Respons Berbagai Kalangan soal Kepindahan Lionel Messi dari Barcelona

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai kalangan dari dunia sepak bola memberikan respons soal kepindahan Lionel Messi dari Barcelona.

Setelah kekalahan dari Bayern Munchen di perempat final Liga Champions lalu, Barcelona dirundung pilu, Quique Setien selaku juru taktik dan direktur olahraga Erick Abidal menjadi korban pemecatan.

Kekalahan tersebut bukanlah suatu kekalahan biasa, mengingat Barcelona menanggung malu 8-2 dari jawara Bundesliga Bayern Munchen.

Calon presiden klub Barcelona Agusti Benedito bahkan mengutarakan Blaugrana (julukan Barcelona) berada dalam titik terendah dalam beberapa dekade terakhir, ditambah musim ini tanpa gelar.

Baca: Andai Lionel Messi Pergi, Bartomeu Lakukan Dosa Terbesar dalam Sejarah Barcelona

"Kami berada dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan," kata Benedito kepada Radio Marca.

"Ini mungkin yang terburuk dalam sejarah klub belakangan ini," lanjutnya.

Begitu juga dengan Lionel Messi, kekecewaan dan permasalahan internal klub menjadi alasan kepindahan sang megabintang perain enam Ballon d'Or tersebut hengkang dari Camp Nou.

Dalam pemberitaan Goal Internasional, Selasa (26/8/2020), kapten timnas Argentina berusia 33 tahun tersebut telah meminta izin kepada klub untuk melepaskannya, dan juga mengaktifkan klausul dalam kontraknya yang memungkinkannya pergi dengan status bebas transfer pada musim panas ini.

Sebenarnya kontrak Lionel Messi dengan Barcelona akan berakhir pada musim depan, tetapi dari insiden pilu di atas, La Pulga (julukan Messi) tidak tertarik untuk melanjutkan masa depannya di Camp Nou.

Masih dalam pemberitaan di atas, Lionel Messi sudah tidak senang dengan arahan Barcelona dalam beberapa tahun terakhir, namun puncaknya diprediksikan setelah Barcelona menelan kekalahaan telak dari tim asuhan hansi Flick.

Lionel Messi yang sudah dianggap legenda Barcelona bahkan sosok ikonik tim ini mengundang reaksi bergabai pihak.

Legenda Barcelona, Carlos Puyol mengungkapkan kekaguman kepada pemain jebola La Masia tersebut.

Baca: Messi Ingin Tinggalkan Barcelona, Bukti Puncak Kekecewaan Seorang La Pulga?

Puyol menyampaikan melalui status yag diunggah lewat akun pribadi miliknya.

"Hormat dan kagum, Leo (Lionel Messi). Saya mendukung semua teman," tulis Puyol.

Tak hanya Puyol, Presiden Pemerintah Catalonia saat ini Joaquim Torra i Pla juga menyebutkan hal serupa.

Baca: Lionel Messi Minta Undur Diri dari Barcelona, Berikut Penampakan Surat Resign-nya

Quim menyebutkan, Catalonia akan selalu terbuka untuk Lionel Messi kapan pun.

"Catalonia akan selalu menjadi rumah Anda (Lionel Messi)," ucap Quim melalui Twitter pribadinya.

"Terima kasih atas banyak kebahagiaan dan sepakbola luar biasa selama ini.

"Kami cukup beruntung untuk berbagi beberapa tahun hidup kami dengan pemain terbaik di dunia.

"Dan atlet yang mulia, kami tidak akan pernah melupakan Anda, Leo (Lionel) Messi," tambahnya.

Baca: Tertarik Gabung Manchester City, Lionel Messi Hubungi Pep Guardiola

Sebelum kepastian soal masa depan Lionel Messi, pelatih anyar Barcelona Ronald Koeman masih berusaha untuk mempertahankan La Pulga di Barcelona.

Ronald Koeman sudah menjalin komunikasi dengan sang ayah Leo untuk menjelaskan rencananya musim depan dengan Lionel Messi.

Dari rencana itu, kabarnya Barcelona akan memfasilitasi pertemuan Koeman dengan sang megabintang.

Namun rencana Koeman bisa saja terganjal jika keinginannya melepas beberapa pemain Blaugrana pada jendela transfer musim panas ini, termasuk melepas Luis Suarez.

Diketahui sebelumnya, Luis Suarez yang bergabung dengan Barcelona dari Liverpool sejak 2014 lalu sudah menjadi teman paling dekat Lionel Messi, baik di dalam maupun di luar lapangan, menurut laporan Marca.

Secara terang-terangan, Koeman sudah menyatakan Suarez tidak masuk dalam strateginya musim depan.

Hengkangnya Suarez bisa menjadi tambahan alasan Lionel Messi untuk meninggalkan Camp Nou.

Tak hanya Suarez, Arthuro Vidal, Rakitic, serta Samuel Umtiti juga menjadi korban datangnya Koeman.

Dalam pemberitaan terbaru Goal Internasional, setelah Setien dan Abidal yang menjadi korban, target selanjutnya adalah Josep Maria Bartomeu serta beberapa staf di dalamnya yang dianggap menjadi kekacauan Barcelona dalam beberapa tahun terakhir.

(Tribunnews.com/Sina)