Super Pandit
Irfan Jaya dan Ketajamannya di Depan Gawang: Tutup Performa Buruk PSS Sleman di BRI Liga 1 Indonesia
Hadirnya Irfan Jaya di lini depan PSS menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan.
TRIBUNNEWS.COM - Irfan Jaya sukses menjadi bintang dalam kemenangan PSS Sleman menghadapi perlawan Borneo FC dalam pekan ke-10 BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022.
Pertandingan yang digelar di stadion Manahan Solo tersebut, berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan PSS Sleman.
Seluruh gol yang disarangkan PSS Sleman sukses dilesankan oleh Irfan Jaya pada menit ke 45' dan 61'
Ya, penampilan Irfan Jaya memang selalu konsisten untuk PSS, meskipun kondisi tim yang ia bela dalam masih terseok-seok dalam mengarungi BRI Liga 1 Indonesia musim ini.

Baca juga: Hasil BRI Liga 1 2021: Brace Irfan Jaya Bawa PSS Sleman Tumbangkan Borneo FC 1-2
Baca juga: Tottenham Pecat Nuno Espirito Santo Usai Kalah 0-3 dari MU, Conceicao dan Fonseca Calon Pengganti
Ia menjadi pemain yang paling disorot dalam beberapa pertandingan yang dijalani PSS, namanya seringkali muncul dalam daftar trending di media sosial.
Tambahan dua golnya di laga malam ini, membawa namanya bertengger di posisi kedua daftar top skor BRI Liga 1 dengan torehan enam gol.
Eks pemain Persebaya Surabaya tersebut hanya kalah satu gol dari striker milik Bhayangkara FC, Ezechiel N'Douassel.
Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic, biasa memasang Irfan Jaya sebagai penyerang yang bebas bergerak di seluruh posisi bagian depan dengan skema 4-3-3 miliknya.
Baru didatangkan pada musim ini, sang pemain mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan sistem Antonic yang menuntut para winger-nya untuk aktif melakukan pressing dan melakukan serangan dengan cepat.
Hadirnya Irfan Jaya di lini depan PSS menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan, pergerakannya begitu cepat, kemampuan dribelnya juga begitu mumpuni.
Tak hanya itu, akurasi tendangan Irfan Jaya juga begitu mematikan, itu memudahkannya dalam melakukan finishing dengan sepakan dari posisi tak ideal.
Irfan Jaya tak ragu mencoba tembakan dari sudut sempit, sebagaimana yang ia tunjukkan pada pertandingan tadi sore melawan Borneo FC.
Melakuan atribusi utamanya (cut inside) dari sisi kiri penyerangan Juku Eja, Irfan Jaya memiliki ruang tembak dari dalam kotak penalti.
Dengan spektakuler, pemain berpostur 162 cm tersebut melakukan tendangan plesing kaki kanan yang menghujam pojok kanan gawang Borneo yang dijaga Gianluca Claudio Pandeynuwu.
Atribusi Irfan Jaya bukan hanya dalam menyerang, tapi juga bertahan, pemain asal Bantaeng tersebut memiliki etos kerja yang luar biasa, ia begitu sibuk melakukan pressing dan membantu pertahanan PSS baik di sisi kanan maupun kiri.
Lalu, ia juga memiliki finishing yang ciamik, meskipun bermain sebagai winger, Irfan Jaya telah menyumbangkan enam gol untuk Laskar Sembada musim ini, terbanyak di antara pemain PSS lainnya.
Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic tahu betul cara memanfaatkan kemampuan sang pemain.
Irfan Jaya bermain lebih menusuk bersama PSS, ia sering berada di kotak penalti ketika winger lain ataupun striker PSS menguasai bola.
Striker anyar Laskar Sembada, Nemanja Kojic mampu menjadi pemantul untuk sang pemain.
Salah satu contohnya adalah gol Irfan Jaya saat PSS Sleman menjamu Barito Putera, Irfan Jaya yang berlari menusuk dari sisi kanan mendapatkan umpan sundulan kepala dari striker asal Serbia tersebut.
Dengan tenang, Irfan jaya mampu menaruh bola ke arah pojok kanan Barito yang dijaga oleh Aditya Harlan.
Ketika tak bermain dengan striker murni, Irfan Jaya-lah yang menjadi opsi di lini depan PSS Sleman, ia diberi peran oleh Dejan untuk bermain sebagai false nine.
Lagi-lagi pemain berusia 25 tahun tersebut mampu menunjukkan performa yang gemilang, ia tak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dan mengeluarkan kontribusinya bagi PSS.
Dua gol berhasil ia ciptakan ke gawang Borneo saat nemanja Kojic tak berada di lapangan. Jika satu gol berhasil ia lesatkan dengan tendang plesing indah.
Gol kedua berhasil ia ciptakan berkat kemampuan penyelesaian akhir dan positioning-nya yang ciamik.
Menyambut bola crossing yang dilesatkan oleh Arthur Irawan, Irfan Jaya yang bergerak di dalam kotak penalti berada di posisi yang tepat untuk menerima bola.
Dengan tenang, pemain bernomor punggung 41 tersebut menaruh bola ke arah yang sulit dijangkau kiper Barito.
Irfan Jaya adalah jawaban dari rentetean buruk yang dihasilkan PSS Sleman musim ini, kontribusinya mampu membawa juku eja menjauh dari zona degradasi.
Berkat raihan tiga poin dari Borneo, PSS naik keperingkat 13 belas dengan catatan 11 poin.
Tentu penampilan istimewa Irfan menjadi poin plus sendiri untuk PSS, namun ketergantungan Laskar Sembada dengan sang pemain juga tak bisa terus dibiarkan.
Harus ada pemain PSS lain yang membantu Irfan dalam urusan mencetak gol ataupun memberikan peluang berbahaya.
Meskipun sukses meraih kemenangan, permainan PSS masih jauh dari kata baik, kesalahan elementer seperti kontrol dan passing seringkali masih dilakukan oleh para pemain Laskar Sembada.
Lini tengah mereka juga masih miskin kreatifitas, Kim Jefri yang menjadi pivot seringkali kebingungan untuk mencari rekannya yang kosong, jarak antar pemain begitu jauh sehingga menyulitkan ia untuk memberi umpan.
Kemenangan PSS murni hasil dari kegemilangan Irfan Jaya yang mampu menggendong penampilan PSS Sleman.
Kualitasnya memang tak perlu diragukan lagi, dimanapun dia berada, sang pemain selalu mampu menjadi pembeda dengan kontribusi gol ataupun assistnya.
Irfan Jaya merupakan langganan Timnas Indonesia, baik sejak era Luis Milla ataupun Shin Tae-yong, pemain kelahiran Bantaeng tersebut selalu masuk di dalam skuat.
Sebelum berkostum PSS Sleman, Irfan Jaya bermain untuk persebaya Surabaya, dari 56 pertandingan yang sudah ia jalani bersama Bajol Ijo, winger mungil berpostur 162 cm tersebut sukses menyumbangkan 16 gol dan 11 assist.
(Tribunnews.com/Deivor)