Senin, 6 Oktober 2025

Liga Inggris

Chelsea vs Man City Liga Inggris Pekan Ini soal Kecerdasan Tuchel dan Kelimpungan Pep

Ulasan kedigdayaan Thomas Tuchel bersama Chelsea atas Pep Guardiola juru taktik Manchester City. Aroma di Jerman tidak berlaku di Inggris.

SHAUN BOTTERILL / POOL / AFP
Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kiri) dan manajer Manchester City Spanyol Pep Guardiola (kanan) melakukan pukulan jelang pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 8 Mei 2021 . 

TRIBUNNEWS.COM - Satu pertandingan Liga Inggris yang paling dinantikan musim ini adalah Chelsea vs Manchester City, adalah dua tim yang bersiteru pada final Liga Champions musim lalu.

Chelsea akan menjamu Manchester City di Stamford Bridge dalam pekan keenam Liga Inggris. Pertandingan ini berlangsung lebih awal karena keduanya akan melakoni penyisihan grup Liga Champions tengah pekan depan.

Pertandingan Chelsea vs Manchester City digelar pada Sabtu (25/9/2021) pukul 18.30 WIB.

Bicara soal Chelsea dan Manchester City, paling menarik dinantikan adalah duel strategi antara Thomas Tuchel dengan Pep Guardiola. Duel dua pelatih terbaik dunia abad ini.

Baca juga: Chelsea era Thomas Tuchel Penuh Ambisi, DNA Pemenang hingga Visi Sapu Bersih Trofi

Thomas Tuchel tidak pernah bisa mengalahkan Pep Guardiola ketika keduanya bekerja di Jerman. Pep dengan Bayern Munchen, sementara Tuchel bersama Borussia Dortmund.

Tapi kondisi itu tidak berlaku di Liga Inggris. Tuchel dengan tim yang dia miliki lebih digdaya daripada skuat Pep Guardiola.

Pertemuan keduanya sejak Tuchel menjadi pelatih Chelsea menggantikan Frank Lampard sudah terjadi dalam 3 laga di semua kompetisi.

Hasilnya, Thomas Tuchel selalu menang. Jadi pemenang di FA Cup, Liga Inggris, dan Liga Champions.

Kenapa duel Thomas Tuchel vs Pep Guardiola saat ini adalah salah satu laga yang paling dinanti?

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kiri) dan manajer Manchester City Spanyol Pep Guardiola (kanan) melakukan pukulan jelang pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 8 Mei 2021 .
Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kiri) dan manajer Manchester City Spanyol Pep Guardiola (kanan) melakukan pukulan jelang pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 8 Mei 2021 . (SHAUN BOTTERILL / POOL / AFP)

Michael Brown, mantan gelandang Chelsea yang kini jadi pundit Liga Inggris menilai, Tuchel dan Guardiola adalah dua pelatih taktis terbaik dalam permainan saat ini. Dalam hal membaca permainan dan reaksi apa yang terjadi serta apa yang mempengaruhi timnya.

"Saat ini, pengambilan keputusan Tuchel sangat bagus dan tampaknya membuat perbedaan dengan sangat cepat," kata Brown, dikutip dari BBC.

"Tapi dia melawan Pep lagi (pekan ini), dan itu adalah permainan catur di atas segalanya. Dia memenangkan yang terakhir, tetapi untuk bersikap adil, Guardiola menjatuhkan ratunya sendiri di awal dengan pemilihan timnya hari itu.

"Jadi, Tuchel tidak benar-benar mendapatkan apa yang dia inginkan, tetapi saya tidak berpikir dia takut pada Pep, sedangkan saya pikir banyak orang takut dengan kecerdasan sepakbolanya yang besar," jelas Brown.

Baca juga: Membuktikan Kualitas Kepa Arrizabalaga, Kiper Chelsea yang tak Hanya Jago Penalti

Kilas balik ke tiga pertemuan Chelsea vs Manchester City yang selalu dimenangkan oleh Tuchel.

Pep Guardiola seolah kebingungan mencari formasi terbaik timnya. Dalam tiga pertemuan tersebut, Pep menurunkan starting XI berbeda.

Pep Guardiola mengistirahatkan sejumlah pilar penting di semifinal Piala FA dan mengubah formasinya dari 4-3-3 menjadi 3-5-2 ketika bersua di Liga Inggris.

Di final Liga Champions, line-up City dihuni oleh pemain tengah bertipekal menyerang tanpa sosok gelandang bertahan, De Bruyne, Silva, Foden, dan juga berharap pada Gundogan.

Formula Pep tidak berjalan lancar, rencana berani yang diambil Pep kalah dengan efektivitas Chelsea yang mengandalkan serangan balik cepat dari pemain yang mereka miliki.

Gelandang Chelsea asal Maroko Hakim Ziyech (tengah) merayakan kemenangan bersama gelandang Skotlandia Chelsea Billy Gilmour (kanan tengah) setelah mencetak gol pertama mereka dalam pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada Minggu 9 Mei 2021.
Gelandang Chelsea asal Maroko Hakim Ziyech (tengah) merayakan kemenangan bersama gelandang Skotlandia Chelsea Billy Gilmour (kanan tengah) setelah mencetak gol pertama mereka dalam pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada Minggu 9 Mei 2021. (MARTIN RICKETT / POOL / AFP)

"Pep berani di Portugal dan ingin mendominasi penguasaan bola dan membuat gelandangnya menguasai bola di atas lapangan," tutur Brown melanjutkan.

"Itulah mengapa dia mengosongkan peran gelandang bertahan, karena dia pikir Ilkay Gundogan juga bisa memberi tekanan, tetapi itu tidak berhasil. Serangan balik Chelsea terlalu bagus," menurutnya.

Permasalahan Manchester City saat itu juga tidak punya striker murni karena Aguero cedera dan Gabriel Jesus tak sesuai rencana Pep.

Saat ini, Pep punya masalah yang sama, Ferran Torres dianggap solusi di garda terdepan belum bisa memberikan jaminan.

Atau kembali dengan menurunkan gelandang bertahan demi stabilitas permaina The Citizens dan meredam ampuhnya serangan The Blues.

Baca juga: Berita Chelsea, Bermodal Ziyech Gaet Matthijs de Ligt, Tuchel Senang Timo Werner Akhiri Paceklik Gol

"Dalam hal ini, dia mungkin tergoda untuk menggunakan tiga bek tengah lagi, karena saya pikir mereka adalah tim yang lebih baik ketika bermain seperti itu melawan Chelsea asuhan Tuchel di Liga Inggris," tambahnya.

Jika skenarionya seperti itu, Pep dalam masalah, Aymeric Laporte dan John Stone tidak dalam kondisi terbaik karena cedera. Menurunkan mereka dalam laga big match akhir pekan nanti akan sangat berisiko untuk City.

Apalagi tengah pekan depan Manchester City akan menghadapi PSG dalam ajang Liga Champions.

"Itu bisa mempengaruhi pemilihannya, tapi saya pikir pendekatannya adalah fokus pada pertandingan ini. Dia tahu itu akan sulit, tapi dia tidak akan takut dengan Chelsea, berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan The Blues dan kemudian beradaptasi (untuk laga berikutnya," pungkasnya.

Menarik dinantikan, dua tim penantang serius gelar Liga Inggris ini bakal berduel di Stamford Bridge.

Chelsea dan Manchester City juga punya statistik menarik dari sisi produktivitas gol dan jumlah kebobolan.

The Blues unggul satu angka dengan koleksi 12 gol berbanding 11 punya City.

Sedangkan angka kebobolan keduanya baru satu gol, bersama Liverpool, paling sedikit di antara kontestan lainnya.

Berita terkait Liga Inggris

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved