Indra Sjafri Ungkap Rencana PSSI Panggil Pemain Keturunan
Indra Sjafri dengan tegas membantah kabar terkait rencana melakukan naturalisasi kepada lima pemain asing asal Brasil.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ditektur Teknik PSSI, Indra Sjafri dengan tegas membantah kabar terkait rencana melakukan naturalisasi kepada lima pemain asing asal Brasil.
Para pecinta sepak bola Indonesia dihebohkan dengan adanya kabar dari PSSI yang akan melakukan naturalisasi kepada beberapa pemain asing dari Brasil.
Kabar tersebut mulai ramai diperbincangkan karena sejauh ini sudah ada lima pemain asing muda asal Brasil yang mengikuti proses seleksi di klub Indonesia.

Kelima pemain itu adalah Thiago Pereira dan Maike Henrique de Lima (seleksi di Persija), Robert Junior Rodrigues Santos (seleksi Madura United), dan Hugo Guilherme dan Pedro Hendrique (seleksi di Arema FC).
Hal tersebut diperkuat dengan adanya presentasi yang dilakukan PSSI dalam sebuah acara webinar bersama Menpora Zainudin Amali bersama IDN Times yang berjudul "Ngobrol Seru Indonesia Menyambut Menyambut Piala Dunia U-20 2021 dan Restart Liga 1".
Dalam acara tersebut, PSSI memaparkan cara-cara buar biasa yaitu dengan melakukan nasionalisasi atau naturalisasi pemain muda yang memiliki usia emas.
Hal tersebut dilakukan PSSI untuk memuluskan langkah Timnas Indonesia ketika berlaga di Piala Dunia U-20 2021.
Namun, kabar merapatnya beberapa pemain asing muda itu ke Timnas U-19 Indonesia langsung dibantah Indra Sjafri.
Pelatih asal Sumatera Barat itu memastikan sampai dengan saat ini PSSI tidak memiliki keinginan untuk mengambil para pemain yang tidak memiliki darah Indonesia.
Begitu juga dari manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tidak merekomendasikan kepada PSSI mengambil pemain naturalisasi.
"Sampai saat ini belum ada pembicaraan Shin Tae-yong dengan saya selaku Dirtek dan saya belum ada komunikasi soal naturalisasi ke PSSI," kata Indra Sjafri saat ditemui di Stadion Madya, Jakarta.
Untuk itu, masuknya lima pemain asing muda asal Brasil ke Indonesia tidak ada sangkut pautnya dengan PSSI.
PSSI tidak mungkin memanggil pemain yang tidak memiliki darah Indonesia untuk bergabung ke Timnas Indonesia.
"Jadi kalau ada pertanyaan pemain yang datang ya kita PSSI gak bisa kontrol itu. Jadi gak mungkin kita memanggil pemain yang statusnya belum jelas," ujarnya.
Di sisi lain, Indra Sjafri tak menampik PSSI sedang mencari pemain yang memiliki darah Indonesia, yang saat ini sedang berkompetisi di luar negeri.
Para pemain yang memiliki darah Indonesia sedang dalam pantauan dari PSSI.
Menurut Indra, fokus utamanya untuk memanggil pemain ke Timnas Indonesia harus memiliki ikatan jelas dan status yang jelas.
PSSI tidak akan sembarangan mendatangkan pemain dari negara mana pun untuk dipanggil ke Timnas Indonesia.
"Kita mencari pemain keturunan, yang sudah punya passport Indonesia. Karena di dunia mana pun yang boleh dipanggil mengikuti latihan Timnas Indonesia hanya yang sudah punya passport dan kita sudah lakukan ada Elkan Baggott dan Jack Brown," tutupnya.
Sebelum Indra Sjafri, manajer pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sudah terlebih dahulu membantah masuknya lima pemain asal Brasil tersebut.
Menurut Shin, sampai dengan saat ini belum mempunyai rencana untuk mendatangkan pemain naturalisasi dari Brasil.
Kabar yang selama ini sudah beredar di publik sepak bola Indonesia tidak benar dan belum ada pembicaraan langsung dari PSSI.
"Untuk itu (naturalisasi pemain Brasil) tidak ada pemikiran sama sekali," kata Shin Tae-yong saat ditemui di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (20/8/2020).
Kendati demikian, pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu mengakui sedang mendekati beberapa pemain keturunan yang mempunyai darah Indonesia.
Saat ini, pihaknya memang sudah mempunyai data dan juga informasi terkait nama-nama pemain yang mempunyai keturunan dari Indonesia.
Menurut Shin Tae-yong, timnya memang perlu menambah beberapa pemain yang sedang menjalani karier di luar negeri, namun harus memiliki darah Indonesia.
"Saya mau mencari pemain berdarah Indonesia di luar negeri agar bisa upgrade lagi satu tingkat lagi ke atas," ujar Shin Tae-yong.