Liga Italia
Ante Rebic, Solusi AC Milan, Bebaskan Brahim Diaz, Selamatkan Pioli, Geser Ibrahimovic dan Giroud
Ante Rebic, solusi bagi masalah AC Milan di bawah Stefano Pioli, dambaan Inter Milan dan geser Ibrahimovic dan Giroud
TRIBUNNEWS.COM - Kehilangan Hakan Calhanoglu, sempat membuat keraguan akan permainan AC Milan di awal musim.
Ketidakhadiran Calhanoglu yang pindah ke Inter Milan, justru memberikan ruang untuk Stefano Pioli berkreasi, menempatkan Brahim Diaz yang lebih pekerja di belakang striker.
Stefano Pioli, sempat mednatangkan Olivier Giroud dan mengandalkan Zlatan Ibrahimovic sebagai ujung tombak nomor 9, keduanya impresif.
Sampai akhirnya Ibrahimovic mengalami cidera, mestinya Giroud mengambil tempatnya.
Menariknya, Pioli memilih Ante Rebic sebagai nomor 9, dalam skema trisula di lini depan.

Baca juga: Berita Juventus:Max Allegri Mengamuk, Dua Pemain Juventus Bertengkar di Ruang Ganti Usai Lawan Milan
Baca juga: Buah Kesabaran Stefano Pioli Bersama AC Milan, Rossoneri Panen Berkahnya Musim Ini
Hasilnya, AC Milan lebih dinamis dengan kehadiran pemain asal Kroasia ini, tidak bertumpu pada satu penyerang tunggal, Rebic selalu menyiapkan ruang untuk rekannya.
Di laga melawan Liverpool, Rebic memberikan ruang untuk Leao untuk bertukar posisi, ini sempat membuat Matip dan joe Gomez kesulitan melakukan pengawalan.
Gol pertama AC Milan, tidak lepas dari Leao yang menusuk ke tengah, sedangkan Rebic bertukar posisi ke sisi kiri.
Sedangkan Andy Robertson tertarik ke dalam, mengawal Leao, membiarkan Rebic punya celah besar untuk mengeksekusi bola, menaklukkan Alisson.
Gol kedua AC Milan juga setali tiga uang, bedanya, Rebic menarik Joe Gomez, memberikan ruang Brahim Diaz memanfaatkan bola muntah.
Dan ketika bertahan, Rebic berbeda dengan Ibra dan Giroud yang pasif, Rebic akan mengejar pemain hingga daerah pertahanan, dan tidak segan menghentikan serangan dengan tackle terukur.
Inilah Ante Rebic di AC Milan, dalam dua musim terakhir, namanya selalu menjadi back-up untuk apapun situasi Rossonerri.
In caso di emergenza… chiamare Rebic, adalah anekdot yang sempat dilontarkan oleh La Gazetta, mengenai pemain berusia 28 tahun ini, yang selalu menjadi solusi apapun untuk AC Milan.
Ante Rebic memang bukan pemain yang banyak protes, ia juga multi posisi.
Dalam skema Pioli, ia bermain di posisi penyerang sayap, gelandang serang, bahkan bek kiri di laga melawan Verona musim lalu.
Tetapi, hasilnya selalu memuaskan, tidak pernah ada masalah memainkan Rebic, dan selalu menyelamatkan Stefano Pioli dari kebuntuan taktik.
Hadirnya Rebic, membuat AC Milan bisa menjadi tim yang multi skema, bisa menjadi 4-2-3-1, 4-4-2 atau bahkan 3-4-2-1 .
Di laga melawan Juventus akhir pekan lalu, Rebic kembali menjadi pilihan utama, dan kehadirannya membuat Juventus tidak berbuat banyak ketika menyerang balik.
Dan seperti biasa, Rebic menjawab kebuntuan lewat skema bola mati yang menjadi andalannya, ia berhasil menyelinap di antara para pemain belakang Juventus.
Menarik, bagaimana Ante Rebic sejatinya lebih dekat bergabung ke Inter Milan, bahkan Antonio Conte menjadikannya target utama pada 2019.

Baca juga: Berita Inter, 5 Hal di Balik Aksi Nerazzurri, Si Angsa Bungkam Kritik, Ada Dumfires-Lupakan Hakimi
Baca juga: Fiorentina vs Inter Milan: Edin Dzeko Dijagokan untuk Terus Mencetak Gol, Klinis Selesaikan Peluang
Rebic, juga punya kisah kelam bersama Stefano Pioli di mana ia tersingkir di tim utama ketika bergabung ke Fiorentina pada 2017.
Eintracht Frankurt menyelamatkannya, bersama dengan Luka Jovic, keduanya menjadi monster di lini depan, dengan skema 4-4-2.
Pada musim 2019, Ante Rebic memutuskan niatnya untuk kembali ke Italia, tetapi di antara dua pilihan : Inter Milan atau AC Milan.
Bahkan Ausilio, sudah bertemu dengan Ramadani, agen dari Ante Rebic, dan nayris sepakat di harga 30 Juta Euro saat itu.
Selain itu, Inter Milan juga menincar penyerang Manchester United Romelu Lukaku sebagai penyerang, dan akhirnya sepakat mendatangkan pemain asal Belgia ini.
Tetapi Inter Milan akhirnya memilih mempermanenkan Matteo Politano dari Sassuolo, dan mengacuhkan Rebic, menyisakan satu destinasi : AC Milan.
Kedatangan Rebic juga disambut cukup sumir, dengan penampilan tidak menjanjikannya di Fiorentina, kepindahannya dari Frankurt juga tidak diiringi hal baik.
Ia berselisih dengan Presiden klub karena keinginannya hengkang, beruntung AC Milan setuju mendatangkannya di bursa transfer musim panas 2019.
Tetapi Rebic membuktikan dirinya, dalam dua musim terakhir, ia konsisten dengan rataan 11 gol per musim, dan menjadi pemain yang multi posisi di bawah skema Pioli.
Sejauh ini dalam 5 penampilan di semua ajang, Rebic sudah mengemas dua gol dan dua asis, kehadiran Rebic tentu akan menjadi alarm bahaya untuk Giroud dan Ibrahimovic.
Rebic sekali lagi membuktikan dirinya layak bergabung bersama AC Milan, sekaligus bangkit dari keterpurukan dan mengunci posisi penyerang utama Rossonerri musim ini.
(Tribunnews.com/Gigih)