AC Milan
Penemuan Titik Lemah Permainan AC Milan, Perjudian Pioli & Peran Krunic yang Kurang Greget
Titik lemah permainan perlahan mulai mengerucut, di mana sektor Centrocampista menjadi sorotan usai Kessie dan Bennacer berkendala masalah kebugaran.
TRIBUNNEWS.COM - Jelang digulirkannya Liga Italia 2021/2022, Sabtu (21/8/2021), AC Milan mulai menemukan titik lemah permainannya yang perlu dilakukan evaluasi.
Stefano Pioli, selaku pelatih AC Milan juga di ambang perjudian dalam mengambil keputusan terkait masalah yang mereka hadapi.
Sebagaimana yang diketahui, layaknya tim lain, AC Milan mempersiapkan armada termpurnya dengan melakukan rangkaian laga uji coba demi menyambut musim baru.
Baca juga: Kegalauan AC Milan soal Franck Kessie dan Kuartet Toko Besi yang di Ambang Kenyataan
Baca juga: Potensi Degradasi Permainan AC Milan di Musim Baru Serie A, Rossoneri Terlempar ke Liga Malam Jumat

Enam pertandingan pramusim sudah dilakoni Rossoner. Hasilnya terbilang positif.
Tim besutan Stefano Pioli tercatat belum pernah menelan kekalahan dan baru kebobolan dua kali.
Lini serang AC Milan membuktikan tajinya dengan melesakkan 14 gol dari enam laga uji coba.
Olivier Giroud sejauh ini menampilkan performa yang bisa membawa angin segara bagi pendukung setia AC Milan, Milanisti.
Penyerang Timnas Prancis tersebut sukses membukukan tiga gol sepanjang laga pramusim Rossoneri.
Pertahanan grendel Il Diavolo Rosso pun terbukti solid dengan dua gol yang baru bersarang.
Dengan kedua lini yang menunjukkan progress perkembangan positif, praktis titik lemah permainan Rossoneri sudah tertebak.
Dalam sebuah analisis dari laman Pianet Milan, sektor Centrocampista milik AC Milan yang menjadi sorotan.
Memang benar jika Kessie dan Bennacer mampu mengisi peran di posisi dobel pivot maka sektor Centrocampista tak perlu diselimuti rasa was-was.

Namun situasi saat ini berbeda.
Franck Kessie terbaru mengalami cedera otot fleksor yang diprediksi absen dalam bebrapa hari.
Kondisi diperparah dengan Ismael Bennacer yang masih dalam tahap pemulihan meski sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Pioli memang memiliki Sandro Tonali, Pobega maupun Rade Krunic.
Namun pemilihan dua dari tiga gelandang untuk menggantikan tugas Kessie dan Bennacer bak perjudian bagi Pioli.
Tonali memang disebut sebagai titisan Andrea Pirlo. Namun hingga saat ini, mantan pemain Brescia itu minim untuk pertumbuhan permainan.
Ia kesulitan utuk menemukan kembali performa terbaiknya sejak musim lalu bareng Rossoneri.
Pun dengan Tomasso Pobega yang semasa peminjaman menunjukkan permainan apik.
Namun kembali lagi, apakah Pobega bisa menjadi jawaban atas absennya Kessie dan Bennacer, mengingat sang gelandang belum pernah berada di bawah asuhan Pioli secara langsung.

Kemudian Krunic, pemaina sal Bosnia ini memang memiliki keunggulan dibandingkan Tonali dan Pobega.
Rade Krunic bisa mengemban tugas banyak posisi dis ektor lapangan tengah, mulai dari regista, gelandang box to box, hingga mezzala
Akan tetapi, ia tidak benar-benar menunjukkan karakteristik yang sebenarnya dari psosi yang ia mainkan.
Krunic dinilai tak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya meski dapat dimainkan di banyak posisi.
Hal ini jelas menjadi dilema bagi Stefano Pioli sebagai pelatih.
Di sisi lain, nama Yacine Adli yang di gadnag-gadang bisa segera merapat, hingga kini belum bisa terealisasi transfernya dari Bordeaux.
Layak ditunggu bagaimana AC Milan dalam menangga[pi titik lemah permainan mereka tanpa kehadiran Kessie dan Bennacer.
Namuns ecara garis besar, proyek jangka panjang yang dilakukan AC Milan telah berkembang step by step.
(Tribunnews.com/Giri)