Kamis, 2 Oktober 2025

Euro 2020

Kalvin Phillips Bisa Menjadi Pembeda Dalam Laga Inggris vs Ceko di Euro 2020

Kalvin Philips bisa menjadi pembeda bagi Inggris kala menghadapi Ceko di laga terkahir Grup D Euro 2020.

Penulis: Gigih
Editor: Tiara Shelavie
Frank Augstein / POOL / AFP
Pemain depan Kroasia Ante Rebic (kiri) menantang gelandang Inggris Kalvin Phillips melewati gelandang Kroasia Marcelo Brozovic (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup D UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Kroasia di Stadion Wembley di London pada 13 Juni 2021/Kalvin Phillips bisa menjadi pembeda bagi Inggris kala menghadapi Ceko di laga terkahir Grup D Euro 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Kalvin Phillips menjadi bisa menjadi pembeda Inggris menghadapi Ceko dalam gelaran Euro 2020.

Menghadapi Ceko, Kalvin Phillips kemungkinan besar akan turun sejak menit awal laga.

Dengan masih majalnya Harry Kane, dan belum nyetelnya permainan Phil Foden dan Raheem Sterling, Kalvin Philips bisa menjadi pengubah jalannya laga.

Pasalnya pemain berjuluk The Yorkshire Pirlo, bisa menjadi senjata Gareth Southgate untuk mencetak gol dari lini kedua.

Sejauh ini,  pemain Leeds United ini sukses mengemas satu asis dan sukses mematikan peran Luka Modric di laga pembuka menghadapi Kroasia.

Tidak hanya itu, Kalvin Phillips juga memberikan satu asis cerdas kepada Raheem Sterling yang berujung gol tunggal dalam laga di Wembley tersebut.

Phillips adalah jebolan akademi Leeds United di Thorp Arch. Loyalitas dan dedikasinya tidak perlu diragukan.

Gelandang Kroasia Mateo Kovacic melakukan pelanggaran terhadap gelandang Inggris Kalvin Phillips selama pertandingan sepak bola Grup D UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Kroasia di Stadion Wembley di London pada 13 Juni 2021.
Gelandang Kroasia Mateo Kovacic melakukan pelanggaran terhadap gelandang Inggris Kalvin Phillips selama pertandingan sepak bola Grup D UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Kroasia di Stadion Wembley di London pada 13 Juni 2021. (JUSTIN TALLIS / POOL / AFP)

Baca juga: Serba-serbi EURO 2020 - Kisah Asmara Kevin De Bruyne, Butuh Mak Comblang untuk Jalin PDKT

Baca juga: 5 Fakta Laga Belanda vs Austria di Euro 2020, Rekor Calon Pemain Barcelona dan Real Madrid

Ketika Leeds berulang kali gagal promosi, Kalvin tetap setia berpanji putih-putih.

Mulai dari era Neil Redfearn hingga Paul Heckingbottom, pernah menangani sang pemain, tapi puncak permainannya adalah ketika Leeds di asuhan Marcelo Bielsa.

Phillips memainkan instrumen penting di lini tengah Leeds United dan Bielsa menjadi sosok berjasa di baliknya.

Berbagai posisi telah ditempati oleh Phillips, mulai dari bek tengah, sayap, gelandang serang hingga bertahan.

Namun, akhirnya posisi nomer 6 adalah posisi sakral bagi sang pemain.

Tujuh musim berseragam Leeds United 188 penampilan dicatatkan sang pemain. Musim lalu, ia nyaris bermain di semua pertandingan di Liga Inggris.

Pria bertinggi 178 sentimeter ini punya karakter yang kuat di lini tengah, permainannya lugas, tapi cerdas.

Selain itu, Kalvin Phillips adalah sosok yang rendah hati di luar lapangan.

Ian Thackray, pria yang melatih akademi Leeds dan menangani Kalvin Phillips sejak usia 7 tahun, mengagumi kerendahan hati dan dedikasinya.

"Kalvin tidak berubah, saya bisa melihat di mana ia tinggal dari posisi saya sekarang," buka Ian di laman The Times.

"Ia tidak pindah ke rumah mewah berharga 2 Juta Poundtserling, dan tetap di rumah yang sama."

"Anda masih ingin tetap bersentuhan dengan akar rumput di mana ia berkembang menjadi seperti saat ini," imbuh pelatih Wortley Juniors, salah satu tim junior Leeds United.

Mendeskripsikan permainan Kalvin Phillips memang tidak mudah. Sosoknya dibandingkan pemain papan atas sebagai gelandang yang sangat multi posisi.

Ia sering disebut sebagai Yorkshire Pele, The White Kante, hingga terbaru, Carragher menyebutnya sebagai jelmaan Paul Scholes.

Menariknya, Phillips justru menyebut Ronaldinho sebagai inspirasi terbesarnya.

"Saya pikir ketika saya masih muda ada banyak pemain. Anda tahu seperti Zidane, tapi Ronaldinho adalah orang yang muncul di pikiran."

"Jelas saya tidak bermain seperti dia, saya tidak mencoba untuk meniru apa yang dia lakukan, tetapi saya tahu bahwa dia bermain dengan senyum di wajahnya dan banyak kesenangan."

"Saya mencoba melakukan itu sebanyak mungkin, jadi saya mungkin akan mengatakan Ronaldinho," kata Phillips dikutip dari laman The Athletic.

Bagi orang Yorkshire, ia mulai dijuluki The Yorkshire Ronaldinho karena pernyataan tersebut, ditambah dengan kemampuannya menghibur dan melewati pemain Kroasia di laga pembuka.

Pemain depan Kroasia Ante Rebic (kiri) menantang gelandang Inggris Kalvin Phillips melewati gelandang Kroasia Marcelo Brozovic (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup D UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Kroasia di Stadion Wembley di London pada 13 Juni 2021.
Pemain depan Kroasia Ante Rebic (kiri) menantang gelandang Inggris Kalvin Phillips melewati gelandang Kroasia Marcelo Brozovic (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup D UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Kroasia di Stadion Wembley di London pada 13 Juni 2021. (Frank Augstein / POOL / AFP)

Baca juga: Jelang Inggris vs Skotlandia Grup D Euro 2020: Southgate Pastikan Bek MU Siap Comeback Malam Ini

Buah Ketelitian Gareth Southgate

Meskipun menunjukkan sejumlah penampilan yang apik bersama Leeds United, keraguan sempat timbul ketika namanya masuk dalam skuat bayangan Inggris menuju Piala Euro 2020.

Tidak mudah bagi siapapun untuk masuk ke Timnas Inggris. Nama besar selalu menjadi acuan, ditambah persaingan ketat di lini tengah skuat Three Lions, menjadi alasannya.

Mulai dari Declan Rice, Jordan Henderson, Mason Mount, Jesse Lingard, James Ward-Prowse hingga pemain muda seperti Jude Bellingham.

Dibanding nama-nama di atas, mungkin sulit bagi Phillips menembus timnas Inggris, tapi Southgate punya rencananya sendiri.

Southgate tidak peduli dengan nama besar siapapun. Ia dengan tegas menyebut, siapapun yang masuk dalam skuat untuk Euro 2020 adalah kebutuhan dalam skema.

Ketika Kalvin Phillips masuk dalam skuat, masih belum ada yang menjagokan sang pemain masuk dalam starting line-up.

Nyatanya, ia masuk sebagai starter dalam laga menghadapi Kroasia. Penampilannya yang gemilang mengundang banyak pujian.

Mulai dari Ballack, Mesut Ozil hingga Nigel de Jong, memberikan pujian setinggi langit.

Tanggapan Kalvin Phillips? Tidak besar kepala dan dingin, khas Yorkshire.

"Ini hasil yang bagus dan saya senang dengan penampilan saya," katanya.

"Ada dua pertandingan grup tersisa dan kami perlu tampil seperti itu - jika tidak lebih baik."

Sang gelandang bahkan lebih menyoroti masalah kompetisinya dengan Declan Rice di lini tengah.

"Ada banyak pembicaraan tentang saya dan Declan Rice yang berjuang untuk satu posisi tetapi ketika kami bermain bersama," tambahnya.

"Saya pikir kami bermain sangat baik. Merupakan suatu kehormatan untuk bermain dengannya."

"Perasaan yang luar biasa untuk mendapatkan assist dan perasaan yang hebat untuk tiga poin."

"Jika saya tidak memiliki tim di sekitar saya dan staf pelatih di sekitar saya untuk membuat saya merasa seperti itu, maka saya pikir itu tidak mungkin."

Dengan tagar 'it's coming home' yang dilontarkan oleh supporter Inggris menyambut Euro 2020, mampukah Kalvin Phillips menyelesaikan dahaga juara 55 tahun Timnas Inggris?

Menarik melihat Phillips menjawab tantangan dan ekspektasi tersebut.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved