Jumat, 3 Oktober 2025

Liga Inggris

Berita Chelsea, Thomas Tuchel Akhirnya Menghadapi Ujian Terbesar, Guardiola Sudah Temukan Penawar

Kekalahan Chelsea atas Manchester City bisa dibilang membuat Thomas Tuchel menghadapi ujian nyata pertamanya sebagai pelatih The Blues.

Manchestereveningnews
Thomas Tuchel dan Pep Guardiola 

TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan 1-0 Chelsea dari juara Liga Premier Manchester City dalam perebutan gelar di ajang Liga Inggris Premier League Sabtu kemarin membuat Thomas Tuchel menghadapi ujian nyata pertamanya sebagai pelatih The Blues.

Karier kepelatihan Thomas Tuchel di Chelsea sejauh ini terhitung mulus.

Sejak ia memegang kendali di Stamford Bridge, pelatih asal Jerman itu secara rapi telah mengembangkan The Blues menjadi salah satu tim paling lengkap di Liga Premier.

Tuchel bahkan mampu membawa Chelsea merengkuh gelar Liga Champions pada Mei lalu.

Kesolidan Chelsea tersebut sudah terbukti sejauh musim ini, dibuktikan lewat kesuksesan Chelsea mengalahkan tim-tim kuat pada minggu-minggu awal musim baru Liga Inggris.

Baca juga: Berita AS Roma, Mou Ngoceh di Tengah Lapangan, Adu Mulut dengan Wartawan, Sarri Angkat Elang

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) berjabat tangan dengan striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) di lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Zenit St Petersburg di Stamford Bridge di London pada 14 September 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 1-0.
Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) berjabat tangan dengan striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) di lapangan setelah pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Chelsea dan Zenit St Petersburg di Stamford Bridge di London pada 14 September 2021. Chelsea memenangkan pertandingan 1-0. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)

Baca juga: Berita AC Milan, Terima Kasih Buat Inter dan Calhanoglu Atas Mengilapnya Brahim Diaz

The Blues telah mengalahkan rival sekota mereka di London, Arsenal dan Tottenham musim ini.

Tapi Tuchel dikalahkan oleh Pep Guardiola pada Sabtu kemarin.

Pelatih Manchester City itu akhirnya berhasil menang atas Tuchel pada upayanya yang keempat.

Pertemuan di laga 'big match' Chelsea Vs Manchester City dianggap sebagai laga antarjuara.

Pada akhirnya, sang juara bertahan Liga Inggris lah yang menghentikan tren tak terkalahkan Chelsea musim ini.

Lewat sebuah performa efisien yang sangat baik dari Manchester City di bawah kejeniusan Guardiola.

Sebenarnya, skor tipis 1-0 buat City bukanlah cerminan yang adil dari jurang pemisah antara kedua tim di Stamford Bridge pada Sabtu sore.

Baca juga: Kabar AC Milan, Hari Besar Trah Maldini, Shevchenko Kirim Pesan Buat Daniel

Reaksi pemain Tottenham saat pemain Chelsea memberi selamat kepada gelandang Chelsea asal Prancis N'Golo Kante setelah ia mencetak gol kedua mereka dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Tottenham Hotspur dan Chelsea di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 19 September 2021.
Reaksi pemain Tottenham saat pemain Chelsea memberi selamat kepada gelandang Chelsea asal Prancis N'Golo Kante setelah ia mencetak gol kedua mereka dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Tottenham Hotspur dan Chelsea di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 19 September 2021. (JUSTIN TALLIS / POOL / AFP)

Baca juga: Update Bursa Transfer, Napoli-Inter-Milan Berebut Tolisso, Chelsea Intip Chiesa, City Buru Mbappe

Manchester City sangat mendominasi pada laga itu.

Pada babak pertama saja, City mampu menguasai hingga 70 persen penguasaan bola.

Soal dominasi Man City itu, Thomas Tuchel secara jujur mengakui salah menerapkan taktik.

Pressure agresif dari Man City diakui Tuchel mengacaukan rencana permainan Chelsea.

Tuchel menyebut, skuadnya cukup rapat dan kuat dalam bertahan. Hanya, penguasaan lapangan mereka hanya sekitar 20 persen, di sisi pertahanan mereka sendiri.

Selebihnya, sebanyak 80 persen lapangan dikuasai lawan.

Baca juga: Scudetto Bukan Lagi Mimpi Bagi AC Milan, Dua Pemain Bisa Main Lawan Atletico, Ibra Bukan Superman

"Saya pikir selama 60 menit atau sampai gol, kami sangat kuat di 20 meter terakhir lapangan dan hanya di sana," kata Tuchel usai pertandingan.

"Ada 80 meter di mana kami tidak cukup baik dan tidak bisa lepas dari tekanan.

“Butuh bukan cuma penguasaan bola untuk mengubah permainan dan melukai mereka dan untuk menumbuhkan kepercayaan diri, ini tidak pernah terjadi di babak pertama," kata Tuchel dilansir Mirror.

Tuchel juga mengakui dilema ke luar dari tekanan kuat pemain Man City.

Memainkan bola-bola panjang untuk Lukaku, kata Tuchel, dibutuhkan akurasi umpan yang tinggi. Hal itu tidak dimiliki skuad Chelsea malam itu.

Pun, memainkan bola-bola pendek dengan pressure ketat lawan, justru akan memudahkan lawan merebut bola.

Baca juga: Berita Chelsea, Striker Masa Depan The Blues Diincar Liverpool, Tuchel Godok Duo Striker Ganas

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel memberi isyarat dari garis samping selama pertandingan sepak bola putaran ketiga Piala Liga Inggris antara Chelsea dan Aston Villa di Stamford Bridge di London pada 22 September 2021.
Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel memberi isyarat dari garis samping selama pertandingan sepak bola putaran ketiga Piala Liga Inggris antara Chelsea dan Aston Villa di Stamford Bridge di London pada 22 September 2021. (BEN STANSALL / AFP)

Baca juga: Berita AS Roma, Mou Ngoceh di Tengah Lapangan, Adu Mulut dengan Wartawan, Sarri Angkat Elang

“Kalau kami ingin mengumpan bola-bola panjang ke Romelu, mereka (pemain Chelsea) kurang tepat (akurat), saya tidak merasakan keyakinan bahwa kami benar-benar bisa lolos dengan bola-bola pendek, saya tidak menyangka jika kami memainkan bola-bola panjang," kata Tuchel.

Tuchel juga mengakui salah menurunkan sejumlah pemain dalam starting IX pada laga itu.

"Ngolo Kante tidak sehat sejak beberapa hari dan saya memutuskan untuk membiarkan dia bermain, Jorginho memiliki beberapa masalah, Thiago tidak bisa menjadi starter, mungkin ini pilihan saya, bukan pilihan terbaik," kata Tuchel.

Pengakuan Tuchel tentang kesalahan taktisnya tersebut menjadi anomali menarik terkait Pep Guardiola yang juga pernah melakukan kesalahan taktis saat menghadapi Chelsea di final Liga Champions pada Mei silam.

Baca juga: Kabar AC Milan, Hari Besar Trah Maldini, Shevchenko Kirim Pesan Buat Daniel

Bisa dibilang ini adalah pertama kalinya Tuchel melakukan kesalahan sejak dia menjabat sebagai pelatih di Stamford Bridge.

Terlepas dari perdebatan yang ada, kekalahan Chelsea dari Man Ciry itu adalah ujian nyata pertama bagi Thomas Tuchel.

Di bawah asuhannya, The Blues telah unggul melawan rival-rival mereka di 'big six' sesuatu yang sulit dihadapi Chelsea di era Lampard.

Kekalahan dari Man City itu menjadi pelajaran bagi Thomas Tuchel yang terkenal jenius dan tak kenal lelah untuk menyusun ulang rencana permainan Chelsea.

Baca juga: Berita AC Milan, Terima Kasih Buat Inter dan Calhanoglu Atas Mengilapnya Brahim Diaz

Bukan apa-apa, Guardiola tampaknya sudah menemukan penawar dari permainan Chelsea buah dari tiga kegagalan Pep dalam pertemuan sebelumnya melawan Tuchel musim lalu.

Sekarang, giliran Tuchel untuk merenungkan dan merencanakan langkah selanjutnya melawan mantan pelatih Barcelona itu.

Guardiola telah menemukan bahwa tidak mudah sukses di kancah Eropa meski mendominasi di Liga Inggris selama masa kepemimpinannya di Manchester City.

Tuchel memiliki masalah sebaliknya - dan dia harus belajar dari Guardiola atas kekalahan Chelsea dari Man City kemarin. (oln/*)
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved