Kamis, 2 Oktober 2025

Liga Italia

Romantisme Jose Mourinho di AS Roma, Jaminan Gelar dan Jawaban untuk Inter Milan

Romantisme Jose Mourinho di AS Roma, peluang akhiri puasa gelar, dan koneksi Portugal

Penulis: Gigih
Alberto PIZZOLI / AFP
Pelatih AS Roma asal Portugal Jose Mourinho (kanan) memberikan instruksi kepada gelandang AS Roma AS Roma Henrikh Mkhitaryan (kiri) saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan ACF Fiorentina di stadion Olimpiade di Roma, pada 22 Agustus 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Menggambarkan pertandingan dengan penuh drama, dua kartu merah, kejar-kejaran gol, berakhir tiga poin untuk tuan rumah.

AS Roma, menang meyakinkan 3-1 atas Fiorentina di laga pembuka Liga Italia, dwi gol dari Jordan veretout dan satu gol dari Mkhitaryan, sudah cukup untuk Sergiala Ibukota malam itu.

Dan tentu, menjadi debut yang sempurna untuk pelatih yang penuh romantisme di Italia, Jose Mourinho.

Hadirnya Jose Mourinho sebagai pelatih AS Roma memang cukup mengejutkan, pasalnya ia baru saja dipecat oleh Tottenham setelah dianggap gagal musim lalu.

Pelatih AS Roma asal Portugal Jose Mourinho bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan ACF Fiorentina di stadion Olimpiade di Roma, pada 22 Agustus 2021.
Alberto PIZZOLI / AFP
Pelatih AS Roma asal Portugal Jose Mourinho bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan ACF Fiorentina di stadion Olimpiade di Roma, pada 22 Agustus 2021. Alberto PIZZOLI / AFP (Alberto PIZZOLI / AFP)

Baca juga: Update Bursa Transfer, Barcelona Mau Telikung AC Milan Gaet Bintang Manchester City

Baca juga: Kabar Transfer AC Milan, Bernardo Silva Pindah dari Man City ke Milanello? Pietro Segera Tes Medis

Dan sejatinya AS Roma sempat melirik Maurizio Sarri, yang sekarang melatih Lazio.

Namun, lewat koneksi Portugal milik Roma yakni Tiago Pinto yang merupakan Manajer AS Roma, mendengar kabar Jose Mourinho dipecat, Pinto langsung menghubungi Mou.

"Roma menghubungi di hari yang sama ketika saya dipecat Tottenham," ujar Mourinho di Gazetta.

Supporter menyambut Jose Mourinho dengan luar biasa, karena setelah Fabio Capello, tidak ada pelatih dengan nama besar yang memimpin klub Ibukota.

Mural penyambutan juga disiapkan dengan artist Hary Greb menggambarkan Jose Mourinho dengan Vespa 50 Specialina dengan logo yang diubah menjadi Specialone.

Nama Mourinho juga masih sangat wangi di Italia, tidak ada yang melupakan apa yang dikejakan Mou di tahun 2010 bersama Inter Milan.

Mourinho sekarang secara rutin berhenti menjanjikan kesuksesan instan yang dia jamin begitu lama.

“Anda selalu berbicara tentang gelar,” katanya, kehadiran Mou memang diharapkan bisa menjawab cemooh fans Inter untuk AS Roma "Zero Tituli" atau berarti tanpa gelar.

Tetapi Mourinho telah berubah.

“Saya berbicara tentang waktu, tentang proyek, tentang pekerjaan,” katanya.

"Gelar bukan kata, itu terlalu mudah. Janji yang terlalu mudah. Kenyataannya adalah sesuatu yang lain. Anda berbicara tentang gelar dan saya berbicara tentang proyek, tentang pekerjaan. gelar akan datang,” terang Mou.

Di masa jaya Mourinho, dia menaklukkan satu dunia dan pergi untuk menaklukkan dunia lain dalam beberapa tahun.

Sekarang selama lima setengah musim terakhir, dia telah dipecat tiga kali.

Tapi itulah harapan yang diberikan ketika menunjuk Jose Mourinho.

Ia menjadikan Porto juara Eropa, mengakhiri penantian 50 tahun Chelsea untuk menjadi Raja Inggris dan membuat sejarah bersama Inter.

Dan setiap tim yang dilatih oleh Jose Mourinho selalu mendapatkan gelar, terkecuali Tottenham di mana mereka gagal mendapatkan jaminan itu.

Tapi sama seperti Juventus membeli Ronaldo di usia pertengahan 30-an tidak cukup dengan sendirinya untuk membawa gelar Liga Champions, menunjuk Mourinho menarik perhatian tanpa menjamin trofi.

“Terserah klub untuk memutuskan masa depan tetapi pada prinsipnya saya di sini untuk tiga tahun.

"Kami tidak bisa lepas dari fakta bahwa tim tidak memenangkan apa pun untuk waktu yang lama dan finis 16 poin dari tempat keempat.

"Klub dan pemilik tahu jawabannya lebih baik dari saya. Mereka tahu betul bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

"Kami ingin meraih gelar juara. Saya tidak mengatakan bahwa kemenangan segera tidak pernah terjadi. Biasanya itu tidak terjadi.”

Mourinho biasa mewujudkannya, itulah yang membuatnya istimewa sejak awal dan dia harus melakukannya untuk mengembalikan Roma ke empat besar.

Ini tidak mudah, apalagi Liga Italia juga cukup ketat untuk memperebutkan empat besar, mirip dengan Liga Inggris.

Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho.
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho. (TWITTER.COM/OPTAJOE)

Baca juga: Tangan Dingin Jose Mourinho di AS Roma Berbuah Mimpi Indah yang Terpendam 20 Tahun

Ditambah lagi, Roma mengalami kerugian 204 juta Euro musim lalu.

Kekacauan yang dibuat Monchi belum sepenuhnya terselesaikan dan sementara Pinto telah mampu melepas Pau Lopez, Cengiz Under dan Justin Kluivert dengan status pinjaman, untuk mengumpulkan dana.

Mourinho berharap untuk mendatangkan Granit Xhaka, tetapi Roma tidak dapat menyelesaikan kesepakatan dengan Arsenal.

Sejauh ini kiper berpengalaman Rui Patricio telah tiba dengan harga 11,5 juta Euro bersama dengan striker Uzbekistan Eldor Shomurodov yang akan membantu Tammy Abraham untuk mencetak gol di Liga Italia, European Conference League dan Coppa Italia .

Mourinho telah membangun jembatan dengan Henrikh Mkhitaryan, yang menandatangani perpanjangan meskipun berselisih dengannya di Manchester United.

“Saya tidak ingin membicarakan apa yang terjadi di masa lalu,” kata pria Armenia itu.

Lebih banyak kebutuhan datang dari pemain lama Mourinho lainnya, Chris Smalling, yang melewatkan banyak sepak bola musim lalu setelah Roma mengontraknya secara permanen dari Manchester United.

Paling tidak, Mourinho diharapkan dapat meningkatkan rekor Roma di pertandingan-pertandingan besar dan menopang lini belakang, di mana mereka dianggap kurang di bawah Fonseca.

Musim lalu, Roma kebobolan 58 gol dan menjadi tim dengan kebobolan terburuk diantara tim 10 besar.

Sementara musim lalu tim Liga Italia telah menjadi lebih dan lebih menyerang selama lima tahun terakhir, dengan pengaruh Sarri dan Gasperini hingga Maurizio Viscidi di FIGC.

Sepak bola Italia tidak seperti dulu.

Mourinho telah memasang Drone untuk merekam latihan untuk kemudian menunjukkan para pemain di layar besar yang baru dipasang di salah satu pagar perimeter yang melapisi lapangan latihan utama di Trigoria.

Mou telah memerintahkan motto baru untuk dilukis di dinding gym. "Menang adalah segalanya".

Trofi apa pun sudah cukup bagi AS Roma, dan kehadiran Mourinho akan menjadi pembeda bagi Liga Italia secara keseluruhan.

Selain itu, bagi Mourinho ini adalah penebusan bagi apa yang ditunjukkanya bersama Tottenham pada musim lalu.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
AC Milan
5
4
0
1
9
3
6
12
2
Napoli
5
4
0
1
10
5
5
12
3
Roma
5
4
0
1
5
1
4
12
4
Juventus
5
3
2
0
9
5
4
11
5
Inter Milan
5
3
0
2
13
7
6
9
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved