Liga 1
Persija Jakarta dan Bhayangkara FC Persiapannya Terganggu Oleh PSBB kata Vennard Hutabarat
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya selama dua pekan ke depan.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya selama dua pekan ke depan.
Adanya kebijakan PSBB secara total di DKI Jakarta diyakini akan berpengaruh dalam proses perizininan dalam menyelenggarakan pertandingan sepak bola.
Terlebih, saat ini ada dua tim asal Jakarta yang akan berlaga di kompetisi sepak bola Liga 1 2020. Kedua tim tersebut adalah Persija Jakarta dan Bhayangkara FC.
Pemberlakukan PSBB secara ketat di Jakarta membuat kedua tim tersebut langsung terkena imbasnya.
Program latihan yang biasa dilakukan Persija dan Bhayangkara FC di Jakarta harus dipindahkan dan tidak bisa dilaksanakan seperti biasanya.
Persija memilih memindahkan lokasi latihannya ke lapangan Pusat Studi Sepakbola Nusantara yang berlokasi di Sawangan, Depok.
Sedangkan, Bhayangkara FC memindahkan program latihannya ke lapangan ISCI, yang ada di Ciputat, Tangerang Selatan.
Mantan pemain Persija Jakarta, Vennard Hutabarat menilai dengan adanya kebijakan PSBB di Jakarta akan mengganggu persiapan kedua tim tersebut dalam mengarungi Liga 1.
Sebab, kedua tim tersebut seharusnya sudah fokus mempersiapkan taktik dan strategi sebelum berlaga di Liga 1 2020.
Dengan adanya kebijakan PSBB, kedua tim tersebut harus meninggalkan Jakarta dan beradaptasi lagi dengan lapangan latihan baru yang ditempatinya.
"Sangat terganggu pastinya, sekarang ini PSBB dijalankan lagi di Jakarta," kata Vennard Hutabarat kepada TribunJakarta, Selasa (15/9/2020).
Sosok yang pernah memperkuat Persija di Liga Kansas tahun 1996/97 itu menilai adanya kebijakan PSBB di Jakarta akan menghambat dalam pemberian perizinan pertandingan sepak bola.
Kondisi tersebut akan membuat Bhayangkara FC harus terusir dari Jakarta karena sudah menetapkan Stadion PTIK, Jakarta Selata, sebagai homebasenya.
Beruntung bagi Persija karena sudah memilih tidak berkandang di Jakarta. Tim Macan Kemayoran akan menggunakan Stadion Sultan Agung, Bantul, sebagai kandang utamanya di Liga 1 2020.
Vennard menilai keputusan berkandang di luar Jakarta yang diambil manajemen Persija sangat tepat.
Sebab, jika memaksakan tetap berkandang di Jakarta akan sulit karena berbagai peraturan serta melihat penyebaran Covid-19.
"Kalau liga pertandingan di daerah lain pasti masih bisa berjalan, sementara di Jakarta akan sulit," sambung Vennard.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Veve itu menilai kompetisi Liga 1 2020 akan bisa berjalan dengan baik kedepannya.
Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kemterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sangat mendukung kompetisi sepak bola di Indonesia bisa bergulir lagi.
Dukungan yang diberikan pemerintah diyakini bisa mempermulus PSSI serta PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, dalam menjalankan Liga 1.
"Dari pemerintah emang sudah menginstruksikan suruh lanjutkan Liga 1. Kalau komunitas dan masyarakat pastinya akan terganggu," tutup pria yang kini jadi komentator sepak bola itu.
Seperti diketahui, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah menetapkan kompetisi sepak bola Liga 1 akan bergulir dalam waktu dekat.
Kompetisi Liga 1 dijadwalkan bisa kembali digulirkan pada 1 Oktober 2020 sampai 28 Februari 2021.
Nantinya, PSSI dan PT LIB memastikan seluruh pertandingan Liga 1 akan dimainkan di Pulau Jawa.
Selain itu, seluruh pertandingannya dipastikan tidak bisa disaksikan penonton secara langsung di stadion.