Gunandi 'Cebol' Prasetiyo Cukup Dikenal di Turnamen Tarkam Jabodetabek
Meski hanya sebatas pemain tarkam, namun nama Gunandi Prasetiyo cukup dikenal di kompetisi tarkam
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski hanya sebatas pemain Tarkam, namun nama Gunandi Prasetiyo cukup dikenal di kompetisi tarkam kawasan JABODETABEK sejak tahun 2018 lalu.
Bahkan, instagram sang pemain diikuti oleh 24,3 ribu follower.
Tak banyak yang menyadari, bahwa tak mudah untuk mencapai raihannya saat ini. Bahkan pemain yang akrab disapa "Cebol" ini membutuhkan tiga tahunan dengan permainan yang konsisten di lapangan hijau, untuk mendapatkan kepercayaan tim-tim tarkam yang hendak menawarkan jasanya.
Predikat bintang tarkam pun sering dialamatkan kepadanya atas torehannya sejak aktif di tarkam 2015 lalu.
Namun, menjadi dikenal bukanlah hal mudah. Pemain kelahiran Bogor, 2 Agustus 1992 ini kerap pula menerima hujatan lewat pesan di instagramnya.
Antara keirian, tidak suka menjadi beberapa penyebabnya.
"Mereka sebenarnya tidak tahu kisah dibalik saya terjun ke tarkam. Bagaimana saya berjuang untuk mencukupi kebutuhan keluarga lewat tarkam. Secara pribadi, saya juga tidak merasa pemain bintang. Apakah ada yang perlu disombongkan? Tidak ada. Tapi namanya netizen kadang suka aja menghujat saya," ujarnya, Senin (18/1/2021).
Meski sempat merasa sedih di awal, Gunandi menjelaskan dirinya telah terbiasa menerima hujatan dan mencoba tidak ambil pusing.
Bahkan, melalui hujatan, dirinya justru semakin termotivasi untuk menaikkan level bermainnya meski hanya sebatas di liga antar kampung.
"Kadang di pesan Instagram saya, saya disebut sok bintang, hanya bintang tarkam, sampai hujatan tidak masuk ke tim profesional pun dibahas, bahkan sampai menyebut saya membeli follower. Pernah istri saya yang baca pesan hujatan di Ig saya, kemudian dirinya sedih dan menyarankan saya untuk tidak memiliki Instagram. Tapi saya tidak dendam dan tak ambil pusing untuk haters saya," papar ayah dari satu anak ini.
Dirinya pun perlahan menghapus satu per satu pesan yang berisikan hujatan tersebut.
Baginya, alasan, suka duka di tarkam, hingga perjuangannya merubah ekonomi lewat tarkam tak perlu diumbar ke publik.
"Yang penting saya bermain maksimal, tidak mengecewakan tim yang memanggil saya," tuturnya.