Liga 1
Belum Tentukan Markas, Persipura Tunggu Keseriusan PSSI dan PT LIB Sosialisasikan Protap Liga 1
Persipura Jayapura menjadi satu diantara tiga tim lainnya yang belum menentukan kandang untuk digunakan di kompetisi Liga 1 2020.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persipura Jayapura menjadi satu diantara tiga tim lainnya yang belum menentukan kandang untuk digunakan di kompetisi Liga 1 2020.
Selain Persipura, tiga tim lain yang belum menentukan homebase adalah Persita Tangerang, Barito Putera, dan Persebaya Surabaya.
Manajemen tim Mutiara Hitam memiliki banyak pertimbangan sehingga membuat klubnya belum menentukan sikap sampai dengan saat ini.
Selain itu, terdapat keraguan dari manajemen Persipura kepada PSSI dan juga PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, terkait kelanjutan kompetisi.
Sebab, sampai dengan saat ini PSSI dan PT LIB belum mensosialisasikan secara detail protokol kesehatan yang akan diterapkan pada pelaksanaan kompetisi Liga 1.
Baca: Mukti Ali Taja Sebut Delapan Pemain Muda Masuk Radar Pelatih Persita U-20
Sekretaris Umum Persipura, Rocky Babena menjelaskan, pihaknya memang sudah bersurat secara langsung kepada PT LIB terkait alasan belum menentukan markas barunya.
Dalam sebuah acara daring bincang bola, Rocky mengatakan, manajemen Persipura tidak ingin gegabah mengambil keputusan ikut terjun di kompetisi.
Saat ini, Persipura memilih menunggu penjelasan terlebih dahulu tentang protokol kesehatan yang akan diterapkan di Liga 1.
Setelah PSSI dan PT LIB mensosialisasikan itu semua, tim Mutiara Hitam akan langsung mengambil sikap.
"Ke PSSI memang belum, tapi ke PT LIB kita sudah bersurat dan ada beberapa poin dalam penentuan home base di luar Pulau Jawa. Pada prinsipnya kami tidak lebih dulu gegabah pilih homebase sebelum kami tahu protap (prosedur tetap) yang dijalankan PSSI dan PT LIB selama kompetisi," kata Rocky Babena.
Menurut Rocky, saat ini tim manajemen Persipura masih menghitung segala pengeluaran untuk digunakan pada saat berlaga dilanjutan Liga 1 2020.
Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan timnya belum mengambil sikap melajutkan kompetisi.
Terlebih, PSSI merencanakan seluruh pertandingan Liga 1 akan dipusatkan di Pulau Jawa.
Kondisi tersebut membuat Persipura harus terusir dari kandangnya di Jayapura dan berpindah markas di Pulau Jawa.
"Kami berpikir mungkin teman-teman di Pulau Jawa tidak terlalu sulit baik dari sisi akomodasi, transportasi, dll. Kami sekali tur bisa beberapa kali lipat. Untuk itu, kami minta ada kepastian dulu," ucap Rocky.
Sebelumnya, PSSI sudah memberikan arahan kepada tim-tim yang berasal dari luar Pulau Jawa untuk bermarkas di Yogyakarta dan sekitarnya.
"Kita bukan ga mau menetapkan homebase di Pulau Jawa, kan PSSI mintanya kita di Jogja. Tapi Pulau Jawa itu besar, ada Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa tengah. Nah, itu mungkin pikiran dari PSSI ada di Pulau Jawa," jelasnya.
Namun, menurut Rocky, kondisi tersebut tidak bisa langsung diputuskan karena darisisi teknis pasti ada pertimbangan lain dari tim pelatih.
Untuk itu, Persipura masih menahan diri dan belum mau mengambil sikap dalam waktu dekat.
"Tidak mungkin juga kami ada disitu. Bisa saja tidak harus di Jogja karena ada pertimbangan lain, tapi teknis lainnya saya tidak bisa bahas di sini. Kita harus petimbangkan itu sedemikian baiknya," sambungnya.
Rocky memastikan, Persipura baru akan mengambil sikap setelah PSSI dan PT LIB mensosialisasikan segala protokol kesehatan secara detail kepada seluruh tim Liga 1.
"Nah paling penting protap dari sekjen kasih tunjuk itu kita lihat dulu, kita perlu semuanya jelas baru kita putuskan apakah kita ikut atau tidak," ujarnya.
Di sisi lain, Rocky Babena turut mengapresiasi langkah cepat dari PSSI yang bersemangat untuk melanjutkan kompetisi sepak bola di Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan dengan dibuatnya protokol kesehatan serta sudah menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait di pemerintah.
"Karena ketika kompetisi bergulir pertama jaminan pemerintah harus ada. Itu sudah pertemuan dengan BNPB, dengan Kemenpora juga," pungkasnya.
Sebelumnya, PSSI sudah memberikan penawaran kepada seluruh tim kontestan Liga 1 agar bermarkas di Yogyakarta dan sekitarnya.
Penawaran yang diberikan PSSI sangat beralasan dan sangat menguntungkan bagi tim-tim yang akan bermarkas di lokasi yang telah ditentukan.
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan, para pengurus PSSI mempunyai fasilitas serta akomodasi yang bisa digunakan secara gratis oleh tim-tim yang bermarkas di Yogyakarta dan sekitarnya.
Yunus Nusi memastikan, penawaran yang diberikan PSSI pastinya sangat membantu klub-klub dalam situasi seperti saat ini.
Penawaran yang diberikan PSSI diyakini bisa memangkas segala pengeluaran tim-tim pada saat berlaga di Liga 1 2020.
"Main di Pulau Jawa, kami sampaikan kepada klub bahwa apa yang dimaksud keinginan Ketum dan Exco, karena Ketum punya relasi dan akomodasi di sana (Yogyakarta)," kata Yunus Nusi.
Tak hanya tempat menginap, PSSI juga menawaran makanan gratis kepada tim-tim yang bermarkas di Yogyakarta dan sekitarnya.
Namun, Yunus memastikan, PSSI tidak akan memaksa setiap tim agar bermarkas di lokasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Bahkan kalau ada yang mau bermarkas di sana bisa gratis, makan juga. Sebenarnya itu tawaran. Tapi kalau teman-teman klub mau di luar Jogja ya dipersilahkan tidak masalah," tambahnya.
Menurut Yunus, pihaknya hanya memberikan penawaran serta membebaskan setiap tim menentukan lokasi markasnya masing-masing.
"Intinya Ketum dan juga Exco ada fasilitas gratis yang ditawarkan. Kalau ada klub mau main di daerah lain di Pulau Jawa, ya PSSI dan PT LIB persilahkan tidak melarang tentang itu," pungkasnya.