Liga 1
Sudirman: Persiapan Persija Jakarta di Liga 1 2020 Bikin Pelatih Puas
Persija Jakarta sudah mulai menjalankan aktivitas latihan sebagai persiapan berlaga di kompetisi Liga 1 2020.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta sudah mulai menjalankan aktivitas latihan sebagai persiapan berlaga di kompetisi Liga 1 2020.
Tim asuhan Sergio Farias itu pertama kali melaksanakan latihan secara bersama-sama pada Rabu (19/8/2020) lalu.
Persija Jakarta menjalani persiapan latihan dipimpin oleh asisten pelatih Sudirman, di Lapangan PSAU TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Pelatih kepala Persija, Sergio Farias belum bisa mendampingi latihan secara langsung karena masih berada di negara asalnya Brasil.
Dalam beberapa hari terakhir menjalani latihan, tim pelatih Persija Jakarta mengaku sangat puas dengan progres yang ditunjukan para pemainnya.
Para pemain tim Macan Kemayoran menunjukan keseriusannya dalam menjalani latihan persiapan sebelum kompetisi Liga 1 2020.
Saat ini, kondisi para pemain Persija belum sepenuhnya kembali ke performa terbaik.
Tim pelatih Persija akan berusaha meningkatkan kembali kebugarannyan dan performanya agar bisa maksimal saat berlaga di Liga 1.
“Tim pelatih cukup puas dengan kondisi para pemain. Meski belum 100 persen namun mereka memberikan yang terbaik selama latihan," kata Sudirman dikutip dari laman klubnya, Minggu (23/8/2020).
Sudirman memiliki kepercayaan besar program latihan yang diberikan pelatih kepala Sergio Farias bisa berjalan dengan efektif.
Terlebih, waktu persiapan yang singkat sebelum dimulainya kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
"Kami yakin dengan program latihan yang perlahan ditingkatkan, para pemain akan kembali di puncak performa,” jelas Sudirman.
Lebih lanjut, Sudirman mengapresiasi kondisi para pemainnya yang tidak terlalu menurun karena rutin menjalankan setiap program latihan secara mandiri.
Hal tersebut sangat membantu para pemain Persija bisa dengan cepat mengembalikan kondisi kebugarannya ke level permainan terbaiknya.
Tim pelatih Persija Jakarta hanya tinggal menyempurnakan semuanya agar bisa tampil maksimal di Liga 1.
“Para pemain terbantu dengan latihan mandiri yang mereka lakukan seperti gym, bersepeda dan lari,” tutup mantan bek andalan Timnas Indonesia era 1990-an tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, manajemen Persija telah mengumumkan tidak akan bermarkas di Ibu Kota.
Keputusan bermain di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, menjadi pilihan paling rasional yang diambil oleh manajemen Persija.
Sebab, sebagian besar tim-tim kontestan Liga 1 sudah memilih untuk mentap dan menggunakan stadion yang ada di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya.
Pemilihan SSA sebagai markas utamanya di Liga 1 diyakini untuk memangkas pengeluaran tim Macan Kemayoran.
Direktur olahraga Persija, Ferry Paulus mengatakan, jika memaksakan bermain di Jakarta akan sangat memberatkan.
Terlebih, penyebaran Covid-19 di Jakarta masih tinggi dan belum bisa teratasi dengan baik.
"Menggelar pertandingan di Jakarta dengan kondisi Covid-19 yang masih belum stabil menjadi beban yang sangat berat," kata Ferry Paulus.
Stadion Sultan Agung bukanlah tempat baru bagi tim Macan Kemayoran di Liga Indonesia.
Sebab, pada tahun 2018, Persija Jakarta pernah menjadikan stadion tersebut sebagai kandang utama.
Hasilnya, selama tujuh pertandingan bermain di SSA, Ismed Sofyan dan kawan-kawan berhasil meraih empat kemenangan, dua hasil seri, dan sekali menelan kekalahan.
Selama bermain di SSA, tim kebanggaan The Jakmania berhasil mencatatkan 13 gol dari tujuh pertandingan.
Torehan tersebut lebih bagus dibandingkan ketika tim Macan Kemayoran bermain di markas utamanya yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.
Saat bermain di SUGBK, Persija Jakarta hanya menciptakan 10 gol dari delapan pertandingan yang telah dimainkan.
Statistik tersebut menggambarkan tim Macan Kemayoran bisa lebih produktif dan bermain maksimal pada saat berkandang di SSA.
Ferry menerangkan, pertimbangan manajemen Persija memilih SSA sebagai markas barunya karena kompetisi lanjutan Liga 1 berjalan singkat.
Hal tersebut yang mendasari akhirnya manajemen memilih Bantul sebagai homebase baru tim Macan Kemayoran.
"Apalagi Ekstraordinary kompetisi terbilang sangat singkat hanya berdurasi kurang dari 6 bulan, dengan menyisakan 32 match,” tutup pria asal Manado tersebut.