Minggu, 5 Oktober 2025

Bursa Transfer

Tiga Drama yang Mengiringi di Balik Prahara Lionel Messi di Barcelona

Terdapat banyak drama yang mengiringi Lionel Messi hingga akhirnya berani memutuskan bercerai dengan Barcelona.

AFP
Lionel Messi, rumor kepindahannya dari Barcelona semakin kencang dengan situasi rumit di klubnya saat ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Perhatian publik sepakbola dunia dalam dua pekan terakhir mengarah pada kapten Barcelona, Lionel Messi.

Sorotan terkait drama soal masa depannya di Barcelona.

Terbaru, Messi dikabarkan sudah yakin ingin meninggalkan Barcelona setelah mengabdi selama 20 tahun.

Kabar itu langsung membuat seluruh dunia terkejut dan masih ramai dibicarakan hingga saat ini.

Tidak ada yang menyangka Lionel Messi berani mencampakkan Barcelona ataupun sebaliknya. 

Baca: Kusutnya Situasi Lionel Messi di Pintu Keluar Barcelona: Bisa Jadi Pemain Gratisan Jika. . . .

Jika Lionel Messi dan Barcelona pada akhirnya benar-benar berpisah, nama besar keduanya dipastikan akan tercoreng.

Sebab, proses perpisahan keduanya tidak mencerminkan reputasi Messi sebagai salah satu pemain terbaik dunia maupun Barcelona yang memiliki sejarah panjang.

Terdapat banyak drama yang mengiringi Lionel Messi hingga akhirnya berani memutuskan bercerai dengan Barcelona.

Baca: Lima Masalah Besar yang Bikin Lionel Messi Jengah di Barcelona

Berikut adalah tiga drama yang dialami Lionel Messi di Barcelona dalam dua pekan terakhir:

1. Lionel Messi dan Barcelona Dipermalukan Bayern Muenchen di Liga Champions

Pemain depan Bayern Munich Thomas Mueller (tengah) menyundul bola selama sesi latihan di stadion Jose Alvalade di Lisbon pada 18 Agustus 2020 pada malam pertandingan sepak bola semi-final Liga Champions UEFA antara Lyon dan Bayern Munich.
Miguel A. Lopes / POOL / AFP
Pemain depan Bayern Munich Thomas Mueller (tengah) menyundul bola selama sesi latihan di stadion Jose Alvalade di Lisbon pada 18 Agustus 2020 pada malam pertandingan sepak bola semi-final Liga Champions UEFA antara Lyon dan Bayern Munich. Miguel A. Lopes / POOL / AFP (Miguel A. Lopes / POOL / AFP)

Laga perempat final Liga Champions musim ini yang mempertemukan Barcelona vs Bayern Muenchen bisa disebut awal mula drama Lionel Messi.

Barcelona di luar dugaan kalah dengan skor sangat telak 2-8, Sabtu (15/8/2020).

Hasil laga melawan Bayern Muenchen itu membuat Barcelona dipastikan tanpa gelar juara musim lalu.

Sebelum tersingkir di Liga Champions, Barcelona juga gagal juara di tiga kompetisi domestik, yakni Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.

Kali terakhir Barcelona tidak meraih gelar dalam satu kalender kompetisi terjadi pada musim 2007-2008.

Internal Barcelona langsung bergejolak setelah dipermalukan Bayern Muenchen.

Baca: Lionel Messi Kontak Pep Guardiola, Ingin Gabung Manchester City

Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, sesuai dugaan memecat pelatih Quique Setien tiga hari setelah laga melawan Bayern Muenchen.

Di sisi lain, Lionel Messi dikabarkan langsung berpikir ingin hengkang setelah Barcelona kembali gagal juara Liga Champions.

Sebab, Liga Champions adalah gelar yang paling diinginkan Lionel Messi setelah terakhir kali menjadi juara pada musim 2014-2015.

Hal itu tecermin dari pidato pertama Lionel Messi ketika diperkenalkan sebagai kapten baru Barcelona di Stadion Camp Nou pada awal musim 2018-2019.

"Saya mengerti apa sepenuhnya arti dari menjadi kapten Barcelona. Kami masih memiliki yang belum tuntas di Liga Champions," kata Lionel Messi.

"Hari ini, kami berjanji akan melakukan segalanya untuk membawa trofi Liga Champions kembali ke Stadion Camp Nou," tutur Messi.

Kegagalan Barcelona meraih trofi Liga Champions musim lalu juga dikabarkan membuat hubungan Messi dan Bartomeu merenggang.

Lionel Messi disebut sangat kecewa dengan kepemimpinan Bartomeu yang menjabat sebagai Presiden Barcelona sejak Januari 2014.

Strategi transfer hingga pemilihan pelatih dikabarkan menjadi dua faktor yang membuat Lionel Messi tidak menyukai Bartomeu.

Kekecewaan Lionel Messi beberapa kali tampak di lapangan.

Pertengahan musim lalu, Messi pernah terlibat perang kata-kata dengan mantan Direktur Olahraga Barcelona, Eric Abidal.

Tidak hanya dengan Abidal, Messi juga pernah tertangkap kamera tidak menghiraukan instruksi dari asisten Setien, Eder Sarabia.

Kekecewaan Lionel Messi pada akhirnya memuncak setelah Barcelona dipermalukan Bayern Muenchen.

2. Kedatangan Ronald Koeman Tak Membuat Lionel Messi Bertahan di Barcelona

Pelatih baru Barcelona dari Belanda, Ronald Koeman, berpose saat presentasi resminya di stadion Camp Nou di Barcelona pada 19 Agustus 2020. Barcelona yang dilanda krisis memuji
Pelatih baru Barcelona dari Belanda, Ronald Koeman, berpose saat presentasi resminya di stadion Camp Nou di Barcelona pada 19 Agustus 2020. Barcelona yang dilanda krisis memuji "kembalinya seorang legenda" karena raksasa Spanyol hari ini secara resmi menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih baru mereka hingga 2022. Josep LAGO / AFP (Josep LAGO / AFP)

Harapan fans Barcelona melihat Lionel Messi bertahan sempat tumbuh ketika Bartomeu menunjuk Ronald Koeman untuk menggantikan Setien, Rabu (19/8/2020).

Bartomeu dan Ronald Koeman kompak menyatakan ingin mempertahankan Lionel Messi pada konfrensi pers pertamanya.

Meski mengakui akan melakukan perombakan skuad, Koeman memastikan Lionel Messi tetap menjadi poros utama Barcelona.

Namun, kedatangan Ronald Koeman justru membuat keinginan Lionel Messi untuk meninggalkan Barcelona semakin kuat.

Hal itu tidak lepas dari hasil pertemuan pertama Koeman dan Lionel Messi, Jumat (21/8/2020).

Dikutip dari situs Marca, Messi marah besar setelah mendengar perkataan Koeman pada pertemuan itu.

Koeman dikabarkan meminta Messi menaati setiap aturan yang akan diberlakukan selama masa kepelatihannya di Barcelona.

"Keistimewaan Anda di Barcelona telah berakhir. Anda harus melakukan segalanya untuk tim," kata Koeman kepada Messi pada pertemuan pertama.

"Saya tidak akan fleksibel di Barcelona. Anda hanya harus memikirkan Barcelona," tutur Koeman.

Perkataan Koeman itu dikabarkan langsung membuat Messi tersinggung.

Messi semakin tidak menghormati Koeman setelah Luis Suarez dan Arturo Vidal menjadi korban perombakan skuad Barcelona.

Koeman dikabarkan telah meminta Luis Suarez dan Arturo Vidal meninggalkan Barcelona dua hari setelah bertemu Lionel Messi.

Baca: Luis Suarez Sudah Tahu akan Diminta Pergi Barcelona: Akan Pulang ke Ajax?

Mendengar hal itu, Messi tidak terima dengan keputusan Koeman karena Luis Suarez dan Arturo Vidal adalah dua sahabat dekatnya di Barcelona.

Suarez saat ini dikabarkan sudah meminta pengacaranya menempuh jalur hukum untuk membahas pemutusan kontraknya di Barcelona.

Pemain asal Uruguay itu dikabarkan marah dengan Koeman karena memecatnya melalui telepon.

Selain Suarez dan Vidal, Koeman dikabarkan juga akan mendepak empat sampai enam pemain Barcelona lainnya.

Samuel Umtiti, Ivan Rakitic, Sergio Busquets, hingga Gerard Pique adalah empat pemain yang disebut masuk daftar jual Barcelona.

Perkataan Koeman pada pertemuan pertama ditambah perombakan skuad dikabarkan membuat Lionel Messi semakin yakin meninggalkan Barcelona.

3. Lionel Messi pada Akhirnya Ingin Pergi

Barcelona sudah mengonfirmasi bahwa Lionel Messi ingin hengkang musim panas ini dengan mengaktifkan klausul khusus dalam kontraknya.

Klausul khusus itu adalah Messi bisa mengakhiri kontraknya di Barcelona secara sepihak setiap setiap akhir musim kompetisi dengan catatan memberi tahu manajemen terlebih dahulu.

Itu artinya, Messi bisa meninggalkan Barcelona dengan status bebas transfer setiap akhir musim sampai kontraknya berakhir pada Juni 2021.

Dikutip dari situs Sky Sports, tim pengacara Messi telah mengirimkan permintaan pengaktifan klausul khusus itu ke Barcelona melalui faks, Selasa (25/8/2020).

Namun, klausul itu kini menjadi polemik karena akhir kalender kompetisi musim 2019-2020 molor dari Juni menjadi Agustus 2020 akibat pandemi virus corona.

Sebagai informasi, kalender kompetisi setiap musim selalu berakhir 10 hari setelah final Liga Champions.

Final Liga Champions musim 2019-2020 yang awalnya dijadwalkan 30 Mei berubah menjadi 23 Agustus 2020 karena pandemi virus corona.

Barcelona dikabarkan tidak setuju klausul khusus dalam kontrak Messi masih berlaku karena berpegang kepada jadwal kompetisi awal.

Barcelona menilai akhir kompetisi musim 2019-2020 adalah 10 Juni 2020 sehingga Messi sudah terlambat jika ingin mengaktifkan klausul khususnya.

Alhasil, Barcelona kini berpegang kepada nilai pelepasan, yakni 700 juta euro atau setara Rp 12 triliun jika Messi ingin meninggalkan tim.

Di sisi lain, pihak Messi mengklaim bahwa akhir kompetisi musim 2019-2020 adalah 3 September 2020.

Pihak Messi bersikukuh bahwa masa berlaku klausul khusus itu otomatis diperpanjang mengikuti jadwal kompetisi yang berlaku. 

Pihak Messi yakin dengan argumen itu karena terjadi force majeure atau kejadian luar biasa (pandemi virus corona) yang memengaruhi jadwal kompetisi musim 2019-2020.

Direktur Olahraga Barcelona, Ramon Planes, dalam keterangan terakhir memastikan manajemen tim sedang berusaha keras untuk mempertahankan Messi.

"Tidak ada perselisihan antara Messi dan Barcelona. Kami juga tidak memikirkan klausul kontrak apa pun," kata Ramon Planes dikutip dari situs Sport.es.

"Secara internal kami sedang bekerja untuk meyakinkan Messi bertahan. Kami ingin agar Barcelona dan Messi bisa menemukan solusi yang terbaik," tutur Ramon Planes.

Meski masih menjadi kontroversi, berbaga media di Eropa memprediksi Lionel Messi akan meninggalkan Barcelona musim panas ini.

Messi telah memilih Manchester City sebagai tim barunya karena ingin reuni dengan mantan pelatihnya, Pep Guardiola. (M. Hafidz Imaduddin/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prahara Messi, Kalut oleh Bayern, Gamang Koeman, hingga Ingin Pergi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Real Madrid
8
7
0
1
19
9
10
21
2
Barcelona
7
6
1
0
21
5
16
19
3
Villarreal
8
5
1
2
14
8
6
16
4
Elche
7
3
4
0
10
6
4
13
5
Athletic Club
8
4
1
3
9
9
0
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved