Minggu, 5 Oktober 2025

Liga Inggris

Tunjuk Pelatih Baru, Watford Berjudi dengan Ranieri. The Hornets Diprediksi Bakal Terdegradasi

Watford dinilai telah berjudi dengan menunjuk Claudio Ranieri sebagai pengganti Xisco Munoz yang dipecat.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Sky Sports
Claudio Ranieri mantan pelatih Leicester yang ditunjuk jadi pelatih Watford 

Direct Points
- Ranieri pimpin Watford
- Gantikan Munoz, yang jadi pelatih pertama di Liga Primer yang dipecat
- Ranieri dinilai gagal di empat klub terakhir
- Diprediksi bakal membawa Watford ke zona degradasi

TRIBUNNEWS.COM, WATFORD- Watford dinilai telah berjudi dengan menunjuk Claudio Ranieri sebagai pengganti Xisco Munoz yang dipecat.

Mengingat jejak rekam Ranieri yang belakangan ini suram, Watford malah diprediksi bakal terdegradasi di akhir musim ini.

Klub berjuluk The Hornets ini berada di posisi 15 klasemen sementara Liga Primer dengan tujuh poin dari tujuh laga, hasil dari dua menang, sekali seri, dan empat kali kalah.

Gerah dengan kinerja tim yang hanya sekali menang dari enam laga terakhir, manajeman Watford pun memecat Munoz.

Pria berusia 41 tahun ini menjadi pelatih pertama yang dipecat di Liga Primer musim 2021/22.

Ranieri diharapkan bisa jadi penyelamat Watford yang berambisi masuk posisi sepuluh besar.

Reputasi pelatih asal Italia berusia 69 tahun ini yang membuat keajaiban dengan menjadikan Leicester City juara di musim 2015-16, menjadi daya tarik utama.

Namun, menurut pundit talkSPORT, Simon Jordan, "keajaiban" Ranieri sudah mencapai klimaks di tahun 2015-16.

Setelahnya, justru performanya terus menyurut.

Terbukti, semusim kemudian, Ranieri dipecat setelah Leicester melorot ke peringkat 12 klasemen.

Setelah itu, "King Claudio", demikian julukannya saat berjaya bersama The Foxes, bertualang ke empat klub dengan hasil akhir yang tak pernah menggembirakan.

Dia hanya semusim di klub Prancis, Nantes, juga hanya semusim di Fulham yang terdegrasi di musim 2018-19.

Juga tak terlalu mengesankan bersama Sampdoria di musim 2019-2021.

"Saya tak melihat Claudio Ranieri bakal memberikan perubahan berarti. Anda lihat kondisinya sekarang. Lihat rekornya bersama Fulham, juga bersama Sampdoria...," kata Jordan di Talksport.

"Coba perhatikan rekornya di dua atau tiga klub terakhir yang ditangani. Apakah itu Sampdoria, Roma, atau Fulham. Dia bahkan tak bisa mencapai prosentase kemenangan 40 persen. Jika itu terjadi pada Watford, mereka bakal terdegradasi," katanya memprediksi.

Jordan menduga, penunjukkan Ranieri sebagai pelatih anyar Watford bukan semata-mata karena kemampuan teknis melatihnya.

Alih-alih karena adanya koneksi sebagai sesama orang Italia dengan pemilik Watford, Gino Pozzo.

“Bagi saya, jika saya pemilik Watford, saya tidak akan mempekerjakannya, tetapi dia orang Italia dan pemiliknya mungkin mengenalnya,” jelasnya.

Lebih jauh, dia menilai peran Ranieri dalam keajaiban Leicester saat juara Liga Primer, terlalu dilebih-lebihkan.

“Saya pikir ada banyak alasan mengapa Leicester memenangkan gelar dan salah satunya adalah manajemen di sekeliling Raneiri. Saya pikir para pemain dan staf pelatih sangat berperan dalam hasil itu, dan Ranieri mendapat lebih banyak pujian daripada kemampuan manajerialnya," kata Jordan.

Ranieri punya kesempatan untuk membungkam mereka yang meragukannya saat Watford melakoni serangkaian laga berat di depan mata.

Diawali dengan menjamu Liverpool usai jeda internasional (16/10), dilanjut melawan Everton, Southampton, Arsenal, dan Manchester United.

Lima laga awal di Liga Primer itu akan menjadi ujian krusial untuk melihat kualitas sesungguhnya dari sentuhan Ranieri. (Tribunnews/den)

Claudio Ranieri
20 Oktober 1951
69 tahun
Italia
Rata-rata melatih klub: 1,29 tahun
Formasi favorit: 4-4-1-1

Jejak Ranieri usai Melatih Leicester:

Nantes - 15 Juni 2017-1 Juni 2018
Main: 41
Menang: 15
Seri: 10
Kalah: 16
Gol: 44
Kebobolan: 48
Selisih Gol: −4
Persentase Menang: 36.59

Fulham- 14 Nov 2018-28 Feb 2019
Main: 17
Menang: 3
Seri: 3
Kalah: 11
Gol: 16
Kebobolan: 34
Selisih Gol: −18
Persentase Menang: 17.65

AS Roma- 8 Maret 2019-27 Mei 2019
Main: 12
Menang: 6
Seri: 4
Kalah: 2
Gol: 17
Kebobolan: 12
Selisih Gol: 5
Persentase Menang: 50.00

Sampdoria- 12 Oktober 2019-30 Juni 2021
Main: 72
Menang: 27
Seri: 13
Kalah: 32
Gol: 99
Kebobolan: 108
Selisih Gol: −9
Persentase Menang: 37.50

14 - Sejak Watford dipegang keluarga Pozzo pada 2012, mereka telah memecat 14 pelatih

1 - Juara Liga Primer bersama Leicester (2015-16) jadi satu-satunya trofi yang diraih Claudio Ranieri di liga utama

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved