Liga Italia
PROFIL Mario Mandzukic - Striker Gaek AC Milan yang Gagal Duplikasi Zlatan Ibrahimovic
Mengenal lebih dekat sosok Mario Mandzukic, striker AC Milan yang gagal menjadi tua-tua keladi kedua bagi AC Milan setelah Zlatan Ibrahimovic
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Mario Mandzukic, striker gaek AC Milan yang gagal memenuhi ekspektasi klub Liga Italia tersebut.
Mario Mandzukic diboyong pada jendela transfer musim dingin lalu oleh AC Milan.
Pemain asal Kroasia itu dipinang oleh Rossoneri tanpa merogoh kocek sama sekali alias gratis.
Baca juga: Memble di AC Milan Tak Bikin Castillejo Sepi Peminat, 3 Tim LaLiga Sudah Antri jadi Penadah
Baca juga: AC Milan Dapat Tawaran Menggiurkan, Pengganti Castillejo Bernama Lorenzo Insigne
Pada awalnya, tim yang dibesut oleh Stefano Pioli tersebut berharap tinggi kepada mantan bomber Juventus itu.
Ia diproyeksikan dapat mengikuti jejak Zlatan Ibrahimovic untuk menjelma menjadi 'tua-tua keladi' kedua bagi AC Milan.
Maklum saja, Mario Mandzukic menjadi bagian Rossoneri dengan usianya yang menginjak 34 tahun.
Berbekal segudang pengalaman yang dimiliki eks striker Dinamo Zagreb tersebut, wajar jika AC Milan berharap tinggi.
Manduzkic di gadang-gadang mampu mengikuti jejak Ibrahimovic yang membuktikan bahwa naluri golnya tak luntur termakan umur.
Zlatan Ibrahimovic dapat disebut sebagai pengecualian dalam jagad sepak bola. Dengan usianya yang sebentar lagi akan genap 40 tahun, nyatanya eks striker Inter Milan itu mampu tampil digdaya dalam merobek jala tim lawan.

Musim ini saja, pemain yang kembali memperkuat Timnas Swedia itu sudah mengumpulkan 15 gol di panggung Liga Italia.
Namun nahas bagi Manduzkic, ia gagal memenuhi tuntutan yang dibebankan oleh AC Milan untuk membuat dirinya layak menjadi ban serep bagi Ibrahimovic.
Sejak bergabung pada 19 Januari lalu, mantan penyerang Atletico Madrid itu baru membukukan lima pertandingan.
Rinciannya ialah empat Liga Italia dan sekali Liga Eropa.
Pahitnya, pemain yang pernah membela Timnas Kroasia itu belum menjaringkan satu gol pun untuk armada tempur Stefano Pioli tersebut.
Dilansir laman Sempre Milan, Rossoneri mulai jengah dengan situasi yang dialami strikernya itu.
Kabarnya, kesebelasan kesayangan Milanisti itu telah memberikan ultimatum kepada Mandzukic.
Ia diharapkan segera membuktikan tajinya di sisa pertandingan Liga Italia musim ini jika tak ingin terdepak dari publik San Siro.
Berdasarkan data dari laman Transfermarkt, kontrak striker 34 tahun itu akan usang Juni 2021 bersama AC Milan.
Sembilan pertandingan tersisa di Liga Italia menjadi kesempatan terakhir bagi Mandzukic untuk membuktikan dirinya.
Apakah Manduzkic layak untuk dipertahankan oleh AC Milan atau sebaliknya. Yang jelas, hingga pekan 29 Seria A, eks striker Bayern Munchen itu gagal mengikuti jejak yang dihasilkan Zlatan Ibrahimovic.
Mario Mandzukic merupakan pemain yang lahir pada 21 Mei 1986 di kota Slavonski, Kroasia.
Di Kroasia, Mandzukic memulai karier epak bolanya dengan memperkuat NK Marsonia di mana bakatnya semakin terasah dan ia menjadi pemain yang unggul.
Penampilan apiknya mengantarkan Mandzukic hijrah ke ibukota Kroasia untuk bergabung dengan NK Zagreb pada 2005.
Pada musim panas tahun 2008 Mandzukic dibeli oleh klub Dinamo Zagreb untuk mengisi kekosongan posisi striker yang sebelumnya diisi oleh Eduardo.
Pada musim 2008/09 Mandzukic menjadi top skorer pada turnamen Piala UEFA dengan mencetak 16 gol pada 28 pertandingan.
Setelah tiga musim dengan mencetak 63 gol dari 128 pertandingan bersama Dinamo Zagreb, pengintai dari klub-klub eropa tertarik untuk memboyongnya.
Meski begitu, Jerman tetap menjadi tujuan utama Mandzukic, setelah menghabiskan empat tahun sebagai seorang anak di negara itu membuat Mandzukic merasa nyaman untuk tinggal di Jerman.
Werder Bremen nyaris menandatangani Mandzukic, namun Vfl Wolfsburg yang berhasil memenangkan perburuan. Penyerang berkebangsaan Kroasia itu pun resmi berseragam Wolfsburg di musim panas 2010.
Setelah dua musim memperkuat Wolfsburg dengan membukukan 20 gol dari 60 penampilan.
Di penghujung bulan Juli 2012 Mandzukic menandatangani kontrak dengan manajemen klub raksasa Jerman, Bayern Munchen.
Terhitung lima trofi kejuaraan merupakan hasil partisipasi Mandzukic untuk Bayern Munchen sejak tahun 2012.
Pada juni 2014, Mandzukic hijrah ke Spanyol dengan menandatangani kontrak selama lima tahun bersama Atletico Madrid.
Secara total, Mandzukic mengantongi 20 gol dalam 43 penampilan dalam satu-satunya musimnya di Atletico Madrid.
Di musim berikutnya, Mandzukic memperkuat Juventus.
Musim pertama Mandzukic di Juventus dihiasi dengan banyak cedera, meski begitu ia tetap menorehkan 36 penampilan dan mencetak 13 gol.
Musim kedua Mandzukic bersama Juventus sangat terkenal, karena ia sering dimainkan di luar posisi aslinya oleh manajer klub Massimiliano Allegri.
Manduzkic meninggalkan Juventus pada Januari 2020, untuk membela Al Duhail.
Bersama klub aasal Qatar itu, Mnaduzkic hanya bertahan hingga akhir musim hingga akhirnya ia berstatus free agent.
Baru kemudian di awal tahun ini, tepatnya 19 Januari Mario Mandzukic menjadi bagian dari AC Milan,.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita AC Milan dan Liga Italia