Senin, 6 Oktober 2025

Euro 2020

PREDIKSI Italia vs Swiss: Kesempatan Lorenzo Insigne untuk Kembali Tampil Gemilang Bersama Azzurri

SETELAH mencetak gol untuk Italia pada laga pembuka melawan Turki, Lorenzo Insigne ingin mencetak gol lagi pada laga kedua penyisihan grup A Euro 2020

Penulis: Muhammad Barir
bolanews.com
Lorenzo Insigne dan Ciro Immobile 

TRIBUNNEWS.COM, ROMA- SETELAH mencetak gol untuk Italia pada laga pembuka melawan Turki, Lorenzo Insigne ingin mencetak gol lagi pada laga kedua penyisihan grup A Euro 2020 menghadapi Swiss di Stadion Olimpico, Roma pada Kamis (17/6) dini hari WIB.

Kick off akan dimulai pada pukul 02:00 WIB.

Setelah meraih poin penuh pada laga pembuka, Italia mengincar kemenangan lagi pada pertandingan kedua.

Italia menang 3-0 atas Turki pada pertandingan pertama. Lorenzo Insigne adalah salah satu pencetak gol dalam pertandingan tersebut.

Nama Insigne makin disorot usai kemenangan itu.

Insigne menyampaikan niatnya untuk terus mencetak gol lagi untuk Italia di Euro 2020, usai mencetak satu gol kemenangan pada laga pembuka.

Di bawah asuhan Roberto Mancini, kapten Napoli berusia 30 tahun itu akhirnya mendapat kesempatan untuk bersinar bersama skuat Azzuri.

Dia diprediksi akan bermain sebagai starter lagi pada pertandingan kedua Grup A Italia melawan Swiss.

Sebenarnya, Insigne telah melakukan debutnya di timnas Italia sembilan tahun lalu. Tapi dia baru diberi kesempatan bermain sebagai starter di timnas Italia baru-baru ini saja.

"Apakah sekarang saya merasa menjadi seorang pemimpin? Tidak, hanya usia saja yang lebih tua," kata Insigne dikutip AFP.

Empat tahun lalu, Insigne selalu mendapatkan penolakan untuk bisa jadi starter Azzurri saat Italia dilatih Gian Piero Ventura.

Tidak dimaksimalkannnya peran Insigne telah membuat Italia harus meraih hasil imbang tanpa gol melawan Swedia pada laga krusial penentuan lolos atau tidaknya mereka ke Piala Dunia.

Hasil imbang lawan Swedia itu membuat juara Dunia empat kali itu absen di putaran final untuk pertama kalinya sejak 1958.

Ada momen tak terlupakan pada malam mengecewakan itu. Pada malam itu di San Siro, Daniele De Rossi kesal saat dia disuruh pemanasan.

Dia lebih senang kalau Insigne yang disuruh pemanasan. Karena Italia saat itu sedang sangat membutuhkan gol.

"Mengapa saya harus melanjutkan? Kami tidak butuh hasil imbang, kami butuh kemenangan," katanya saat itu.

Padahal pada saat itu, Insigne sedang dalam performa terbaik untuk Napoli, setelah mencetak 20 gol di semua kompetisi pada musim sebelumnya.

Insigne tidak cocok dengan taktik Ventura yang kaku, dan dia tidak pernah dimainkan malam itu, setelah penampilan singkat pada leg pertama.

Pernah dipanggil ke tim nasional di bawah Cesare Prandelli pada 2012, Insigne telah berada di timnas Italia dengan semua pelatihnya sejak itu.

Tetapi dia tidak pernah dianggap sebagai pemain kunci.

Selama Piala Dunia 2014, ia lebih berperan sebagai penonton saat tersingkir di fase grup, begitu pula di Euro 2016 saat Italia dilatih Antonio Conte yang kalah adu penalti dari Jerman di perempat final.

Laga melawan Turki lalu, Insigne baru mendapat pertama kalinya sebagai starter di turnamen besar. Dia juga mendapat pengakuan dan tempat di skuat Italia di bawah Roberto Mancini.

“Insigne sangat penting bagi kami. Untuk peran menghubungkan berbagai hal. Dia pemain penting untuk permainan kami,” kata Mancini.

Tentu saja, mendapat kepercayaan besar dari pelatih, Insigne siap membalas kepercayaan Mancini dengan penampilan terbaik yang bisa diberikan di lapangan.

Tanpa henti, dia terus menggerakkan sayap-sayap Italia selama 80 menit sebelum mencetak gol ketiga pada malam itu.

Di Napoli, Insigne telah mencetak 109 gol dalam hampir 400 pertandingan sejak 2010.

Dia telah menemukan tempatnya di timnas Italia bersama dengan teman lamanya, Ciro Immobile dari Lazio, yang juga mencetak gol melawan Turki.

“Pelatih telah membuat kami dalam kerangka berpikir yang benar untuk mengekspresikan diri kami sebaik mungkin dan bersenang-senang,” kata Insigne yang telah bermain bersama Immobile dan Domenico Berardi pada laga melawan Turki.

Insigne harus bersaing dengan penyerang lain, termasuk Andrea Belotti dari Torino dan striker Juventus, Federico Bernardeschi dan Federico Chiesa, serta pemain muda Sassuolo, Giacomo Raspadori.

“Kekuatan Italia kali ini? kekuatannya ada pada tim. Pelatih telah menciptakan grup yang hebat,” tambah Insigne.

“Tidak ada satu pun pemain yang dijamin mendapat tempat, siapa pun yang bermain tahu apa yang harus dilakukan, untuk menempatkan diri kami melayani satu sama lain,” katanya.

Italia, juara Eropa pada tahun 1968 menuju pertandingan melawan Swiss ini dengan 28 pertandingan tak terkalahkan. Mereka sedang mencari kemenangan ke-10 berturut-turut dengan tidak kebobolan.

Swiss, yang mencapai babak 16 besar pada 2016 pada laga sebelumnya ditahan imbang 1-1 oleh Wales di pertandingan pertama mereka. Pada laga itu, striker Breel Embolo mencetak gol pembuka.

Kekuatan Swiss ada pada lini tengah yang didukung oleh pemain-pemain seperti Remo Freuler dari Atalanta, Granit Xhaka dari Arsenal, dan Xherdan Shaqiri dari Liverpool.

"Kami memiliki pertandingan yang bagus melawan Turki. Sangat penting untuk memulai dengan baik di Roma, dan saya pikir itu adalah kepuasan bagi semua orang yang bersama kami: untuk para penggemar dan semua orang Italia," kata Roberto Mancini, pelatih Italia.

"Itu adalah malam yang indah , jadi saya harap ada banyak pemain lain seperti itu. Jalan masih panjang; kami harus memainkan enam pertandingan lagi seperti ini [untuk memenangkan gelar], dimulai dengan laga yang satu ini melawan Swiss," kata Mancini.

Pelatih Swiss, Vladimir Petkovi merasa tidak terlalu kecewa dengan skor imbang timnya melawan Wales.

"Kami tentu saja menciptakan banyak peluang [melawan Wales]. Kami mungkin seharusnya menyelesaikan satu atau dua peluang. Ini mengecewakan, tetapi tidak terlalu kecewa dengan penampilan kami," katanya.

"Melawan Italia itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. pertandingan yang berbeda," katanya. (Tribunnews/mba)

Italia vs Swiss
Laga: Kedua Penyisihan Grup A
Stadion: Olimpico, Roma
Hari: Kamis (17/6)
Pukul: 02:00 WIB/03:00 WITA

PERKIRAAN PEMAIN

Italia (4-3-3):

Donnarumma; Spinazzola, Chiellini, Bonucci, Lorenzo; Barella, Jorginho, Locatelli; Insigne, Immobile, Berardi
Manajer: Roberto Mancini

Swiss (3-4-1-2):

Sommer; Akanji, Schar, Elvedi; Rodríguez, Zakaria, Xhaka, Mbabu; Shaqiri; Embolo, Seferovic
Manajer: Vladimir Petkovic

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved