Liga 1
Blak-blakan Pelatih Persib: Pemain Indonesia 'Lemot' Soal Taktik Sepakbola Modern
Robert mengakui, kualitas pemain Indonesia tak mencukupi alias pas-pasan untuk melahap latihan sepak bola modern.
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, secara blak-blakan kembali mengungkap kelemahan pemain sepak bola Indonesia.
Robert Alberts mengakui para pemain Indonesia kerap "bingung" dalam menjalani variasi latihan terkini.
Robert Alberts telah berpengalaman melatih di Indonesia sejak 2009 saat menangani Arema Malang.
Saat ini, Robert Alberts sedang mengalami kendala melatih Persib Bandung yang terganggu kebijakan PPKM Level 4.
Baca juga: Bagus Kahfi Naik Kelas ke Jong Utrecht, Bakal Satu Tim dengan Putra Legenda Barcelona

Saat ini sudah berusia 66 tahun, Robert mengaku tetap mengikuti tren taktik sepak bola modern dari Eropa.
Pelatih asal Belanda itu lalu mencoba menerapkan latihan mutakhir itu terhadap para pemain Indonesia.
"Ini menjadi hal menarik," ucap Robert dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Ajax Berduka, Wonderkid yang Bersedia Gabung Timnas Indonesia Meninggal karena Kecelakaan
"Bagaimana bisa menerapkan tren terbaru dalam perkembangan di sepak bola (elite) dengan budaya yang terjadi di sepakbola kita," tambahnya.
Di Persib, Robert melatih pemain dengan berbagai latar belakang, seperti produk akademi Belanda seperti Ezra Walian, hingga produk lokal seperti Febri Hariyadi.
Robert mengakui, kualitas pemain Indonesia tak mencukupi untuk melahap latihan sepak bola modern.
Baca juga: Ditawar Persija, Wonderkid 19 Tahun Semen Padang Hanya Akan Dilepas ke Klub Eropa

Baca juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia Pilihan Shin Tae-yong Sudah di Tangan PSSI
Para pemain Indonesia dinilai "lemot" karena tak mendapatkan pembinaan dengan baik semasa belia.
"Tapi kemudian ada kebingungan di antara pemain, mereka yang tidak bisa belajar dengan cepat mulai kehilangan kemampuannya," tuturnya.
Untuk itu, Robert terbiasa menyesuaikan tuntutan sepak bola level elite dengan kemampuan pemain Indonesia yang pas-pasan.
Baca juga: Persija Harus Mau Berbagi Kandang Jika Jadikan Stadion JIS Sebagai Homebase
"Ketika saya melihat perkembangan sepak bola yang terjadi di dunia, saya harus mengkonversi tren taktik yang terjadi ke metode yang dipahami para pemain kami," terangnya.
"Mereka tidak mengalami (itu) saat masih muda," katanya.
Sementara itu, skuat Persib Bandung hingga kini masih menjalani latihan individu seturut penerapan PPKM Level 4.
Adapun Liga 1 2021/22 dianggap sulit digelar tepat waktu pada 20 Agustus. (Tribun Jabar/Bolanas)