Senin, 6 Oktober 2025

Liga Champions

PSG vs Bayern Munchen, Kisah Pemain Kanada Pertama yang Mencapai Final Liga Champions

Pemain Bayern Munchen Alphonso Davies merupakan pemain Kanada pertama yang berhasil mencapai final Liga Champions.

FRANCK FIFE / POOL / AFP
Pelatih Bayern Munich Jerman Hans-Dieter Flick (kiri) mendorong pemain tengah Bayern Munich asal Kanada Alphonso Davies selama pertandingan sepak bola semi-final Liga Champions UEFA antara Lyon dan Bayern Munich di stadion Jose Alvalade di Lisbon pada 19 Agustus 2020. FRANCK FIFE / POOL / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Laga final Liga Champions musim 2019-2020 mempertemukan dua raksasa Benua Biru, Paris Saint-Germain (PSG) dari Prancis dan Bayern Munchen dari Jerman.

Laga final Liga Champions PSG vs Bayern Munchen akan berlangsung di Stadion Da Luz, Portugal pada Senin (24/8/2020) pukul 02.00 WIB.

Beruntung bagi Alphonso Davies, bek sayap kanan Bayern Munchen bisa merasakan atmosfer final Liga Champions.

Pemain berusia 19 tahun ini adalah pemuda pertama Kanada yang merasakan final Liga Champions.

Baca: PSG vs Bayern Munchen, Liga Champions, Harapan Angel di Maria Ulangi Sejarah Manis di Estadio da Luz

enyerang Polandia Bayern Munich Robert Lewandowski dan rekan satu timnya merayakan dengan trofi setelah pertandingan sepakbola Bundesliga Divisi Pertama Jerman FC Bayern Munich v Eintracht Frankfurt di Munich, Jerman selatan. Bayern Munich dimahkotai juara Bundesliga Jerman selama delapan tahun berturut-turut pada 16 Juni 2020 setelah kemenangan tandang mereka melawan Bremen.
John MACDOUGALL / AFP
enyerang Polandia Bayern Munich Robert Lewandowski dan rekan satu timnya merayakan dengan trofi setelah pertandingan sepakbola Bundesliga Divisi Pertama Jerman FC Bayern Munich v Eintracht Frankfurt di Munich, Jerman selatan. Bayern Munich dimahkotai juara Bundesliga Jerman selama delapan tahun berturut-turut pada 16 Juni 2020 setelah kemenangan tandang mereka melawan Bremen. John MACDOUGALL / AFP (John MACDOUGALL / AFP)

Alphonso Davies lahir di kamp pengungsian Buduburam, Ghana pada tahun 2000.

Dia dan keluarga telah melalui perjalanan panjang dan sulit untuk bisa mencapai Bayern Munchen, karena Perang Saudara yang terjadi di Liberia hingga menyebabkan lebih dari 250.000 korban antara tahun 1986-2003, dari laman resmi Bayern Munchen.

Masa depan Alphonso Davies dimulai di Edmonton, Kanada.

Bermain tanpa alas kaki, dan jersey asli, tapi Alphonso Davies begitu menikmati bermain bola bersama timnya.

"Saya tidak punya sepatu, tidak ada jersey asli, tapi saya sangat bahagia," kata Alphonso Davies.

Setelah membela Edmonton, ia bermain untuk Nicholas Junior High Soccer Academy selama tiga tahun dengan memenangkan gelar juara setiap tahunnya.

Fotonya masih terpampang jelas menghiasi sampul buklet akademi hingga saat ini.

Baca: Terbukti Jitu! Prediksi Final Liga Champions ala Ferdinand: Paris Saint-Germain vs Bayern Munchen

Gelandang Bayern Munich asal Kanada, Alphonso Davies (kiri) dan pemain depan Dortmund dari Belgia, Thorgan Hazard, berlomba merebut bola selama pertandingan sepakbola divisi satu Jerman (FEDERICO GAMBARINI / POOL / AFP)
Gelandang Bayern Munich asal Kanada, Alphonso Davies (kiri) dan pemain depan Dortmund dari Belgia, Thorgan Hazard, berlomba merebut bola selama pertandingan sepakbola divisi satu Jerman (FEDERICO GAMBARINI / POOL / AFP) (FEDERICO GAMBARINI / POOL / AFP)

Bahkan ada video di mana Alphonso Davies menyatakan keinginannya untuk menjadi pemain sepak bola profesional suatu hari nanti.

Pada tahun 2015, Vancouver Whitecaps mengontraknya, tim yang berada jauh dari rumah dia saat itu.

Keluarga hanya bisa menyaksikan Davies melalui layar televisi.

Seiring berkembangnya permainan dan kematangan Alphonso Davies, dia memberikan kabar untuk kedua orang tuanya saat menjadi bagian dari Die Roten Bayern Munchen pada tahun 2019 dari Vancouver Whitecaps.

Saat mencetak gol perdana di Bundesliga saat melawan Mainz, Davies menelpon sang ayah dengan memberikan kabar tersebut.

"Oh kamu bermain untuk Bayern sekarang!" kata ayah Davies.

Baca: Thomas Muller, Pahlawan Terlupakan Bayern Munchen, Sosok Kunci Hansi Flick

Dengan candaan, Davies mengirimkan foto jersey Arjen Robben yang kala itu mencetak banyak gol dalam pertandingan.

Dia merasa termotivasi untuk bekerja lebih keras agar bisa mencetak banyak gol untuk tim.

Kini, apa yang diimpikan Davies mulai tumbuh hingga bisa mencapai titik final Liga Champions.

"Bermain di Liga Champions dan mencapai final adalah segalanya yang bisa Anda minta," kata Davies kepada BT Sport setelah menang 3-0 atas Lyon di babak semifinal.

"Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan," lanjutnya.

Musim perdana bersama Bayern Munchen, Alphonso Davies menjadi pilar penting di bawah asuhan Hansi Flick.

Davies tampil mengesankan dalam kemenangan 4-1 atas Chelsea di babak 16 besar dan kemenangan 8-2 atas Barcelona di babak perempat final Liga Champions.

Berkaca dari penampilan Bayern Munchen musim ini, Davies mengatakan timnya lapar akan gelar dan bertekad untuk bbisa merengkuh trofi Liga Champions.

"Ini akan menjadi pertandingan yang bagus, akan ada gol dalam pertandingan itu. Inilah yang Anda impikan sebagai pesepak bola, bermain yang terbaik dan melawan yang terbaik di Eropa," katanya.

Medali dan trofi Liga Champions akan menjadi penutup manis bagi pemain yang dulunya berasal dari kesulitan ini.

Baca: Pahlawan Bayern Munchen Treble Winner 2013, Neuer Tatap Kesempatan Kedua di Final Liga Champions

Statistik Bayern Munchen musim ini berdasarkan pemberitaan BBC:

1. Tim asuhan Hansi Flick telah memenangkan 10 laga beruntun di Liga Champions musim ini.

Catatan itu terpanjang dalam sejarah, seperti yang sudah diraih Real Madrid pada tahun 2015 dan Bayern Munchen sendiri pada 2013.

2. Bayern Munchen dalam rekor tak terkalahkan terpanjang di lima liga teratas Eropa (main: 29, menang: 28, imbang: 1, nir kekalahan) dengan mencetak 97 gol.

3. Die Roten tim keempat dalam sejarah Liga Champions yang melampaui 40 gol dalam sejarah satu musim Liga Champions.

Barcelona pada musim 1999-2000 mencetak lebih banyak dengan 45 gol.

4. Robert Lewandowski dan kolega telah memenangkan 2 gelar musim ini, mencetak 100 gol untuk memenangkan Bundesliga untuk kali kedelapan secara beruntun dan merebut Piala DFB Pokal.

5. Final Liga Champions kali ini akan menjadi ke-11 bagi bayern Munchen di Piala Eropa, hanya kalah dari capaian Real Madrid (16) dan sama dengan catatan AC Milan (11).

6. Robert ewandowski menjadi pemain kedua dalam sejarah Liga Champions yang mencetak 15 gol dalam satu musim, bersama degan Cristiano Ronaldo yang telah melakukannya tiga kali.

Laga final Liga Champions PSG vs Bayern Munchen akan disiarkan langsung SCTV, kick off laga pukul 02.00 WIB.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved