Liga Italia
Perputaran Roda Performa Juventus dan Manchester United Kecipratan Karma Ronaldo
Situasi berbanding terbalik kini tengah dialami Juventus dan Manchester United, Setan Merah mulai menukik lantaran ada Cristiano Ronaldo.
TRIBUNNEWS.COM - Jika ada dua tim yang saat ini mendapatkan banyak sorotan, adalah Juventus dan Manchester United.
Baik Juventus dan Manchester United benar-benar mengalami perputaran roda performa di awal musim 2021/2022.
Terlebih lagi, dua tim ini kerap disinggung lantaran berkaitan erat dengan sosok mega bintang Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.
Juventus, perlahan namun pasti Si Nyonya Tua berhasil menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Tidak bisa dipungkiri, pulihnya sentuhan permainan Juventus tak mulus layaknya "jalan tol".
Bianconeri sempat mengalami paceklik kemenangan. Terbukti di tiga awal Serie A, armada tempur besutan Massimiliano Allegri ini membukukan dua kekalahan dan sekali hasil imbang.
Kritikan pedas terus diarahkan kepada klub maupun sang Allenatore.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Mulai Dipertanyakan Fans Kinerjanya di Manchester United
Baca juga: Cristiano Ronaldo Sudah Merasakan Tiga Kekalahan Bersama Manchester United

Kepergian Cristiano Ronaldo pada bursa transfer musim panas lalu sering menjadi masalah yang terus diungkit
Wajar saja, CR7 menjadi jaminan terciptanya banyak gol semasa membela klub asal Turin ini.
Kepergian Ronaldo dapat diibaratkan Si Nyonya Tua yang telah kehilangan separuh nyawa permainan tim.
Akan tetapi, Allegri datang dengan inovasi baru. Perlahan tapi pasti ia berhasil mengembalikan identitas Juventus.
Sebagai buktinya saja, sejak akhir bulan September lalu, Juventus belum tersentuh kekalahan sama sekali.
Lima laga terakhir klub sekota Torino ini juga berhasil dibukukan dengan kemenangan.
Situasi ini memang menjadi sorotan, mengingat Juventus berhasil kembali menggerakkan roda permainan mereka.
Nasib berbeda justru dialami Manchester United.
Klub elite Liga Inggris ini tampil angin-anginan. Sebagai buktinya, lima laga terakhir tim besutan Ole Gunnar Solskjaer hanya membubuhkan satu kemenangan saja.
Rinciannya, Setan Merah mengemas sekali menang, satu kali draw dan tiga kekalahan.
Tentu menjadi perbandingan, mengingat Setan Merah sempat diagung-agungkan menjuarai Liga Inggris setelah memulangkan Cristiano Ronaldo.
Terlebih lagi, Manchester United juga sudah diperkuat Jadon Sancho maupun Raphael Varane sebagai amunisi baru mereka.
Namun nyatanya Setan Merah sama sekali belum bisa menunjukkan permainan konsisten.
Banyak kalangan yang memprediksi bahwa situasi sulit Setan Merah tak luput dari kedatangan Cristiano Ronaldo.
Dilansir dari BBC, Jamie Carragher pernah mengatakan bahwa ada sisi plus dan minus dalam mendatangkan pemain anyar.

Termasuk Ronaldo sendiri. Manchester United jelas digaransi gelontoran gol demi gol yang disumbangkan CR7.
Namun keberadaan Ronaldo juga semakin memudarkan filosofi gaya main Setan Merah yang mengandalkan keutuhan sebuah tim.
Ronaldo identik dengan permainan individu dan torehan gol menjadi yang pokok ketimbang proses terciptanya.
Bukan menjadi kesalahan yang fatal jika disebut situasi menukiknya performa Manchester United lantaran "kecipratan" karma Ronaldo.
Ketika ia bersama Juventus memutuskan untuk hengkang ketika dirinya banyak menerima kritikan tajam lantaran performa klub menurun.
Kini situasi serupa Ronaldo kembali alami bersama klub barunya, Setan Merah.
(Tribunnews.com/Giri)