Senin, 6 Oktober 2025

Liga 1

Liga 1 Dilanjutkan Bulan Oktober, CEO PSIS Semarang Mulai Pikirkan Pemasukan Tim

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mulai pikirkan pemasukan tim jelang Liga 1 2020 dilanjutkan tanpa penonton.

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
Tribunjateng.com/Franciskus Ariel Setiaputra
Ilustrasi - Liga 1 Dilanjutkan Bulan Oktober, CEO PSIS Semarang Mulai Pikirkan Pemasukan Tim 

TRIBUNNEWS.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mulai pikirkan pemasukan tim setelah mendengar kompetisi Liga 1 dilanjutkan.

Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 musim ini akan segera kembali bergulir setelah ditangguhkan akibat pandemi corona.

PSSI telah memutuskan bahwa Liga 1 2020 akan segera dilanjutkan pada bulan Oktober mendatang dan akan digelar tanpa penonton.

Yoyok Sukawi
Yoyok Sukawi (istimewa)

Baca: Jelang Liga 1 Bergulir, Persiraja Undur Rencana Latihan, Akan Kembali Sesuaikan Jadwal

Baca: Liga 1 Rencana Bergulir Tanpa Degradasi, Bung Towel Khawatir Timbulnya Kembali Match Fixing

Dengan keputusan itu, tentu saja tak hanya tim berjulukan Laskar Mahesa yang harus memutar otak tetapi juga klub-klub peserta lainnya.

Menurut Yoyok Sukawi dengan digelarnya kompetisi tanpa penonton tentu saja ada beban berat untuk klub.

Apalagi sebagian besar klub sepak bola di Indonesia bergantung dari tiket penonton selama ini.

“Kami cuma bergantung dari hak komersial saja. Karena pendapatan tiket dipastikan minus, padahal PSIS itu kekuatannya dari tiket penonton,” kata Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com, Sabtu (1/8/2020).

“Pendapatan kami itu dari tiket penonton dan dari situ totalnya 70 persen,” ucap pria yang juga menjabat sebagai komite eksekutif (Exco) PSSI.

Baca: Imran Nahumarury Sebut Klub Liga 1 Ini Gudangnya Pemain Muda Berkualitas

Baca: Liga 1 Digelar Tanpa Degradasi, Kesempatan PSIS Semarang Turunkan Banyak Pemain Muda

Tak ada penonton tentu penghasilan yang masuk ke klub minus.

Oleh karena itu mau tidak mau klub mulai bertumpu pada sponsor.

Seperti Persib Bandung menyatakan bakal bergantung dengan sponsor, berbeda dengan klub seperti Bhayangkara FC dan juga PSIS.

Jika Bhayangkara FC menyatakan sponsor pada menarik diri, PSIS mengatakan tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada sponsor karena yang mereka dapatkan sudah habis.

“Kalau untuk sponsor lokal, kami masih jalan, namun sudah habis untuk persiapan awal dan operasional,” ujarnya.

“Jadi perlu diingat ya kami musim 2020 ini kan start persiapan dari bulan Desember 2019 hingga sekarang ya. Sekarang kami masih membayar gaji pemain dan ofisial kan,” kata Yoyok.

Baca: Hal-Hal yang Jadi Pangkal Keresahan Klub Soal Lanjutan Liga 1 2020

Baca: Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, Bek Persebaya Mengira Kena Prank

Oleh karena itu, PSIS Semarang untuk lanjutan Liga 1 2020 ini hanya tinggal bergantung dengan hak komersial dan sokongan subsidi dari PT LIB.

Bantuan subsidi dari PT LIB untuk klub pada lanjutan Liga 1 2020 ini sebesar Rp800 juta.

Meski mendapatkan sebesar itu, klub-klub menilai masih kurang karena akan digunakan untuk biaya operasional dan yang lainnya.

“Iya. Makanya itu kan sangat berat untuk klub,” tuturnya.

Meski begitu, Yoyok menegaskan di situasi pandemi Covid-19 ini untuk pemegang saham memang mau tidak mau harus siap tombok.

Artikel ini telah tayang di Bolasport dengan judul "Liga 1 Tanpa Penonton, PSIS Semarang Tak Bisa Hanya Andalkan Sponsor"

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
Persita
7
4
1
2
9
9
0
13
3
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved