Janji Manis AS Roma pada Jose Mourinho Diuji Bara Panas Ruang Ganti Giallorossi

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih AS Roma, Jose Mourinho mengambil keputusan krusial pasca timnya kalah 1-6 dari Bodo/Glimt pekan lalu.

Jose Mourinho memutuskan tak melirik lagi empat pemain AS Roma yang bermain di laga "horor" tersebut.

Keempat pemain AS Roma tersebut adalah Borja Mayoral, Amadou Diawara, Gonzalo Villar dan Bryan Reynolds.

Baca juga: Sejarah atau Kutukan Menanti AC Milan di Stadion Olimpico, Rossoneri Harap-harap Cemas Jumpa AS Roma

Mereka tak dibawa oleh Mourinho di dua laga pasca kekalahan di kancah Europa Conference League tersebut.

Diketahui, klub berjuluk Giallorossi itu sudah bertanding sebanyak dua kali setelah kalah mengenaskan di kandang Bodo/Glimt.

Mereka bertanding melawan Napoli dan Cagliari di lanjutan kompetisi LIga Italia.

Akan tetapi, nama keempat pemain tersebut juga tetap tidak ada dalam skuat yang dibawa.

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: Juventus Tersungkur Dramatis, Tiga Poin Krusial Inter Milan & AS Roma

Tak perlu waktu lama bagi Mou untuk mendapat tanggapan negatif dari keputusannya itu.

Memang tanggapan itu bukan berasal dari mulut keempat pemain tersebut.

Namun, hal itu datang dari agen salah satu pemain yang masuk 'daftar hitam' pelatih asal Portugal tersebut.

Agen dari Amadou Diawara-lah yang berani menyuarakan pendapat terkait hal itu.

Ia langsung menuduh Jose Mourinho telah menciptakan suasana tak nyaman di ruang ganti pemain.

Daniele Pirano, agen dari Diawara, mengatakan pada Tuttomercato tentang hal itu.

"Saya tidak mengerti pesan yang coba ia sampaikan," ungkap Pirano dikutip dari laman talkSPORT.

"Apakah Diawara menjadi kambing hitam dari kekalahan itu?

"Apakah dia dihukum karena melakukan kesalahan?"

"Atau ini adalah upaya agar klub bisa mempercepat kepindahannya di bursa transfer?" sambungnya.

Pirano coba mengatakan bahwa Mourinho terlalu cepat dalam membuat keputusan itu.

Baca juga: Mengenal Bodo/Glimt, Klub Pembantai AS Roma: 40% Pemain Lokal & Pelatih Mental dari Pilot Perang

Menurutnya, para pemain masih beradaptasi dengan pola permainan yang coba dikembangkan sang gaffer.

Apalagi, Diawara bukanlah pilihan utama eks pelatih Chelsea ini.

Itu membuat sang pemain memerlukan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan permintaaan sang pelatih ketika ia diturunkan.

Memasukkan beberapa pemain ke daftar hitam dianggap tak akan menyelesaikan masalah.

Pirano yakin Diawara akan bisa berdaptasi dengan permainan AS Roma jika diberi kesempatan lebih.

Sebab, sang klien adalah pemain yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

"Jika ini adalah soal performa, alih-alih soal kebugaran, atau soal taktik, maka Mourinho menciptakan situasi yang tidak nyaman di ruang ganti," ujar Pirano.

"Itu tidak bisa diterima, tetapi Diawara adalah pemain yang luar biasa."

"Amadou akan beradaptasi dengan taktik itu," lanjutnya.

Komitmen AS Roma

Bara api yang mulai tercipta ini seakan menguji kesetiaan AS Roma pada Jose Mourinho.

Di awal kedatangannya ke Ibu Kota Italia, Mou mengatakan bahwa ia berada di sini untuk sebuah proyek jangka panjang.

Ia dikontrak oleh Giallorossi selama tiga musim.

Maka dari itu, ia ingin membuat sesuatu yang bisa dilihat dalam waktu tiga tahun.

Mou adalah sosok pelatih yang kompetitif.

Baca juga: Performa Gemilang Lorenzo Pellegrini di AS Roma, Bukti Cinta Mourinho Tak Bertepuk Sebelah Tangan

The Special One tak akan lari dari target yang dibebankan padanya.

Namun, ia juga memiliki syarat yang harus dipenuhi untuk mempermudah mencapai target tersebut.

Syarat yang diajukan pria berusia 58 tahun ini juga cukup simpel.

Ia ingin agar anak asuhnya tampil sebagai sebuah tim yang kompak di sepanjang musim Liga Italia.

"Semua orang merasa bahwa saya ingin memberikan yang terbaik bagi tim ini," ucap Mourinho dikutip dari Football Italia.

"Semua orang pasti senang ketika kami menang."

"Mereka juga sedih ketika kami kalah."

"Tetapi, semua orang harus bersatu sebagai sebuah tim," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Guruh)