Timnas Indonesia
2 Tahun Dampingi Shin Tae-yong di Indonesia, Lee Jae-hong: Pemain Timnas Kurang Berotot
Asisten Pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia bicara blak-blakan soal kondisi pemain skuat Merah Putih.
TRIBUNNEWS.COM - Komitmen pelatih Shin Tae-yong untuk menangani Timnas Indonesia tak perlu diragukan lagi.
Shin Tae-yong membawa serta gerbong staf yang mumpuni di bidang masing-masing untuk membantunya di Timnas Indonesia.
Seorang asisten pelatih yang diajak Shin Tae-yong untuk bergabung di Timnas Indonesia adalah Lee Jae-hong.
Lee Jae-hong memiliki keahlian dalam hal fisik pemain.

Baca juga: Tak Dilirik Shin Tae-yong ke Timnas, Saddil Ramdani Pecahkan Rekor Golnya di Liga Malaysia
Alhasil, ia kini menjabat sebagai pelatih fisik skuat Garuda di bawah arahan Shin Tae-yong.
Lee Jae-hong terhitung sudah dua tahun berkelana di Indonesia bersama coach Shin.
Baru-baru ini, ia bicara blak-blakan tentang apa yang dilihat dan dapati dalam tubuh Timnas.
Lee menyoroti para pemain Indonesia yang masih belum maksimal dalam mengembangkan potensi secara fisik.
Baca juga: Yudha Febrian Kembali Berulah, Masa Depannya di Timnas Indonesia Terancam
Ia menyinggung para pemain yang kurang perhatian tentang otot yang ada dalam tubuh mereka.
Menurutnya, para pemain Timnas Indonesia U-19 memiliki otot yang sama dengan pemain Timnas U-16 Korea Selatan.
"Menurutnya, para pemain Timnas U-19 Indonesia memiliki otot yang sama dengan pemain Timnas U-16 Korea Selatan," ungkap Lee Jae-hong dikutip dari BolaSport.
"Artinya pemain Indonesia U-19 masih kurang ototnya," sambungnya.
Lee Jae-hong juga mengkritik kualitas fisik para pemain Indonesia yang belum bisa bermain keras dengan body.
Dalam pengamatannya, para pemain Indonesia sering bermain keras dengan perantara kaki saja.

"Untuk mengeluarkan power yang lebih besar, butuh massa otot yang besar juga," ujar Lee Jae-hong.
"Seharusnya pemain Indonesia bisa bermain body keras."
"Tapi, sekarang baru bisa bermain keras dengan kaki," lanjutnya.
Ia mencontohkan kasus yang dialaminya ketika ia menemani Korea U-19 melawan Vietnam U-19 pada 2014.
Kala itu, Korea Selatan bermain buruk dan ditahan imbang 0-0 oleh Vietnam.
Baca juga: Dua Hal Ini Buat Timnas Indonesia Berangkat Awal ke UEA, Skuat Garuda Siap Tempur
Hingga pada babak kedua, Korsel memasukkan para pemain berpostur tinggi dan menang 6-0 atas Vietnam.
"Dari sini bisa dilihat pemain Vietnam jago sekali skill dan kecepatannya," ucap Lee Jae-hong.
"Namun kalau fisiknya kurang, kita body, dorong sekali langsung jatuh."
"Kalau power-nya kecil dan ototnya tidak banyak, jadinya main body tidak bisa keras," pungkasnya.

Lee Jae-hong terhitung sudah dua tahun lamanya mendampingi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Ia bertekad akan terus mendampingi Shin Tae-yong selama jasanya masih dibutuhkan.
"Saya bekerja bersama coach Shin Tae-yong di Piala dunia Rusia 2018, setelah itu saya bekerja di FC Seoul (K-League) sebagai pelatih fisik," kata Lee.
"Sebelum berpisah, saya janji pada coach Shin Tae-yong."
"Di mana pun coach Shin melatih, jika saya dibutuhkan saya akan ikut coach Shin," tambahnya.
Berita terkait Timnas Indonesia lainnya
(Tribunnews.com/Guruh) (BolaSport.com/Bagas Reza Murti)