Liga 1
Persib Bandung Dukung Penuh Wacana 5 Kali Pergantian Pemain di Liga 1 2020
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts mendukung penuh wacana Liga 1 2020 menggunakan 5 pergantian pemain dalam satu pertandingan
TRIBUNNEWS.COM - Liga 1 2020 dikabarkan akan menggunakan regulasi baru dimana tiap tim boleh melakukan 5 kali pergantian dalam satu pertandingan.
Mengenai hal tersebut, Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mendukung penuh kebijakan tersebut.
Menurutnya, pergantian 5 pemain dalam satu pertandingan tersebut membantu tim untuk menjaga kebugaran pemain.
Baca: Jelang Bergulirnya Liga 1 2020, Persib Bandung Miliki 4 Amunisi Baru
Baca: Ambisi Besar Kiper Persib Bandung Ulangi Sejarah Manis Raih Gelar Juara Tahun 2014
Dikutip dari laman resmi klub, Robert Alberts mendukung wacana regulasi baru mengenai lima pergantian pemain dalam satu pertandingan Liga 1 2020.
Menurut Robert, regulasi serupa juga diberlakukan di sejumlah kompetisi top di Eropa untuk mengatasi kelelahan akibat padatnya jadwal.
“Di situasi seperti sekarang ini, dengan padatnya jadwal bertanding, penggunaan pergantian pemain dalam pertandingan sangat berguna bila kita bisa melakukan lima pergantian seperti yang dilakukan di Eropa. Itu adalah suatu hal yang positif karena ini akan menjadi musim yang sibuk,” ujar Robert Alberts.
Kendati demikian, Robert belum mengetahui detail skema penggunaan lima pergantian tersebut.
Sebab, sampai dengan hari ini, pihaknya belum sama sekali menerima surat resmi dari PSSI terkait regulasi baru itu.
“Jadi, kabar adanya regulasi lima pergantian adalah kabar bagus tapi bagaimana cara menggunakannya. Itu adalah hal yang perlu kami ketahui selanjutnya.
"Selain itu, juga belum ada surat resmi dari PSSI mengenai regulasi tersebut,” imbuh pelatih berkebangsaan Belanda itu
Robert Alberts juga mendukung kebijakan kompetisi Liga 1 2020 tetap bergulir, sekalipun ada pemain yang terkena Covid-19.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) memastikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 tetap berjalan meski ada pemain atau orang yang terlibat di sepak bola Indonesia terpapar Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dalam telekonferensi Liga 1 2020, Jumat (11/9/2020).

Baca: Kenangan I Made Wirawan saat Hadapi Persib Bandung, Singgung Jadwal Padat Liga 1 2020
Baca: Kecepatan dan Agresivitas Persib Bandung Meningkat, Robert Alberts Puas
Kendati demikian, PT LIB dan PSSI tetap menyiapkan upaya pencegahan agar tidak terjadi penularan Covid-19 di lingkungan sepak bola Indonesia.
Salah satunya, dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Pedoman pencegahan Covid-19 pun sudah dibuat PSSI dan PT LIB dan akan disosialisasikan melalui medical workshop serta manager meeting dengan perwakilan tim-tim Liga 1.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, angkat bicara mengenai kebijakan tersebut.
Alberts mengaku tidak masalah karena di kompetisi negara lain, khususnya Eropa pun kebijakan tersebut diberlakukan. Kompetisi tetap berjalan meski ada pemain yang terkena Covid-19.
"Saya pikir, Itu sama dengan kompetisi negara lain. Jika ada pemain dari salah satu tim positif, liga tetap dilanjutkan. Itu sama dengan kompetisi negara lain," kata Alberts kepada wartawan.
Menurut pelatih asal Belanda itu, dalam situasi sulit seperti saat ini, tidak ada pilihan lain selain berkompromi dengan keadaan. Artinya, masyarakat harus bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.
Meski begitu, masyarakat tetap harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat agar tak tertular virus.
"Kami harus bisa hidup dengan berdampingan dengan covid. Namun, kami juga harus memastikan tidak tertular, tetap sehat, mengikuti protokol yang ada dan disiplin. Semua harus memahami itu," kata dia.
Selain itu, sebagai salah satu langkah pencegahan penularan Covid-19 di sepak bola Indonesia, PT LIB juga akan menerapkan aturan larangan bermain bagi pemain yang terkena flu dan batuk.
Menurut Alberts, tidak masalah bila PT LIB atau PSSI mau menerapkan aturan tersebut, apalagi bila aturan tersebut dibuat untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di lingkup sepak bola Indonesia. "
Saya setuju bahwa kami harus sangat siaga terhadap bahayanya Covid karena masih sangat mengancam di Indonesia. Tentunya kami juga masih haru mengikuti anjuran kesehatan," kata Alberts.
Hanya, perlu ada observasi yang melibatkan tim medis untuk memastikan penyebab pemain mengalami flu dan batuk. Bila hanya flu dan batuk biasa, Alberts menilai, pemain tersebut masih bisa bermain.
Akan tetapi, bila flu dan batuk yang dialami pemain berkenaan dengan virus corona, pemain yang bersangkutan wajib menjalani isolasi.
"Saya pikir serahkan itu kepada dokter tim dan tim medis apakah itu benar-benar flu dan berkaitan dengan Covid-19," tutur Alberts.
"Jika pemain hanya batuk dan flu normal (tidak masalah), tetapi jika berkaitan dengan Covid-19, itu berbahaya dan tentunya kami harus mengambil tindakan," kata pelatih berusia 65 tahun itu.
(Tribunnews.com/Gigih/Giri)