Senin, 6 Oktober 2025

Liga Champions

Nasib Malang Inter Milan di Liga Champions Karena Antonio Conte, Ini Dosa Besarnya

Satu dosa besar Antonio Conte bikin Inter Milan gagal lolos ke 16 besar Liga Chapions saat lawan Shakhtar Donetsk.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
Ina Fassbender / AFP
Penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku (kiri) merayakan skor 1-2 dengan rekan satu timnya selama pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA Borussia Moenchengladbach v Inter Milan di Moenchengladbach, Jerman barat, pada 1 Desember 2020. Ina Fassbender / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan memiliki periode yang sangat sulit di Liga Champions musim ini.

Perjuangan yang dilakukan klub elite Liga Italia, Inter Milan harus dibayar dengan kekecewaan setelah menyelesaikan fase grup.

Nerazzurri dipastikan gagal melenggang ke babak 16 besar Liga Champions selepas hanya mampu finis di posisi buncit Grup B.

Tim asuhan Antonio Conte itu mengemas enam poin dari enam laga yang dimainkan.

Baca juga: Momen Dua Aksi Romelu Lukaku yang Bikin Inter Milan Tersingkir Total

Baca juga: Sebut Inter Milan Layak Tidak Lolos 16 Besar Liga Champions, Begini Alasan Samir Handanovic

Penyerang Inter Milan asal Argentina Lautaro Martinez (kanan) bereaksi setelah kehilangan peluang gol dalam pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA Inter Milan vs Shakhtar Donetsk pada 9 Desember 2020 di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan.
Marco BERTORELLO / AFP
Penyerang Inter Milan asal Argentina Lautaro Martinez (kanan) bereaksi setelah kehilangan peluang gol dalam pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA Inter Milan vs Shakhtar Donetsk pada 9 Desember 2020 di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Satu di antara pertandingan yang menuai banyak kritikan ialah saat Inter Milan menjamu Shakhtar Donetsk di matchday keenam Liga Champions, Kamis (10/12/2020).

Bahkan beberapa media Italia menyoroti kegagalan Inter Milan meraih kemenangan akibat dosa besar yang dilakukan oleh Antonio Conte.

Nerazzzurri sat itu membutuhkan tiga poin untuk melenggang ke babak 16 besar, dengan catatan Real Madrid kalah dari Monchengladbach.

Pahit-pahitnya Madrid menang, maka La Beneamata masih bisa bermain di ajang Liga Eropa dengan tambahan tiga angka.

Namun hasil berbicara lain, permainan payah Inter Milan membuat mereka hanya mampu meraih satu poin.

Reaksi pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte saat leg pertama babak pertama Liga Champions UEFA, grup B, pertandingan sepak bola antara Inter Milan dan Borussia Moenchengladbach, di stadion San Siro di Milan, pada 21 Oktober 2020.
MIGUEL MEDINA / AFP
Reaksi pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte saat leg pertama babak pertama Liga Champions UEFA, grup B, pertandingan sepak bola antara Inter Milan dan Borussia Moenchengladbach, di stadion San Siro di Milan, pada 21 Oktober 2020. MIGUEL MEDINA / AFP (MIGUEL MEDINA / AFP)

Tercatat dari statistik pertandingan membuktikan bahwa Romelu Lukaku cs mampu mengemas 57 persen ball posession.

Tak hanya sampai di situ, untuk urusan intensitas serangan juga dimenangkan oleh Inter.

Barisan penyerangan klub elite Liga Italia itu mampu mengemas 20 upaya merobek jala tim lawan.

Apesnya, dari 20 usaha tembakan, hanya empat yang mampu on target.

Hal tersebut membuktikan bahwa lini penyerangan Inter Milan kurang klinis dalam memanfaatkan peluang.

Di sisi lain, terdapat satu dosa besar yang dilakukan oleh Antonio Conte saat laga Inter Milan vs Shakhtar Donetsk.

Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte (kiri) memberi selamat kepada pelatih Italia Lazio Simone Inzaghi (kanan) saat penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio vs Inter pada 4 Oktober 2020 di stadion Olimpiade di Roma.
Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte (kiri) memberi selamat kepada pelatih Italia Lazio Simone Inzaghi (kanan) saat penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio vs Inter pada 4 Oktober 2020 di stadion Olimpiade di Roma. (FILIPPO MONTEFORTE / AFP)

Berbagai media Italia menuliskan bahwa satu dosa besar yang dilakukan Conte ialah pergantian pemainnya.

Dilansir laman Sempre Inter, Antonio Conte melakukan tiga pergantian ketika laga tinggal menyisakan lima menit.

Padahal dalam situasi tesrebut, Nerazzurri sejatinya membutuhkan tiga poin.

Apa yang dilakukan oleh Antonio Conte saat itu disebut dosa besar.

Baca juga: Gagal Bawa Inter Milan Lolos 16 Besar Liga Champions, Antonio Conte Miliki Rekor Mengerikan

Baca juga: Hasil Liga Champions, Buyarkan Mimpi Inter Milan, Luis Castro Ungkap Rahasia Taktik Shakhtar Donetsk

Mengingat tim membutuhkan tiga poin, dan Conte justru seakan memeprlambat sirkulasi penyerangan dengan tidak segara melakukan pergantian.

Padahal dalam situasi babak kedua, Shakhtar Donetsk bermain lebih bertahan, dan tanpa menggunakan striker murni.

Kesempatan tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Inter Milan.

Namun apa yang dilakukan oleh Antonio Conte dalam melakukan pergantian pemain terbilang terlambat belum diketahui alasannya.

Bahkan pelatih kenamaan Liga Italia, Fabio Capello juga mempertanyakan mengapa tidak melakukan plan B ketika timnya tengah deadlock.

Terlepas dari hal tersebut, Inter Milan saat ini diklaim lebih siap untuk berkompetisi Liga Italia selepas tak berkiprah di Liga Champions maupun Eropa.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved