Liga Inggris
Fred, Segundo Volante di Manchester United, Duet dengan Scott McTominay dan Ruang untuk Pogba
Fred Segundo Volante milik Manchester United, penyesuaian taktik Solskjaer dan duetnya dengan Scott McTominay
TRIBUNNEWS.COM - Ole Gunnar Solskjaer mungkin sedikit berkelakar ketika Manchester United menang atas Leeds United.
Selain memuji penampilan Bruno Fernandes dan Paul Pogba, ia juga menyentil bagaimana Fred bisa mencetak gol di laga tersebut.
"Ketika Fred bisa mencetak gol, kami yakin semua pemain bisa mencetak gol." ujar Solskjaer.
Seakan De Javu, Bruno Fernandes juga menyatakan hal yang sama musim lalu.
"Saya bersama Juan (Mata), Marcus (Rahsford) dan Alex (Telles), selalu berlatih tambahan untuk ekeskusi akhir atau tendangan bebas,
"Fred biasanya juga ikut berlatih, namun hanya sebagai penggembira," ujar Bruno Fernandes sambil tertawa di MUTV.

Baca juga: Update Transfer Man United, Gelandang Monaco Calon Pengganti Pogba, Bidik 2 Pemain Bayern Muenchen
Baca juga: Update Transfer Liverpool, Juergen Klopp Bakal Depak Pemain Buat Cari Gelandang dan Striker Baru
Fred tidak pernah lepas dari kritikan, didatangkan dari Shakhtar Donetsk dengan harga 52 juta Poundsterling, sejak awal kedatangannya banyak yang meragukannya.
Fred atau Frederico Rodrigues de Paula Santos adalah rekrutan di era Jose Mourinho, dan dianggap sebagai transfer yang percuma.
Posisinya adalah gelandang tengah, namun tingginya yang hanya 169 sentimeter, membuatnya sangat diragukan bermain di Inggris.
Permainan keras dan mengandalkan fisik ala Inggris dianggap menjadi kuburan bagi Fred.
Dan benar saja, ia jadi bulan-bulanan dari permainan buruk Manchester United musim 2018, dan dianggap biang keladi prestasi anjlok setan merah.
Ketika Jose Mourinho dipecat, banyak yang mengira Fred juga akan dilepas atau hanya penghangat bangku cadangan di era Ole Gunnar Solskjaer.
Namun, yang terjadi sebaliknya.
Fred sama sekali tidak tergantikan, duetnya bersama Scott McTominay nyaris sempurna dan sukses membawa Manchester United menjadi runner-up musim lalu dengan 30 laga di Liga Inggris.
Lalu bagaimana Fred bisa menjadi kunci Manchester United? Perubahan permainan? Atau penyesuaian taktik?
Fred adalah gambaran dari Segundo Volante, yang berarti gelandang defensif dan punya teknik tinggi dalam melakukan intersep sekaligus membaca permainan.
Nama Volante adalah penghormatan untuk gelandang bertahan Napoli Carlos Volante.

Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-2, Arsenal Vs Chelsea, Man City Vs Norwich, Liverpool Vs Burnley
Baca juga: Pepijn Lijnders, Visi Heavy Metal Football Liverpool Bersama Klopp hingga Penemu Alexander-Arnold
Pemain seperti Fred sangat membutuhkan pemain bertipikal Primero Volante, beruntung setan merah punya Scott McTominay.
Keduanya punya kemampuan defensif yang luar biasa, namun berperan beda secara permainan.
Jika Fred punya tendensi menutup ruang dan membaca permainan, Scott "McSauce" Tominay, punya fungsi sebagai stopper dan melakukan duel dengan pemain lawan.
Mudahnya, Fred adalah Ilkay Gundogan tanpa kemampuan eksekusi bola.
Statistik juga menggambarkan bagaiman Fred bermain, setidaknya ia mengemas 2,49 intersep per laga.
Kemampuannya menekan pemain tengah lawan juga sangat berguna, adalah Fred yang mematikan De Bruyne dalam dua kali pertemuan dengan Manchester City dimana United menang di dua laga tersebut.
Dan di laga menghadapi Leeds United, sejatinya menunjukkan betapa vitalnya peran Fred.
Terlepas dari kesalahannya yang alpa menjaga Luke Ayling, Fred benar-benar ada di mana-mana, ia membaca permainan dengan cerdas, memberi ruang pada McTominay naik turun, dan kenyamanan untuk Maguire membawa bola.
Ini yang ditawarkan Fred, golnya hanya pemanis di pertandingan itu, tetapi krusialnya Fred menunjukkan bagaimana kreasi Setan Merah sangat bergantung dengan kenyamanan dari Fred di lini tengah.
Kini pemain berusia 28 tahun ini akan kembali menjadi andalan di lini tengah bersama Scott McTominay.
Duo "McFred" akan kembali musim ini dengan energi baru, apalagi dengan Pogba yang dipasang melebar, tentu membuat McFred memiliki peran lebih nyaman dalam membantu serangan dan juga bertahan.
(Tribunnews.com/Gigih)