Selasa, 7 Oktober 2025

Fakhri Husaini: Henk Wullems Ngotot Ingin Naik Garuda Saat Timnas Indonesia Ingin Ujicoba di Medan

Fakhri Husaini dipercaya sebagai kapten saat Timnas Indonesia tampil di SEA Games 1997. Indonesia tampil digdaya pada babak penyisihan,.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TribunJakarta/Wahyu Septiana
Fakhri Husaini 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAFakhri Husaini dipercaya sebagai kapten saat Timnas Indonesia tampil di SEA Games 1997. Indonesia yang tampil digdaya pada babak penyisihan, akhirnya harus merelakan gelar juara setelah takluk dari Thailand pada babak final, 1-1 (4-2 penalti).

Menurut Fakhri, Timnas Indonesia asuhan Henk Wullems kala itu merupakan tim yang sangat padu. Henk Wullems sukses menggabungkan pemain senior dan junior dengan dibalut strategi jitunya.

“Coach Henk sendiri lebih banyak pendekatan ke masing-masing pemain, kemudian juga memperlakukan pemain itu sama, tak membeda-bedakan pemain muda dan senior,” kata Fakhi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (19/8/2020).

Mantan pelatih timnas Indonesia era 1997, Henk Wullems tutup usia.
Mantan pelatih timnas Indonesia era 1997, Henk Wullems tutup usia. (TWITTER AZALKAMAAR)

Beberapa gaya melatih Henk Wullems dikatakan Fakhri juga ada yang ia terapkan saat melatih tim. Fakhri mengaku tak bisa melupakan jasa Henk Wullems terutama di SEA Games 1997.

Seperti diketahui, Henk Wullems meninggal dunia pada Sabtu (15/8/2020) di Belanda di usianya yang ke-85. Kabar itu pun langsung terdengar ke beberapa pemain binaannya di Indonesia, salah satunya Fakhri Husaini.

Ia pun mengenang cerita lain bersama Henk Wullems. Kala itu Timnas Indonesia bakal menjalani uji coba dengan Sampdoria di Medan.

“Ada satu pengalaman kami dengan coach Henk. Ingat kejadian pesawat Garuda nabrak gunung di Medan, itu tahun 97. Pada saat bersamaan kami lagi mau uji coba sama Sampdoria di Medan,” kata Fakhri

“Kami kan dari PSSI biasanya naik Garuda pergi ke mana-mana, karena ada kerjasama lah. Nah saat itu ketika sampai bandara, kami ternyata ganti pesawat bukan naik Garuda tapi Merpati,”

“Coach Henk Wullems terus tidak mau naik Merpati, protes lah dia. Kenapa kami naik Merpati. Ini kan Timnas Indonesia harusnya naik Garuda, kalau tidak tunggu pesawat Garuda selanjutnya. Tapi karena tiket Merpati sudah dibeli, sudah disiapkan, mau tidak mau kita naik Merpati,” lanjutnya.

Hari itu, Jumat 26 September 1997, kawasan Sumatera diliputi kabut asap akibat kebakaran asap, termasuk beberapa wilayah di Sumatera Utara.

Kondisi ini membuat penerbangan terganggu. Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 152 bernasib nahas. Airbus A300-B4 celaka di langit Sibolangit saat hendak mendarat, di mana saat itu langit diselimuti kabut asap.

Kemudian pesawat menabrak tebing menancap tebing yang nyaris 90 derajat di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada pukul 13.30 WIB. Garuda tersebut hancur, patah dan terbakar.

Setelah tiba di Medan dengan pesawat Merpati, Fakhri dkk. langsung ke Hotel, kemudian ganti baju lalu bergegas ke Stadion untuk menjalani latihan.

“Setelah selesai latihan, ada teman saya kasih tahu, Ri ada kabar duka, pesawat Garuda baru saja jatuh. Itu pesawat yang coach Henk Wullems ingin naik,”

“Terus kami sampaikan ke Coach Henk kabar itu. Habis itu coach Henk langsung lemas, merasa ternyata tuhan itu masih menyelamatkan kami. Tidak kebayang kalau keinginan coach Henk dituruti PSSI. Mungkin sudah mati kami,” kata Fakhri.

Setelah mendapat kabar tersebut, Fakhri beserta para pemain Timnas lainnya langsung bergegas kembali ke Hotel dan menghubungi keluarganya.

Pasalnya saat itu, komunikasi tidak semuda seperti sekarang ini, dan keluarga yang telah mendengar kabar kejadian Garuda jatuh juga sudah mengira para pemain Timnas Indonesia yang ada di dalamnya.

“Jadi semua pemain ketika tahu Garuda jatuh, seluruh keluarga sudah panik, karena kan tahunya pemain Timnas naik Garuda. Akhirnya begitu sampai ke hotel semua pemain kasih tahu. Itu pada nangis semua, istri saya, keluarga saya, sempat tidak percaya kalau saya yang bicara saya,”

Setelah mendengar kabar tersebut, Henk Wullems keesokan harinya meliburkan latihan karena masih tidak percaya dengan kejadian tersebut.

“Itu sampai besoknya, coach Henk meliburkan latihan. Dia kaya stres banget dengar kabar itu. Itu salah satu kenangan di luar sepakbola yang tak bisa saya lupakan dengan Coach Henk,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
Persita
7
4
1
2
9
9
0
13
3
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved