang terlibat kalau ada silap dan salah dari pihak Saddil, dan beterima kasih sekali lagi kepada pihak Pahang FA atas kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Saya harap semua selesai sampai tuntas."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsWiki/Haris, Kompas.com/Suci Rahayu/Calvin Moniaga Sipahutar)